Banjir Jakarta, Banjir Solo, dan Banjir Pinggir Pantai


Foto : JawaPos. Banjir yang terjadi di Solo, di Jakarta dan pantai-pantai itu berbeda mekanisme dan penyebabnya. Penanganannyapun tidak digebyah uyah semua sama. Kalau setiap ada banjir trus yang disalahin pembuangan sampah mungkin hanya berlaku untuk daerah-daerah tertentu. Tapi jelas kalau banjir di Solo bukan karena sekedar pembuangan sampah, walaupun meninggalkan sampah yang menggunung.

😦 “Wah jadi tiap banjir ada jenis-jenisnya ya Pakdhe ?”
😀 “Iyo Thole, kalau setiap banjir trus teriak soal sampah itu ya ngga selalu benar. Banjir bisa terjadi karena keteledoran, bisa juga terjadi karena kurang mengerti proses alami disekitarnya. Tapi yang paling sering setelah banjir pasti banyak sampah !!”

Banjir Jakarta

siklus.jpgHampir setiap awal tahun di Jakarta akan mengalami banjir, hal ini disebabkan oleh curah hujan tinggi dimana air sudah tidak mampu lagi dilewatkan oleh saluran-saluran air yang ada. Dongeng menjelang tidur siang tentang banjir Jakarta sudah pernah dituliskan disini :

Banjir di Jakarta sangat (lebih) mungkin disebabkan oleh aliran air permukaan (runoff). Daya serap tanah sudah pasti tidak akan mampu lagi menyerap air hujan lebat. Kemampuan saluran yang ada baik got, sungai maupun Saluran Banjir kanal tidak mampu menahan banjir bila hujan sangat deras. Penyebab tambahan adalah akibat kiriman dari Bogor memang ada tetapi sangat tidak dominan. Kalau memang daya serap air serta kemugkinan banjir kiriman, maka yang perlu dilakukan adalah memperbaiki saluran air lingkungan. Termasuk didalamnya Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). Tetapi seperti yang dituliskan dalam tulisan sebelumnya bahwa apabila curah hujan sama seperti awal tahun 2007 kemarin, bahwa walaupun ada BKB dan BKT hanya mengurangi efek banjir, tetapi tidak mampu menghilangkan banjir di Jakarta.

😦 “Whaduh Pakdhe, kalau gitu Ibukota Indonesia harus dipindahkan donk?”
😀 “Menurut perkiraan sepintas, maka paling telat pada tahun 2011 pembanggunan Daerah Jonggol sebagai ibukota pemerintahan harus sudah dimulai Thole”

Banjir Bengawan Solo dan Jawa Timur

bengawansolo1.jpgBanjir Bengawan Solo hingga Jawa Timur ini kalau dirunut jelas disebabkan oleh ketidak-mampuan Bendungan Gajahmungkur untuk menampung air hujan yang sangat ekstrim tinggi selama beberapa hari. Perlu diingat bahwa curah hujan kemarin itu tidak hanya “menyerang” hulu Sungai Bengawan Solo saja tetapi juga sepanjang aliran anak-anak sungai Bengawan Solo.

Jebolnya tanggul-tanggul di sekitar Solo Baru jelas menunjukkan adanya keteledoran dalam perawatan tanggul selama ini. Tanpa mengurangi bagaimana susahnya Departemen PU mengelola, tetapi bisa disebut bahwa keteledoran ini mungkin juga karena krisis ekonomi. Krisis ekonomi sejak beberapa tahun lalu dapat menyebabkan prioritas perawatan DAS Bengawan Solo terabaikan. Ini bisa saja dianggap Dept PU telah ‘kecolongan’ dalam hal ini.

Kalau untuk menangani banjir sungai Bengawan Solo salah satu yang mestinya dilakukan bukan sekedar memperbaiki tanggul saja, tetapi harus dikerjakan secara terpadu sejak dari hulu yaitu mulai Bendungan Gajahmungkur, sepanjang aliran sungai Bengawan Solo, termasuk anak-anak sungainya hingga muaranya di Ujung Pangkah, Gresik.

banjir31des2007.jpgDAS Solo dan Brantas

Seandainya hujan yang terjadi beberapa minggu lalu itu merupakan awal musim hujan, maka masih perlu diantisipasi banjir-banjir yang mungkin akan terjadi lagi. Selain DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo, di Jawa Timur ini ada DAS besar lain yaitu DAS Brantas yang letaknya bedampingan. Sungai Brantas bermuara di dua tempat yaitu di Surabaya dan Porong. Kedua DAS ini sangat berpotensi banjir yang akan akan menelan korban maupun kerugian akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena sepanjang sungai ini sudah banyak sekali dimanfaatkan sebagai pemukiman yang padat.

Sungai Brantas yang bercabang ini salah satunya mengalir ke utara ke Surabaya. Dengan adanya bendungan pengatur di Mojokerto maka banjir sungai Brantas ke arah Surabaya yang lebih padat pemukiman dapat dihindarkan. Ada yang perlu diperhatikan saat ini karena adanya gelontoran Lumpur Lapindo di Sidoarjo yang dialirkan ke Kali Porong, tentu saja kapasitas aliran Sungai Porong harus dijaga jangan sampai kemampuannya mengalirkan air jauh menurun. Karena kalau terjadi aliran air cukup deras dari hulu Sungai Brantas yang ujungnya hingga di Malang ini kan sulit dikendalikan lagi.

Banjir Pantai Selatan dan Pantai Utara

gelombangpasang.jpg

Banjir di beberapa lokasi di sepanjang pantai-pantai Sumatra dan Jawa yang terjadi bersamaan bulannya dengan banjir di Bengawan Solo merupakan banjir yang berbeda. Banjir pantai ini diperkirakan karena adanya gelombang pasang naik.

Ketinggian air banjir di pantai-pantai ini berkisar antara 3-5 meter. Banjir air laut ini arahnya tidak seperti banjir sungai, air laut justru yang bergerak kedaratan. Tentunya kecepatannya bisa saja cukup deras terutama bila bentuk pantainya seperti corong yang mengumpulkan air secara cepat ketika air pasang sedang meninggi.

