Gempa di darat menakutkan, kenapa ikan santai saja dengan gempa laut ?


earthquake.jpgPak Munirtaher bertanya :

Tapi yang heran ya … kok ikan di laut tenang-tenang aja ga pernah diributin karena gempa sekian dahsyatnya, kok tidak ada berita berapa ratus ton ikan mati.
Sedangkan bom ikan saja yang kecil itu bisa menghasilkan beribu-ribu kilo ikan yang mati.

😦 “Whadduh iya ya. Pakdhe mesti punya jawabannya kan ?, malu-maluin kalau Pakdheku kaga bisa menjawab” 😛

Benar sekali bahwa ikan bisa nyantai saja di dalam laut ketika ada gempa. Tanya kenapa ?

Gempa memiliki kekuatan yang suangat besar. Gempa dengan kekuatan 7 SR saja kira-kira memiliki energi setara dengan 240 kiloton TNT, setara dengan 12 butir bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima. Tapi mengapa kita tidak melihat “ledakan sebesar itu ? kemana saja energinya ?.

Energi sebesar itu telah diubah menjadi energi mekanis berupa pemindahan massa batuan dari posisi sebelumnya ke posisi saat ini. Tapi tahukah anda seberapa besar batuannya ? Dr Irwan Meilano menghitung ukurannya sebagai 240×120km(panjangxlebar) dengan besarnya slip rata-rata pada bidang gempa 6.5m, dah kedalaman rata-rata batuan yang dipindahkan ini kira-kira 30 Km, atau pada episenternya. Coba saja hitung berapa berat batuan yang terpindahkan kalau saja berat jenis batuan itu 2.5 gr/cc atau kira-kira 2.5 juta kilotonne/cubic kilometer … wis lah pokoke uakeh dan besar bangeth angkanya. .. 😛 Menurut Mas Ma’rufin tenaga M 8.4 di Bengkulu ini setara 16ribu Kiloton TNT. Ingat skala magnitude gempa itu logaritmik.

Nah semua energi ini sudah dipakai untuk memindahkan batuan. Tapi kan ada getarannya ?

seiswaveanim.gifDisinilah kuncinya …. Getaran yang dihasilkan gempa berbeda dengan getaran yang dihasilkan bom. Berapa frekuensi yang dihasilkan oleh getaran gempa ? getaran gempa menghasilkan frekuensi rendah dibawah 7 Hz, dan amplitudonya cukup besar. Sehingga getaran itu tidak menyebabkan adanya perubahan tekanan yang besar ketika merambat. Sedangkan getaran bom, memiliki frekuensi tinggi serta menyebabkan perubahan tekanan cukup besar diair maupun diudara. Tekanan inilah yang menyebabkan rusaknya bangunan, juga matinya ikan di laut ketika terjena bom ikan. Namun bom ikan ini tidak menghasilkan gelombang yang mampu merambat jauh. Sehingga getaran bom ikan hanya dirasakan di dekatnya, walaupun dekat tetapi sangat merusak keseluruhan ekosistem di laut. Koral serta terumbu karang hancur oleh ledakan bom ikan.

Gelombang gempa memiliki frekuensi rendah yang sangat dominan sehingga goyangannya inilah yang merusak bangunan, bukan tekanannya seperti ledakan bom. Itulah sebabnya BOM itu akan membunuh manusia. Sedangkan gempa bumi ini tidak membunuh, yang membunuh adalah konstruksi bangunan yang tidak tahan goyangan.

Ada yang menyatakan “Earthquake did not kill people, the bad building did it“. Jadi disinilah yang terpenting adalah konstruksinya yang harus memenuhi standart atau tahan terhadap goyangan gempa. Tentunya berbeda ketika gempa ini menyebabkan tsunami, ataupun tanah longsor juga kan?.

ag00223_.gifIkannya pusing doang.

Bahkan ketika tsunami ikan ikan ini hanya terombang ambing seperti naik kora-kora di Ancol. Mungkin pernah mendengar adanya seorang yang sedang menyelam di kawasan Wisata Thailand yang tidak merasakan tsunami ketika sedang menyelam. Ya memang karena dia hanya merasakan goyangannya saja. Konon dia hanya kaget ketika airnya menjadi keruh ketika naik ke permukaan. Kisahnya ada di CNN :

(CNN) — An American woman who was scuba diving with her husband in Thailand as one of Sunday’s tsunamis roared overhead said she was oblivious to the disaster until after they surfaced, her mother told CNN on Tuesday.

Namun ada pula yang terhempas karena terlalu dekat dengan pantai. Lah, yang ini tentu saja karena dia berada pada kedalaman air yang dangkal sehingga terbawa arus. Namun secara umum, kondisi dibawah laut sendiri tidak jauh beda dari ayun-ayunan kora-kora di Ancol.

