Foto Satelit guguran lava dibawah ini menunjukkan kemana guguran lava selama ini terendapkan. Peta ini akan sangat membantu memperkirakan kemana saja guguran lava ini akan menyebabkan banjir lahar dingin bila terkena hujan.
😦 “Wah Pakdhe, ternyata luncuran awanpanas ini memang jauh banget”
😀 “Itulah Thole, karena statusnya masih awas, diharapkan jangan buru-buru kembali ke atas”
Himbauan Pak Surono untuk bersabar jangan kembali keatas perlu diperhatikan dengan benar, mengingat status gunung Merapi yang masih AWAS !.
Secara detil luasan penyebarannya dapat dilihat dibawah ini.
Gambar satelit palsu-warna (false-color satellite imagery
Bahaya utama selama letusan di Merapi telah aliran piroklastik. Longsoran ini terisi gas vulkanik panas, abu, dan batuan turun dengan cepat dan ganas, kadang-kadang memiliki kecepatan lebih dari 150 kilometer (90 mil) per jam. Aliran piroklastik biasanya disalurkan oleh morfologi permukaan, namun arus piroklastik yang sangat besar kekuatannya mampu menyebar di wilayah yang luas.
Gambar satelit palsu-warna (false-color satellite imagery) dari instrumen ASTER di satelit Terra NASA menunjukkan bukti aliran piroklastik yang besar di sepanjang Sungai Gendol selatan Gunung Merapi. Endapan vulkanik abu-abu (baik dari aliran piroklastik atau lahar) mengisi jalannya Gendol. Hanya utara Merapi Golf Course (fitur merah muda) adalah daerah yang lebih luas di mana aliran piroklastik tersebar di seluruh lanskap, menyebabkan kehancuran yang hampir total. Dalam hal ini daerah abu-abu gelap, sebagian besar pohon tersapu ke bawah dan tanah dilapisi dengan abu dan batu. Endapan ini sebagian besar dikelilingi oleh vegetasi sehat, berwarna merah cerah Ini warna dari daun-daunan. Warna keabu-abu terang yang meluas ke barat gunung berapi adalah abu vulkanik yang ditiup oleh angin yang ada. Di dekat kepundan, hujan abu yang tebal telah melapisi ladang dan hutan, mewarnai mereka merah kusam hingga abu-abu.
Dibawah ini sesudah erupsi 2010
Untuk mengunduh download large image (2 MB, JPEG)
Referensi
- Digital Globe. (2010, November). Mount Merapi, Indonesia. Diakses November 15, 2010.
- USGS. (N.d.) Pyroclastic Flows and Pyroclastic Surges. Diakses November 15, 2010.
- Image courtesy NASA / GSFC / METI / ERSDAC / Jaros, dan AS / Jepang ASTER Science Team
- Instrumen: Terra – ASTER
Dongeng terkait :
- Citra spektakuler dari NASA melihat leleran Merapi
- Peta Zonasi Rawan Bencana Merapi 14 Nov 2010
- Jangkauan abu Merapi dilihat dari Satelit TERRA dan AQUA
Filed under: Bencana Alam, gunungapi | Tagged: false colour, foto satelit, merapi, satelit |
bagus ni pak bacaanya
mau ijin publis ya pak,
Kalau melihat gejala penurunan aktifitasnya maka pembentukan kalderanya kecil kemungkinannya. Hari ini 20nop airport sudah dibuka kembali.
pak dhe…apa bs merapi mencapai puncak erupsi sampai tipe d…membentuk kaldera<
saya sekarang jadi tau soal nya kemaren saya mengungsi di rumah Nenek saya di Celeban baru. rumah saya sbtlnya di radius 25 tapi krn kemaren hujan abun n krikilnya sampe rumah saya itu ngunsi deh ke Celeban baru.
Pak dhe
apa mungkin kalau seandainya nanti teknologi sudah tinggi dibuat pipa tahan panas sampai 10.000 derajat celcius untuk mengebor merapi biar gak erupsi terus, jadi seperti jemput bola aliran magma diarahkan ke suatu tempat gitu
wah menakutkan sekali nih ya fotonya
ini info ya benar dan mudah dipahami, dan terpenting tdk berlebihan.
Pak De, yang dimaksud endapan piroklatik itu apa ya De… Bedane karo breksi volkanik opo yo. Suwun De
Saya juga mengulasnya di blog saya Pak Dhe
http://budisetiyarso.tk/
semoga semua bisa teratasi dengan baik ya pak dhe…
[…] This post was mentioned on Twitter by rachma anggita, Ratih Indriani, sintia dewi, Hendri Mardiansyah, kartika sarwohadi and others. kartika sarwohadi said: RT @RovickyDP: Foto satelit guguran lava diambil 15 Nov 2010: http://t.co/c2UcEGy dimana ancaman lahar dingin ? @infobencana @jalinmerap … […]
Pak Dhe,
Kenapa disaping sekitar area puncak merapi tersebut skrg warnya jadi merah gitu, … apakah itu magma dalam perut merpai udah naik mencapaii ke 500 m dari puncak gitu..
Jumpa lagi disini pak, setelah diskusi pada bagian banjir bandang. 😀 hehe…
Wuah, mending percaya sama info ini daripada liat TV atau baca koran. Berita mereka kacau sekali, malah bikin orang-orang Jogja panik. Saya curhat tentang hal itu di blog saya. Silahkan mampir.