Banjir pasang ini akan selalu berulang pada saat perigee (posisi bulan terdekat dengan bumi). Dengan demikian kapan akan hadirnya pasang naik ini semestinya dapat diprediksi dengan lebih mudah. Namun kalau waktu-waktu ini bersamaan dengan musim penghujan, maka problem yang dihadapi juga akan semakin kompleks seperti banjir di Jakarta awal tahun 2007 lalu.

Graphic on how the Moon and Sun affect the tidesUntuk tahun 2008 kemungkinan perigee akan terjadi pada tanggal-tanggal dibawah ini :

  • 19–22 Januari 2008
  • 8–11 Maret 2008
  • 6–8 April 2008
  • 5–6 Mei 2008
  • 3–4 Juni 2008
  • 2–3 Juli 2008
  • 15–17 Oktober 2008
  • 13–14 November 2008
  • 12–13 Desember 2008

Tidak mudah mengatasi banjir pasang ini karena yang diperlukan adalah barrier (tanggul yang cukup lebar untuk mencegah air laut masuk kedaratan. Tanggul yang diperlukan sepanjang pantai ini selain menahan gelombang pasang juga pada saat-saat tertentu juga menahan gelombang-gelombang pantai. Selain diperlukan tanggul juga diperlukan pemecah ombak atau wave-breaker.

😦 “Pakdhe kalau mencegah untuk menaiknya air laut karena pemanasan global gimana Pakdhe ?”
😀 “kalau mencegah naiknya boleh dibilang impossible thole. Kalau mengurangi dampaknya masih mungkin lah”
😦 “Gimana pakdhe ?”
😀 “Walaupun dapat juga dibuat tanggul seperti membuat bendungan di Belanda itu, tetap yang paling aman ya pindah kedaratan yang lebih tinggi !” 😉

Untuk Prakiraan banjir 2009 tengok disini :

62 Tanggapan

  1. I’m really inspired with your writing talents and also with the format on your blog. Is this a paid theme or did you customize it your self? Anyway keep up the excellent quality writing, it is rare to peer a great blog like this one these days..

  2. I have been surfing online more than 4 hours today, yet
    I never found any interesting article like yours. It’s pretty worth enough for me. In my opinion, if all webmasters and bloggers made good content as you did, the internet will be much more useful than ever before.

  3. kita ikut prihatin akan banjir yang sering terjadi

  4. Gimana ya rasanya kalo banjir uang…

  5. BANJIR ITU DIMANA AJA BOLE ! 🙂

  6. semoga banjirrrrrrrrrrrrrr
    uangggggggggg
    boleh kalaw hujan uang

  7. Jakarta kena banjir, sudah biasa.
    Jakarta kena banjir bandang, biasa.
    Jakarta lumpuh total oleh banjir bandang, luar biasa.
    Jakarta tersapu banjir lima tahunan, luar biasa.
    Jakarta hampir seluruhnya kena banjir, luar biasa.
    (puisi banjir tahun 2007)

    duh.. jakartaku lama-lama jadi venesia ini..

  8. Indonesia perlu pembenahan Daerah Aliran Sungai dengan menerapkan kebijakan jangka panjang yang berkesinambungan. Selain itu, msyarakat juga harus diberi peran serta disadarkan akan pentingnya sungai sebagai bagian dari ekosistem bumi yang harus dijaga.Numpang info, hi3, web mobil

    bekas, siapapun bisa jual

    mobil bekas atau cari mobil

    bekas

  9. Terima Layanan Se JAKARTA BOGOR DEPOK TANGERANG & BEKASI : Sedot WC; Air Kotor; Saluran mampet;Rembesan & Bikin Septictank Silahkan Segera Hubungi YULI No. Tlp. 021-98736434 & 021-70560098

  10. udah banyak komentar yang masuk, hampir semua merupakan kenyataan hidup yang dialami oleh penulis. ironis sekali bahwa bapak-bapak kita gak mau(belum juga mau???) mendengar dan segera berbijak-bijak tuk mangantisipasi semua yang telah(berulang) terjadi dan segala yang akan terjadi. tapi nggak juga.., lha kita-kita ini juga bisa lho meminimalisirnya. ayo bersatu bahu membahu sekecil apapun upaya yakinlah kita-kita pasti bisa..! toch gak semua akibat banjir merugikan, paling tidak kembalikan diri ini tuk menyusuri dimanakah kita berada???

  11. Kayanya sudah saatnya Ibukota dipindah yaa, dari Jakarta ke tempat lain. Kayanya Banten masih mungkin yaaa

  12. Jakarta bebas banjir nggak mungkin.
    Kenapa gw udach ngerasain banjir tuch dari tahun 1970, sampe sekarang dan udah berapa kali pindah tempat tinggal (rumah), sama aja itu yang namanya aer ujan (banjir) masih aja ngikutin gw (percaya nggak gw udah di Tangerang eh masih aja ikut kebanjiran)
    Jadi berfikir positif aja, memang sudah rejekinya kebagian banjir melulu ya……(hehehe….)

  13. wah,kalo banjir tyuz indonesia gimana donk !
    tyuz,penduduk bakal kelaparan n anak2 ga bisa dapat gizi…….

  14. Mumet……Ok thanks articlenya

  15. Wah Banjir dan ilmu tentang Banjir memang bikin mumet…
    Terima Kasih atas info dan ilmunya…

  16. aq ga tw pa yang mu aq mongin,tp tlong tuk smua mnusia yang da d bumi tlong jngn lgi rusak alam kita ni dong..?
    pa ga cukup qta skiti alam ni,mreka jga beryawa,ga spantes nya qta rsak alam ni,dah terlalu banyak bencana alam yang terjadi akibat alam yang qta rsak.
    qta jga ga mw trjd apa2 di bumi tmpt tnggl yang qta cntai ni,jdi tlong rwat alam sbaik2 nya,sprt qta ngrwt nak qta atw sesuatu yang qta cintai.
    stop global worming!
    jdi rwat alam qta dengan baik,ok!