24 Tanggapan

  1. kalau ikan yang terkena gempa seperti merasakan naik kora-kora di ancol entar ikan’y pada pusing donk terus muntah-muntah ga????
    bagaimana si terjadinya gempa???

  2. Terjadi nya gempa di indonesia lebih bersifat kimiawi menurut saya masuk akal kalau kondisi tanah yg berubah dan panas bumi seharusnya bersifat plastis bukan statik

  3. numpang nanya ya……
    kenapa ikan tertentub dapat hidup di laut dalam yang tekanannya tinggi

  4. wis lah sak karep mu bae pakde, aku sing manut wae, wong aku ora weruh pakde……..

  5. Hehe, duh asyik bener ngabandungan sambil ngalap elmu kudu pada gunemcatur soal prediksi para ahli atas gempa dan tsunami yang menjadi teror dan horor itu. Ternyata iya ya klo sambil telanjang dada, kita memang gak daya cuma upaya terhadap kedahsyatan alam jagad raya ini. Makanya diadain teknokrat juga biar kita bisa pada melek. Nuhun.

  6. dalam hal ini, ada bedanya ga ya antara ikan besar dengan ikan kecil? ikan di air dangkal dengan di laut dalam?

  7. Yang penting juga adalah batuan dasar serta konstruksi bangunan. Tidak hanya fondasi tetapi juga tiang penyangga.
    secara geologi dapat dibuat peta kerentanan tanah terhadap gempa seperti yang sudah dibuat oleh Geologi UGM disini

    Peta – Tingkat kerentanan tanah terhadap bahaya gempabumi di Kabupaten Bantul dan sekitarnya.


    di peta itu memang skalanya besar tidak sedetil untuk peta kadaster atau petak2 rumah.

    Sewaktu di Jogja tahun lalu saya melihat satu rumah hancur (ruko) diantara dua bangunan (juga ruko) yang utuh. Saya perkirakan bangunan itu tergencet ketika terjadi goyangan. Bangunan kiri dan kanan-nya relatif kuat sehingga mampu menggencet yang ditengah.

  8. “….jarak 500 meter searah rambatan distribusi kerusakannya adalah RUSAK RINGAN – RUSAK BERAT( ROBOH) – RUSAK RINGAN – RUSAK BERAT (ROBOH) – RUSAK RINGAN. Adapun kerusakan BERAT dialami rumah dengan posisi pas pada puncak gelombang atau lembah gelombang, sedang yang RINGAN ada pada simpul gelombang….”

    kalo memperhatikan simulasi surface wave pak dhe,misal :
    anggap saja panjang 500 meter. ta ambil salah satu titik (kotak ke-6 arah kanan dan yang paling atas), kec. gel. 3500 m/s, berarti dalam 1 detik titik tersebut akan dilewati 7 gelombang.(1 gel= 1 puncak dan satu lembah atau rapatan dan renggangan).
    berarti kalo demikian dalam satu detik titik tsb akan diayunkan keatas sanyak 7 kali dan kebawah tujuh kali juga. kalo demikian kan berarti rusaknya seragam(jika faktor selain gempa dianggap sama semua).
    Pak dhe, berarti apa dong penyebab kerusakan yang belang itu?

  9. lihat di Tv waktu acara stunamy..bahwa air laut yang diatas pusat gempa ya tidak apa2 hanya goyang sedikit tetapi ketika gelombang itu menyentuh pantai, baru ombak pasang itu akan besar..sehingga semua masyarakat di pesisir pantai di suruh ngunsi dengan tanda2: bau garam keluar dari laut burung bertebangan dari laut, air laut surut keluar, ini jangak waktu y 30 menit dari gempa dirasakan (peringatan pemerintah untuk stunami)

  10. gimana klo bikin rumah didasar laut saja…

    jd inget film water world 😀

  11. kalau lagi nyelem pas ada palung laut gimana, siapa tau malah ke himpit di palung hasil pergeseran 😦

  12. di laut aman, hanya kalau kita berada cukup jauh dari permukaan air laut atau kalau lagi nyelam gituh.. kalau dekat2 pantai sih sama aja. gelombang tsunami akan semakin besar ketika mendekati pantai.
    yang aman itu, membekali diri dengan pengetahuan dan perencanaan mitigasi. masa’ kita harus nyelam di laut terus supaya aman.. hehehe..

  13. waduh,

    masalahnya aku ndak bisa berenang 😦

  14. Kesimpulannya…didalam laut lebih aman daripada didaratan (walaah…hehehehe)

  15. Hmmm…berarti benar, posisi teraman saat Tsunami itu adalah di tengah – tengah kedalaman laut. 😕

  16. Wah asik juga.
    Kalo gitu besok2 sering2 ajah nyelam..aman..

  17. Penyebab gempa bumi ada yang disebabkan oleh aktivitas alam (tektonik, vulcanic, landslide, tumbukan benda langit) ada juga oleh aktivitas manusia (peledakan bawah tanah dari percobaan nuklir, pertambangan, uji seismic, peperangan).