  17. KULO SETUJU KALEH MBA’ YUYUN

  18. Banjir lagi, basah lagi, klelep lagi. Jakarta sudah kurang representatif untuk dijadikan ibukota negara, sudah waktunya diperhitungkan untuk mencari tempat baru yang lebih tinggi dan bebas dari banjir. Jakarta sudah terlalu padat untuk ditata ulang pun cost begitu besar untuk pengembangan, mungkin Jakarta jadi kota belanja saja dan ibukota dipindah ke wilayah tengah yang menjangkau seluruh Indonesia dengan cepat dan jarak yang dekat. Disamping sebagai upaya untuk antisipasi disintegrasi dan pengembangan pemerataan wilayah.
    Kalo Ciputra bisa bikin kota dengan segala fasilitasnya, masak pemerintah tidak bisa bikin plan-plan baru demi kenyamanan tata ruang yang lebih baik untuk sebuah ibukota negara. Kalo ibukota negara dipindah bagaimana dan dimana letaknya ya, pak dhe mohon pencerahannya..

  19. indonesia bangkitlah bunuh orang2 yang menjual hutan… sadarlah wahai masyarakat indonesia yang udik!!!!! buanglah sampah pada tempatnya… atau indonesia akan tenggelam?????

  20. oke bagusss… buat aja berita2 yang memuat tentang lingkungan agar pemerintah sadar bahwa banjir yang ada di indonesia bukan karena sampah atau debit air hujan yang terjadi… buktinya jaman saya kecil dulu banjir gak seheboh ini. sekarang banjir ada dimana2 berarti hutan lindung yang selama ini menahan air hujan kemana???? dijualkah oleh pemerintah??? atau memang pemerintah membutakan matanya (micek) untuk segelintir orang???? yaaa… tinggal sikap pemerintah yang tegas yang bisa mengelola wilayahnya agar terbebas dari banjir didukung oleh warganya yang disiplin membuang sampah… contoh jepang, pengalaman saya selama di jepang.. huuuuh, sungguh luar biasa. ini cerita aja semoga menjadi contoh bagi kita semua. saya kagum begitu sampai disana merokok saja ada tempatnya dan terisolasi memang hanya untuk orang merokok usut punya usut ternyata agar debu gak berserakan, puntung juga dapat didaur ulang kembali. buang sampah pun gak boleh sembarangan… saya sampai geleng kepala ketika saya amati 1 jam di salah satu stasiun di tokyo tidak ada orang yang buang sampah sembarangan dan 3 tempat sampah yang tersedia sungguh tidak disangka setelah saya lihat semua bersih seperti tong sampah yang masih baru… yang gak habis pikir cara pengambilannya sangat hygienis sampah gak tercecer dan tidak berbau kaya di indonesia yang jorok… inilah secuil cerita dari saya.

  21. […] “BANJIR” Banjir Jakarta, Banjir Solo, dan Banjir Pinggir Pantai […]

  22. marilah mulai saat ini mulai dari diri sendiri mulai dari yang kecil sama sama kita mendekatkan diri kepadaNYA agar di jauhkan dari bala…

  23. banjir emang bencana yang mengerikan…..
    menurutku banjir itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, penyebab banjir itu karena ulah manusia yang tamak akan kekayaan alam ini dan sering melupakan bahwa hukum alam itu akan selalu berlaku.para manusia sadarlah mulai detik ini untuk bersahabat dengan alam….
    HAMASAH1

  24. […] air. Seperti biasa setiap musim penghujan tiba masyarakat disuguhkan berita tentang terjadinya banjir dimana-mana. Di Jakarta juga hampir setiap tahun selalu saja terjadi banjir, banjir tidak saja […]

  25. Pakde, sebenare bajir itu makanan apa sih? Sejak dulu hingga dan bahkan se-olah2 banjir dibuat suatu kesempatan mega proyek dadakan.
    Tuh lia, banyak uang rakyat yang dicecer kesana kemari tuk dihambur-2in. Nah kalau gini terus Indonesia 2 tahun lagi bangkrut.
    Coba kita renungin, penyebab banjir yang terbanyak adalah penebanngan hutan secara sembunyi-2, terselubung dan bahkan terang-2an.Yang nikmatin segelentir orang, dampak akibat banjir kerugiannya sangat besar.
    Pingin bukti, lihat banjir di Polman Sulbar tanggal 10 Jan’09 kemarin? Hujan 2 hari aja banjir bandang telah meluluhlantakan 3 kecamatan dengan derita yang tidak sedikit, penyebabnya :
    1. Kayu di hutan Tutar udah ditebangin habis oleh orang-2 tak bertanggung jawab, tentunya ini ada main dengan polhut, buktinya pasca banjir malah polhutnya pesta pora dan tak terlintas rasa bersalah
    2. Pihak yang bertanggungjawab adalah dinas kehutanan yang harus dimintai pertanggungjawaban, karna jelas ada ber ratus-2 kubik kayu dgn diameter lebih dari 100cm, yang udah ditebang sebelumnya yang hanyut dan meluluhlantakan masyakat kec. Allu, kec. Tinambung dan kec. Limboro
    3. Program dan proyek-2 pemerintah yang ada, baik yang masih berjalan maupun yang udah pasca dan didanai milyaran rupiah habis tak berbekas
    4. Rasa kemanusian pihak dishut dan perhutani tak pernah bergerak, malah ber-nyanyi-2, mana dia punya posko kemanusian, mana sumbangan tenaga dan pikirannya? duh memang-2 orang-2 di lingkungan dishut dan perhutani perlu diproses. Harus diproses, dia yang bertanggungjawab
    5. Mohon pihak yang berkepentingan baik pusat maupun daerah, harus cepat untuk menangani orang-2 seperti ini, jangan sampai lolos, bila perlu hukum dia seumur hidup
    6. Khusus kepada Bapak Bupati Polam (AMB) yang barusan dilantik, mohon segera tangani orang-2 korupsi yang merugikan banyak pihak ini, bila perlu pecat, jangan sungkan-2, pecat, hukum dan rampas hartanya. Karna hartanya udah berbau korupsi
    Terima kasih semua pihak yang mau mengorek dan menindaklanjuti dan benar-2 diproses, jangan hanya didengar, kami perhatikan, kami coba bahas. Itu udah basi BOSSSSSSS.

  26. Jika berminat mengikuti perubahan iklim dan prediksi banjir Jakarta dapat dilihat pada :

    http://sansteknologi.blogspot.com/

  27. emg sedimentasi gajahmungkur dah parah.dulu wktu q kecil,tiap x kemarau wadukny gag pernah kering.tp skrg gag hujan sebulan aja,bagian tengah waduk dah menyembul k permukaan.tu karena dasar waduk dah naek akbt sdimentasi. klo soal patahan emg ada. di dinding bukit di ujung barat dam bisa dilihat penampang patahan. konon,patahan ini berawal dr cabang patahan opak d klaten k timur smp k teluk popoh d tulungagung. sbenernya sc dah digrouting saat pembangunannya.tp saya lihat semen penutupnya dah da yg lepas dr sisi patahannya. (mgkn da hubungn ma gempa jogja kmrn) tp blm da penelitian sc. wkt gempa jogja kmrn s4 da gosip klo damnya retak. tp wkt saya jalan2 d stu saya gag liat ada yg retak..

  28. Metoda prediksi banjir ciliwung dapat dilihat pada :

    http://sansteknologi.blogspot.com

  29. banjir itu disebabkan mgkin krn ulah manusia itu sendiri.

  30. Tanah di Jakarta bukan lempung tapi beton,aspal, dan genteng menutupi lebih dari 90%,mungkin yang terbuka atau di taman-taman tanahnya lempung kurang dari 10%. Dengan deikian banjir Jakarta bukan lagi suatu kejadian yang aneh, tapi lihat saja tayangan TV orang menganggap sudah biasa, anak-anak jadi gembira. Semua alasan sampah, bantaran kali yang di tempati, reklamasi, dan lain-lain mungkin perannya kecil saja. Tapi yang utama adalah permukaan lahan dari bogor, depok, sampai jakarta sudah hampir semua kedap, sehingga air hujan jatuh ke atap rumah terus masuk got dan ke saluran atau sungai, demikan juaga yang jatuh di aspal, tempat parkir, alaman rumah yang dibeton, halaman kantor di aspal dan lain-lain semuanya biang surface run-off penyebab banjir. Demikian kali ya.

  31. Tanah di Jakarta buka lempung tapi beton,aspal, dan genteng menutupi lwbih dari 90%,mungkin yang terbua atau di taman-taman tanahnya lempung kurang dari 10%. Dengan deikian banir Jakarta bukan lagi suatu kejadian yang aneh, tapi lihat saja tayangan TV orang menganggap sudah biasa, anak-anak jadi gembira. Seua alasan sampah, bantaran kali yang di tempati, reklamasi, dan lain-lain mungkin perannya kecil saja. Tapi yang utama adalah permukaan lahan dari bogor, depok, sampai jakarta sudah hampir semua kedap, sehingga air hujan jatuh ke atap rumah terus masuk got dan ke saluran atau sungai, demikan juaga yang jatuh di aspal, tempat parkir, alaman rumah yang dibeton, halaman kantor di aspal dan lain-lain semuanya biang surface run-off. Demikian kali ya.

  32. Jakarta banjir malah bikin hepi…

    Kebanyakan penghuni Jakarta akan ngeluh dan dek-dekan jika musim hujan tiba. Terbayang didepan mata kerugian yang akan ditimbulkan jika hujan tiba dan banjir menggenangi Jakarta. Hampir semua aktivitas lumpuh, listrik padam, dan masih banyak kerugian l…

  33. Jakarta banjir itu sudah biasa. Karena setiap musim hujan datang pasti banjir datang juga.Oh banjir, kau datang tanpa diundang dan pulang tanpa di antar.

  34. semoga tidak terjadi banjir lagi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  35. Semoga Jabodetabek Bebas Banjir!
    Ahmad Zamhari Hasan*