    Khususnya gempa tektonik, saya kurang memahami teori “Elastic rebound” untuk menjelaskan terjadinya gempa bumi. Teori ini muncul tahun 1906 oleh Henry Feilding Reid. Sedangkan teori pergerakan benua mucul tahun 1912 oleh Alfred Wegener.

    Dosen saya dulu menjelaskan terjadinya gempa bumi dengan sebuah mistar plastik yang dibengkokkan ketika mistar plastik itu patah maka timbul getaran. Lapisan atau lempeng benua dan samudera ibarat mistar plastik ini yang jika keduanya saling menumbuk lambat laun akan membengkok dan kemudian terjadi patahan pada saat nilai elastisitasnya terlampaui yang melepaskan getaran gempa bumi.

    Saya belum mengerti, mengapa lapisan lempeng samudera yang saling menumbuk satu sama lain jauh dibawah permukaan bumi yang sangat panas bersifat elastis? Seharusnya bersifat plastis yang jika berubah bentuk tidak akan berusaha kembali ke bentuk semula karena batuannya sudah melunak karena panas.

    Saya lebih memahami jika proses di bawah sana yang terjadi dominan proses kimia dibandingkan dengan proses gesekan antar dua material keras. Proses kimia akibat suhu dan tekanan yang tinggi menghasilkan senyawa baru dan volume yang baru. Daripadanya akan dihasilkan energi potensial yang terakumulasi utuk menunggu pelepasan menghasilkan gunung api atau gempa bumi.

    Aktivitas matahari yang tidak pernah berhenti bergejolak juga menggambarkan aktivitas dalam bumi yang sama-sama panas. Bedanya matahari tidak memiliki penutup sedangkan bumi diselimuti kerak benua dan samudera. Cairan panasnya tentu tidak akan pernah tinggal diam di bawah sana yang terus menggerakan lapisan di atasnya ke arah tertentu.

  18. akh.. tsunami engga begitu serem bagi urang bandung, jauh kok dari laut.. cman kalo di kasih gempanya… nah itu tuh yg bikin deg..deg..cess..

  19. Neen
    Aku jawan langsung untuk update di atas, ya ?

  20. “Mungkin pernah mendengar adanya seorang yang sedang menyelam di kawasan Wisata Thailand yang tidak merasakan tsunami ketika sedang menyelam. Ya memang karena dia hanya merasakan goyangannya saja. Konon dia hanya kaget ketika airnya menjadi keruh ketika naik ke permukaan.”

    Ini beneran ya Pakdhe????

  21. berarti kalo gempa tuh enaknya yang deket ma pantai gitu ya? khan bisa langsung berenang ke laut???

    trus mo tanya kalo kerusakan akibat gempa itu bisa diprediksi lewat skalarichter-nya ato ga? thx

  22. Mas Haryono,
    Di Jogja, energi gempanya mantul-mantul seperti yang ada di gambar ini https://rovicky.files.wordpress.com/2006/08/gelombang.jpg
    atau gambarnya pak Irwan disini :

    Gempa Bengkulu tersebar sangat jauh dibandingkan gempa Jogja yang kabarnya kearah barat tidak begitu dapat dirasakan. Hal ini karena energi getarannya “dihabiskan” di Jogja dsk. Konon gempa Bengkulu juga terasa di Thailand.

    Selain itu bangunan di Bengkulu banyak yang berupa rumah kayu (rumah panggung) yang secara alamiah lebih tahan getaran dibanding rumah batu.

  23. Wah menarik ompapang, kalau di jogja ada yang bilang gejalanya mirip gajah ngamuk. Kalau ‘pas kepidak gajah, yo remuk’. Tapi kenapa di Bengkulu tidak serusak Jogja ?

  24. Kalau frekuensinya 7 Hz dan kecepatan merambat getaran di air 1400 m/detik, jadi panjang gelombang L (lamda) = 1400/7 = 200 meter.
    Btw,bila didarat melewati suatu jenis batuan yang menghantarkan getaran dengan kecepatan rambat 3500 m/detik , berarti panjang gelombang = 3500/7 = 500 meter. Jadi pada peristiwa gempa dengan getaran 7 Hz, bila menerjang komplek perumahan yang dibangun developer dengan konstrusi seragam, ada kemungkinan dalam rentang jarak 500 meter searah rambatan distribusi kerusakannya adalah RUSAK RINGAN – RUSAK BERAT( ROBOH) – RUSAK RINGAN – RUSAK BERAT (ROBOH) – RUSAK RINGAN. Adapun kerusakan BERAT dialami rumah dengan posisi pas pada puncak gelombang atau lembah gelombang, sedang yang RINGAN ada pada simpul gelombang. Jadi tidak heran kalau ada rumah tetap tegak berdiri sedang yang dikiri dan kanannya roboh semua.

Tinggalkan komentar