    Jakarta kena banjir, sudah biasa.
    Jakarta kena banjir bandang, biasa.
    Jakarta lumpuh total oleh banjir bandang, luar biasa.
    Jakarta tersapu banjir lima tahunan, luar biasa.
    Jakarta hampir seluruhnya kena banjir, luar biasa.
    (puisi banjir tahun 2007)
    Tahun kemarin, sejak 1 Februari sampai 5 Februari 2007, Jakarta mandi besar oleh banjir, baik yang berasal dari hujan di wilayah Jakarta sendiri, maupun kiriman dari Bogor dan Depok. Orang membandingkan dengan banjir 2 Fenruari 2002, ternyata hal ini lebih besar lagi, bahkan ada yang berpendapat, bahwa banjir ini merupakan yang terbesar dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, padahal teknologi semakin maju, Jakarta semakin kaya dan merupakan ibu kota dari bumi pertiwi Indonesia?
    Alam adalah ciptaaan Allah yang dibentuk sedemikian rupa supaya nyaman didiami manusia. Allah tidak berhenti disitu, melainkan juga membuat “sunnatullah” di jagad raya, yang sebagian di antaranya dibaca oleh Newton sebagai teori gravitasi, Enstein dengan teori relativitas, munculnya nanoteknologi dan berbagai penemuan lainnya yang bermanfaan bagi manusia. Musim hujan dan kemarau juga bagian dari sunnatullah.
    Sayangnya anugerah alam yang luar biasa ini dieksploitasi manusia dengan mengatasnamakan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, pertambahan penduduk, dan setumpuk alasan lainnya, sehingga penebangan hutan secara berlebihan dibolehkan, hutan dirubah menjadi pemukiman penduduk, pohon-pohon ditebang untuk membuat mall, rumah mewah dan “kota baru”, wilayah yang seharusnya menjadi resapan air dirubah fungsinya, sehingga bisa ditebak jika kemudian alam yang kokoh menjadi lemah.
    Ketika alam melemah, maka hujan yang seharusnya menjadi rahmat, sebab dengan hujan tanaman tumbuh subur, ketersediaan air bagi manusia mencukupi, dan seluruh makhluk hidup dapat eksis di bumi, tapi kini justru hujan berubah menjadi prahara, bencana dan musibah. Setiap kali musim hujan, orang-orang diresapi rasa takut terkena banjir. Alhasil, seharusnya mereka bersyukur, malah meratapi diri dengan bencana yang dialami.
    Jika Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) hujan secara bersamaan atau berbeda hitungan jam saja, bisa ditebak Jakarta pasti banjir, hanya tinggal melihat besar kecilnya banjir. Jika intensitas hujan tinggi dan berlangsung sehari atau dua hari, maka banjir bandang tinggal ditunggu kedatanggannya oleh masyarakat Jakarta.
    Salah seorang pakar lingkungan mengatakan bahwa sebuah wilayah harus memiliki 40% sebagai daerah resapan air, sedang di Jakarta wiliayah ini hanya tinggal 6%. Wilayah puncak Bogor yang seharusnya menjadi penahan air, kini dipenuhi bangunan sehingga air otomatis turun ke sungai. Beberapa “kota baru” bermunculan di wilayah Jabodetabek, yang sebagian besar di antaranya tidak memperhatikan pembangunan saluran air yang memadai, dan memanfaatkan lahan yang seharusnya diperuntukkan bagi pemohonan. Alhasil, banjir paling dasyat menimpa Jakarta selamaempat hari berturut-turut, suatu “prestasi yang menyedihkan.”
    Ketika banjir melanda, para pejabat sibuk melakukan kunjungan; mulai presiden, wakil presiden, menteri Gubernur, walikota, Bupati sampai artis berlomba-lomba membantu, sayangnya “niat baik” saja tidak cukup tanpa dibarengi sebuah skema atau konsep kerja yang jelas, sehingga warga yang tertimpa musibah banjir seharunya makan secara teratur, tidur di tempat yang nyaman –minimal tidak terkena hujan atau angin malam-, mendapatkan pengobatan gratis, mendapatkan pakaian yang memadai, dan semua hal yang menjadi hak mereka, justru yang terjadi sebaliknya. Para pengungsi tidur di tempat terbuka, bahkan ada yang tidur di pekuburan, tempat pengungsian mereka sangat memprihatinkan, mereka makan secara tidak teratur, dua orang meninggal karena kedinginan, layanan kesehatan hanya ada tempat tertentu, dan setumpuk kesialan lainnya, sehingga musibah banjir ini demikian memprihatinkan dilihat dari berbagai aspek, padahal bantuan datang seperti “banjir yang tidak beraturan”.
    Tanpa bermaksud menyalahkan pemerintah, hanya bermaksud memberi masukan. Seharusnya pemerintah memiliki sebuah sentral penanganan bencana, memang sudah ada Satkorlak, tapi fungsinya kurang optimal. Dari pusat penanganan bencana ini, pemerintah membentuk hal serupa di tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kecamatan, khususnya di wilayah-wilayah rawan bencana. Ketika musibah berlangsung, pusat penanganan bencana yang ada di Kabupaten atau Kecamatan langsung bertindak sesuai situasi kondisi yang ada dengan mengerahkan sumber daya yang dimiliki seluruhnya. Sedang pusat penanganan bencana yang ada di Propensi atau pusat mengadakan rapat secara intesif untuk memikirkan strategi yang tepat dalam menangani bencana dengan mengantisipasi segala kemungkinan yang ada. Selesai rapat bagi tugas dan laksanakan dengan berkoordinasi dengan satuan penanganan bencana yang ada di Kabupaten dan Kecamatan. Pusat komonda tetap di tangan Pusat Penanganan Bencana Propensi atau pemerintah pusat. Sehingga seluruh wilyayah dan masyarakat yang tertimpa bencana dapat diberi “pelayanan”, tempat pengungsian yang layak, dan makan secara teratur, sedang bagi yang sakit memperoleh pengobatan gratis.
    Untuk daerah yang rawan banjir, di gudang Pusat Penanganan Bencana tingkat kecamatan dan kabupaten terdapat persediaan; perahu karet yang cukup, tenda yang memadai (sesuai dengan jumlah penduduk), truk khusus banjir, makanan, air bersih dan obat-obatan disediakan “sebulan menjelang banjir tiba”, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan masyarakat. Seluruh aset ini dijaga dengan baik dan dikembalikan ke tempat semula selesai musibah banjir. Sehingga jika dibutuhkan di wilayah lainnya tinggal memindahnya dengan truk.
    Begitu musibah selesai di atasi, pemerintah secepatnya mengambil langkah-langkah agar tidak terulang kembali; melarang penebangan pohon, melarang penggantian lahan resapan air menjadi wilayah pemukiman atau “kota baru”, melarang membuang sampah sembarangan dengan sanksi yang berat, melarang pembangunan di sekitar sungai, mengeruk sungai-sungai yang ada di seluruh Jabodetabek, menanam pohon sebanyak-sabanyaknya, membangun rumah susun bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai dan bangunan mereka harus dihancurkan rata dengan tanah, membangun kembali seluruh sungai yang ada di Jabodetabek, melihat tata letak kota secara keseluruhan dengan memperbaiki yang selama ini telah keliru, memperbaiki seluruh saluran air yang ada, menyelesaikan pembangunan banjir kanal Timur dan Utara, dan Jakarta berkoordinasi dengan Jawab Barat dan Banten dalam rangka menyelamatkan Jakarta sebagai ibukota propinsi dari musibah banjir.
    Sebagian agenda pemerintah, baru melaksanakan sebagian kecil di antaranya, sehingga terbukti tidak pernah mampu menangani banjir. Sudah tiba waktunya bekerja, bekerja dan bekerja untuk menangani banjir, di banding rapat, rapat, dan rapat yang “kerjanya amburadul”. Ada kalanya menyelesaikan masalah yang besari dimulai dengan menyelesaikan masalah-masalah kecil, berkembang pada yang menengah dan menyelesaikan masalah yang besar, sehingga seluruhnya dapat diatasi dengan baik. Kapan hal ini dapat berlangsung? Tentu saat ini juga. Jika tidak, siklus lima tahunan akan menjadi siklus tahunan. Lho! Hah! Wah! Aduuh!
    Siapa tahu dengan langkah-langkah di atas, pada tahun 2008-2009 Jakarta terbebas dari banjir. Pada warga Jabodetabek, mari berdoa bersama-sama agar wilayah tersebut bebas dari banjir.
    Ya Allah, bebaskanlah Jabodetabek dari banjir! Alfattehah!
    Amien!

    Depok, 30 Agustus 2008

    * Penulis Buku Berniaga Dengan Iman, Kiat-Kiat Agamis Menjadi Saudagar Sukses Novel; Bidadari Posmodern, buku “BELAJAR OTODIDAK SAMPAI MATI, Pembelajaran Seumur Hidup Sebagai Kebutuhan Mendesak Saat Ini!” (belum terbit) yang merupakan edisi revisi dari buku “Mau Kuliah Alternatif? BELAJAR OTODIDAK, Dong!” 2007, Ka Tulis Tiwa Press Jakarta, yang bisa Anda beli langsung pada penulis, hubungi (08176956688) Segera terbit buku Pelatihan Learning For Living (LFL); 3 LANGKAH SEDERHANA MENUJU KESUKSESAN. Kini menjadi Trainer Pelatihan LFL untuk Pelajar, Mahasiswa dan Umum tentang Belajar Otodidak, Wira Usaha Islam dan Mukmin Sejati, bagi sekolah, pesantren atau Perguruan Tinggi yang tertarik, hubungi; Blog ; www. sampenulis.wordpress.com, Email;sam_penulis@yahoo.com, otodidaktor@yahoo.co.id. (08176956688)

  36. kalau mau ketemu saya,saya di smp di bogor saya masih smp ko!!!!

    cari aja yach saya di smp negeri bukan smp suasta

  37. pak polisi tolong selidikin web hackers ni web nya http://www.Wourldsystemhackers.com tangkep aja hakers jahat

    selamat pak polisi jgn lupa komisinya,hahahahaha (BOHONG)

    saya manta hackers juga tpi skrng dah insyaf

  38. yah gimana ga banjir wonk penduduk jakarta sendiri pda buang smph sembarangan,weeeeeee
    mang enak banjir

    Jgn tengkep saya pak polisi,hihihihiih

  39. Wah, menurut ramalan nih Jakarta nih akan tenggelam klo banjir trus menerus. di jakarta apalagi penduduknya aje padat. Menurut saranku tanamlah hijau-hijauan sebanyak banyaknya atau di pantai-pantai berilah pohon kelapa yg banyak sekali. Klo ga kurangi kendaraan bermotor, krn saat ini ada perubahan iklim, klo trus-trusan kayak gini Bumi kita akan menjadi gelap kayak devil nih heheeh999xxx

  40. klo jakarta mah ya gak kaget lagi….
    coz, terlalu banyak penduduknya….
    coba kalau orang2 mau menguangi pembuangan sampah sembarangan n gak truz mbangun gedung yang ngurangi lahan kosong

  41. Wah,Jakarta mah sudah langganan banjir…
    Tapi yang saya bingungkan,kq tahun tahun yang dulu tidak pernah terjadi banjir…
    Ada terjadi banjir tetapi itu bisa dihitung dengan sebelah tangan…
    Tapi sekarang dihitung dengan jari kaki pun tak bisa terhitung…
    Karena saking banyaknya!
    Tapi semoga aje ya…
    Indonesia bisa terbebasdari banjir…
    Siapa tau saja…
    Di kemudian hari Jakarta akan seperti dulu lagi…
    Tidak terjadi banjir yang begitu sering…
    Saya doakan Jakarta cepat bebas dari banjir…!=3=’

  42. wah …wah…moga 2x saja JAKARTA tidak ja mas….
    Tapi bagaimana mengatasinya bila seluruh pesisir pantai dari mulai CILINCING sampai TELUK NAGA sudah dibuat banyak REAL ESTATE dan AMDAL nya dibeli pake duit dan jabatan,meskipun daerah pesisir pantai tidak diijinkan dibuat….dan ditambah dengan banyaknya sumur yg dibuat oleh penduduk jakarta ,sehingga tanah makin cepat turun
    ….SETIAP TAHUNNYA.

  43. Menambah ulasan Budi Setiyarso dan menanggapi pertanyaan watonmuni di Jakarta banyak pakar hidrologi tapi kenapa masalah banjir ggk kunjung selesai :

    Penyebab parahnya banjir di Jakarta adalah ulah manusianya sendiri:

    (1) daerah hutan penyerapan air hujan (catchment area) dibabat habis untuk disulap jadi proyek perumahan, dgn akibat air hujan tidak lagi diserap ke dalam tanah, tetapi menjadi run off yg kemudian membanjiri Jakarta: dan

    (2) air tanah disedot habis habisan sudah berpuluh tahun, akibatnya permukaan tanah di Jakarta perlahan ambles, hingga permukaan tanah di Jakarta sekarang lebih rendah dari permukaan air laut, dgn akibat pada waktu pasang banjirlah Jakarta dgn air laut. Saat ini hanya daerah Jakarta Utara yang menderita banjir air laut ini, tapi kalau permukaan tanahnya ambles terus, tak bisa di hindari seluruh daerah Jakarta suatu hari akan jadi bagian dari Laut Jawa !

    Singkatnya untuk menjawab watonmuni, sekian banyak pakar hidrologi TIDAK ADA gunanya karena kalah sakti di banding Tommy Winata dan usahawan lain yang bisa menyuap Pemda DKI hingga daerah serapan hujan bisa dirubah jadi proyek rumah mewah, dan kalah sakti dibanding rakyat Jakarta yang sibuk mencuri air tanah.

  44. PAKDHE,BISA REQUEST DONGENGAN TTG SESAR NAIK DI UTARA PULAU JAWA?YANG ISUNYA JADI SALAHSATU PENYEBAB ROB DAN BANJIR DI SEPANJANG PANTAI UTARA JAWA.KATANYA SAMPE DIPERLUKAN DIBANGUN DAM SEPANJANG PULAU JAWA.MATUR SEMBAH NUWUN


    –> Luthfie, Kalau membaca tulisan yang disini : Patahan-patahan yg membelah Pulau Jawa ! Sepertinya tidak ada patahan disebelah utara Pulau Jawa yang dikhawatirkan menyebabkan tsunami.

  45. asu bajingan susilo anjing tak kocok mayu gak

  46. PEMERINTAH JAKARTA ASU ( ANJING ) & BAJINGAN

  47. ini juga bgaus juga di masukin di majale PU, piye mas?

  48. bagus banget tulisanmu bud…
    jarang2 ada orang yang ngomongin manusia ato DAS semua bicara keteknikan perlindungan banjir yang belum tentu efektif. semua demi proyek

  49. Permasalahan banjir sebenarnya adalah permasalahan dampak banjir bagi manusia. Fenomena banjir sebenarnya fenomena alamiah di dataran banjir. Namun banjir menjadi problems ketika aktivitas manusia berada di daerah rawan banjir, sehingga banjir akan mengganggu manusia. Permasalahan perilaku manusia yang menyebabkan banjir seperti pembuangan sampah, illegal loging hanyalah secuil dari permasalahan penyebab banjir. Penyebab banjir yang utama tentunya curah hujan yang berlebih sehingga menyebabkan overload sungai. Permasalahan banjir terbesar adalah penggunaan lahan di daerah rentan banjir (flood plain) oleh manusia, sehingga manusia menerima dampak banjir.
    Bentuk-bentuk pengendalian banjir baik di Kota Solo, Jakarta, Semarang dsb. masih bersifat protection yaitu diwujudkan dalam bentuk modifikasi sungai, tanggul, pembuatan sudetan, bendungan dsb. Upaya tersebut kurang optimal karena hanya bersifat meminimalisir luapan di lokasi perlindungan saja, sementara sumber banjir (Cacthment area) dan perlakuan si penerima dampak (manusia) masih dikesampingkan. Padahal protection memiliki batas daya lindung terhadap banjir dengan periode ulang tertentu. Jika periode ulang banjir melebihi daya lindungnya maka banjir tetap terjadi. Bahkan protection terkadang hanya bersifat memindahkan banjir.
    Dalam buku karya Roy Ward yang berjudul ”Floods, a geographycal perspecive” ada tiga bentuk tanggapan manusia terhadap bahaya banjir yaitu : adjustment (penyesuaian), protection (perlindungan) dan abatement (pengurangan potensi). Dalam usaha melindungi manusia dari banjir secara optimal ketiga komponen ini harus dijalankan secara terpadu dan tidak dilakukan secara terpisah. Permasalahan banjir adalah masalah yang komplek serta melibatkan komponen fisik dan sosial.
    Adjustment lebih mengarah pada penataan manusia, karena banjir tidak akan menjadi problems jika tidak ada manusia yang terkena dampak. Adjustment dapat diterapkan melalui penegakan hukum dalam tata ruang, namun adjustment akan lebih berhasil jika kesadaran itu terbangun dari dalam diri manusia. Kesadaran manusia untuk tidak menempati daerah-daerah rawan banjir adalah kunci utama dari adjustment. Bentuk-bentuk adjustment yang lain seperti ketanggapan manusia terhadap kejadian banjir, pengenalan karakteristik banjir dan mampu memprediksikan kejadian dan pola banjir.
    Protection merupakan bentuk perlindungan manusia terhadap banjir dalam bentuk modifikasi saluran drainase/sungai. Protection lebih mengarah pada perlakuan di lingkungan terjadinya banjir untuk meminimalisir luapan ke daerah terlindung. Setiap infrastruktur memiliki keterbatasan protection level, sehingga perlu inovasi protection level secara kontinue, untuk mengantisipasi periode ulang banjir yang lebih tinggi. Keterlibatan masyarakat dalam protection sangat diperlukan karena masyarakatlah yang mengalami banjir dan mengetahui tindakan modifikasi yang diperlukan.
    Abatement merupakan upaya perlindungan banjir yang lebih komplek karena membentuk perlakuan terhadap DAS secara nonfisik. Permasalahan banjir menyangkut pada permasalahan cacthment area/DAS maka perlu adanya perlakuan secara menyeluruh tanpa mengindahkan batas-batas administrasi. Upaya penghijauan, penataan daerah hijau dan daerah terbangun merupakan upaya pencegahan degradasi lingkungan yang berdampak pula pada terjadinya banjir di daerah dataran banjir. Abatement akan lebih berhasil jika melibatkan masyarakat, karena masyarakatlah yang akan membentuk perlakuan pada lahan.

  50. boleh ikut nambahi ya..
    sepanjang yang saya ketahui, kota solo pada dasarnya memang lebih rendah daripada permukaan air di Sungai Bengawan Solo. selain itu, kota solo memang merupakan tempuran (pertemuan) dua sungai yaitu Kali Pepe dan Sungai Bengawan Solo, sehingga memang rentan banjir. dalam sejarahnya, penganggulangan banjir sudah dilakukan sejak jaman PB II yaitu dengan membuat sudetan di Kali Anyar (sebelah utara terminal Tirtonadi), termasuk usaha-usaha membuat drainase perkotaan oleh Pem Kolonial Belanda, yang dilanjutkan dengan usaha-usaha Pem RI dengan membuat waduk GM th 70an. kalo ndak salah saat itu termasuk sdh diberi sistem peringatan dini banjir. tapi kondisi ini sulit bertahan, karena tanggul-tanggul penahan “dikrikiti manungsa” untuk tempat tinggal, early warning system hilang dicuri pasca reformasi/kerusuhan 98. itulah gambaran masy kita yang urusan “perutnya” belum beres, sehingga untuk hal-hal yang sifatnya memikirkan kepentingan umum belum nyampe. mungkin begitu pak rovick…nuwun.

  51. sMoGa koTa jKrta dPt mNjdI KoTa Yg inDh bBs dri bnCnAm,,,

    tRuN Kn BBM,,,,,

    SMoGa INdOnEsia dPt mJu dAn BbS dRi kOrUpsI,,,,

    INdOsia mjU lAh,,,,,,,,,,,,

  52. raKyat inDonEsia yg mLrAt,,,,,,,,,,,

    mRi jDikan kOta jKrta inDh dAn bBAS Dri bEncAna,,,

    dAn tRunkAn BBM,,,

    mAri jGa KbRsIHAN LnGkungAn kotA jKrta,,,

  53. sekedar cerita pengalamn banjir di solo kemarin.
    kebetulan saya ank solo, alhamdulillah tempat saya ga kena banjir walaupun cuma 1 km dari sungai Bengawan Solo.banjir kemarin merupakan banjir terparah walaupun banjir kali ini ga separah tahun 66 karena pada waktu itu airnya nyampe jam yang ada di bundaran pasar gede(kata bapakku sich??).tapi banjir kali ini cukup membuat klabakan pemkot solo,setelah 40 tahun baru kali ini banjir besar lagi.pemkot kan ga ada persiapan sama sekali.
    banjir kemarin sebenarnya kebanyakan melanda rumah2 yang ada di bantaran sungai yang ada di luar tanggul dekat sungai.rumah2 ini sebenarnya menyalahi aturan yang ada karena sangat dekat dengan sungai.tapi kok bisa berdiri ya??
    banjir kemarin ada yang mencapai atap rumah, di jembatan jurug aja sudah hampir pier jembatan.keadaan waktu itu sangat mencekam sekali,karena warga tidak menyangka samasekali datangnya banjir.banjir datang tiba2 setelah seharian hujan terus-menerus tanpa henti.banyak warga yang mengungsi dan kehilangan harta bendanya.
    sedimentasi waduk gajah mungkur sudah sangat memprihatinkan sekali.ini dikarenakan alih fungsi lahan di daerah sekitar Waduk.sebenarnya sudah ada studi yang dilakukan JICA bersama kampus UNS menanggulangi masalah sedimentasi ini.sebenarnya juga waduk gajah mungkur hanya memberikan konstribusi sebesar 17 % aja terhadap bengawan solo, yang paling banyak sebenarnya dari DAS dengkeng yang berhulu di Gunung Merapi.
    mari mulai dari kita sendiri untuk menjaga lingkungan sekitar.sayangilah bumi ini!!!

  54. tahun 2008 kira kira kampung gw banjir lagi ga???

  55. pakde..gimana ulasane banjir bengawan solo dengan upaya pembukaan spilway Gajahmungkur…katane kalo gak dibuka pintu ne..waduke bisa jeboll…lha piye tho pakde apa curah hujane pas tinggi banget..mosok yo sampai beberapa hari banjire// apa memang gajah mungkur sedimentasine wis mengerikan seperti penyakite waduk lainnya..jadi kapasitase jauh jauh menurun…? apa bener pakde kalo dam utama gajah mungkur dibangun diatas patahan aktif … kalo pas ora udan dan waduke jebol karena geseran bumi..rak yo iso guegerrrr lagi tho bengawan solo

    lam hangat
    save our little environment

  56. hehehe…moga2 kawan2 saya mbaca ini de, jadi bisa ikut mikirke banjir dang ngasih solusi. saya tu heran de, di jakarta tu pakar hidrologi kan banyak banget tapi banjir kok ndak slese-slese. apa memang ga da duik buat ngurusnya ato memang sngaja dibiarkan banjir?
    *bingung 😦 *

  57. Lowongan Kerja di LCC-PTC

    Divisi Marketing
    Persyaratan :
    *Punya Pengalaman kerja sebagai sales minimal 2 tahun
    *Minimal D3
    *Punya Kendaraan

    Divisi Pendidikan
    Persyaratan :
    *Punya Pengalaman kerja sebagai Tentor Atau Dosen minimal 2 tahun
    *Minimal S1 Perguruan Tinggi Negri
    *Punya Kendaraan*

    Tentor / Dosen
    *Punya Pengalaman Mengajar Minimal 1 Tahun
    *Lulusan Perguruan Tinggi Negri / Semester Akhir
    *IPK Minimal 3.0

    Hub :
    Mall Pulogadung Trade Center
    Blok B31-32 Jakarta Timur
    Telp : (021)4683-4406
    http://www.lcc-ptc.com

  58. Betul sekalee kalau tanah di Jakarta ini kebanyakan lempung. Jadi salah satu cara untuk mengatur banjir (runoff) di Jakarta adalah dengan menambah sistem drainasi “buatan”. Disini rekayasa (engineering) dari sisi teknik pengairan (Sipil basah) sangat diperlukan. Penanaman pohon tidak akan menambah daya serap dan biayanya muahall.
    Namun disisi lain masih akan ada kendala seandainya muka air laut naik. Perlu pemikiran pembuatan bendungan seperti di Belanda.
    Kawan-kawan anda di Teknik sipil ditantang untuk “menyelamatkan” Jakarta neh 😛

  59. nambah pakde. karakteristik tanah di jakarta memang lempung to de, jadi boleh dibilang semua air hujan yang turun jadi surface runoff semua karena tanahnya kena air dikit aja langsung jenuh, hehehe.

  60. NYUWON PANGAPURONO YEN MENUNG SO NENG DONYO KADAH SALAEE.UREP NENG DUNYO MUNG KOYO KEMBANG SUKET ALANG2 SEDELO MENEH MEKAH SEMEH ALUM, MULANE OJO NGERUSAK ALAM JOGONON SENG LANGGENG….BEN RA ENEK BENCONO….

  61. yang jelas aku juga ikut simpati,semoga cepat teratasi banjir nya

  62. Rakyat sedang menunggu banjir uang.

Tinggalkan komentar