Bencana LuSi di Jaman Majapahit (1297 Caka)


sengkala_majapahit_2.JPGdg_banner1.pngTernyata bencana semacam Lusi Pernah Terjadi pada Jaman Majapahit !!! Benar pada jaman Majapahit, dikenali dari Pararaton pada tahun 1296 Caka. Seorang geolog sahabat saya yang juga belepotan minyak sakjane (maksudte bekerja di permigasan), Pak Awang Harun Satyana bercerita dibawah ini untuk penikmat dongengan.

    • 😦 :Pakdhe, Ternyata banyak ahli-ahli masalalu, ya ? Ada ahli geologi kayak Pakdhe yang mengkaji proses-proses dibumi ratusan ribu hingga jutaan tahun yang lalu. Ada ahli arkeologi dan anthropologi yang mengkaji kisah manusia dan peninggalannya ribuan tahun yang lalu. Juga ada ahli bio-evolusi dan paleontologi yang mengkaji mahkluk hidup jaman dahulu sejak bumi terbentuk. Bahkan ada Paleoanthropologi yang ahlinya Pak Jacob dari Jogja”
    • 😀 :”Lah kowe wis pinter mendongeng juga gitu, to le ?”
    • 😦 :”Tapi mbok dongeng evolusinya diterusin dhe ?”

Pararaton 1296 Caka : Bencana “Pagunung Anyar” dan Sandyakala ning Majapahit

Awang Harun Satyana

Judul di atas maksudnya adalah menurut Kitab Pararaton yang diterjemahkan Brandes (1896), bahwa pada tahun 1296 Caka atau 1374 Masehi telah terjadi sebuah bencana bernama “Pagunung Anyar” yang memundurkan Majapahit, kerajaan Nusantara terbesar. Apakah bencana Pagunung Anyar ? Saya menafsirkannya, itu adalah erupsi gununglumpur ala semburan LUSI (!)

sengkala_majapahit_1.JPGDi bawah ini adalah catatan2 saya setelah mempelajari buku2 sejarah, geologi, dan folklore yang berselang lebih dari 100 tahun penerbitannya. Dimulai dari Daldjoeni (1984, 1992) “Geografi Kesejarahan”, lalu bersambung ke depan dan ke belakang menuju Purwadi (2001) “Babad Tanah Jawi : Menelusuri Jejak Konflik”, Slamet Muljana (1968, 2005) “Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara”, Slamet Muljana (1965, 2005) “Menuju Puncak Kemegahan (Sejarah Kerajaan Majapahit)”, Denys Lombard (1990) “Le Carrefour Javanais”, James Nash (1932), “Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie der Brantas vlakte – Handelingen van 6de Ned. Indische Natuur Wetenschappelijke Congres”, H.J. de Graaf (1949) “de Geschiedenis van Indonesie”, J. Brandes (1896) “Pararaton (Ken Arok) of het Boek der Koningen van Tumapel en van Majapahit”, buku2 geologi karya Duyfjes (1936-1938) untuk pemetaan wilayah Kendeng bagian timur (“Zur geologie und stratigraphie des Kendenggebietes zwischen Trinil und Soerabaja” dan “Toelichting bij blad 115,109, 110, 116), juga karya masterpiece van Bemmelen (1949, 1972) “The Geology of Indonesia”, dan buku folklore karya James Danandjaja (1984) “ Folklor Indonesia : Ilmu gossip, dongeng, dan lain2

Maksud hati ingin menelusuri tulisan2 sejarah tentang kronik kejadian Bledug Kuwu di selatan Purwodadi agar bisa mencari analogi untuk kronik semburan LUSI, ternyata penelusuran buku2 di atas malahan membawa saya ke pemikiran bahwa : selain oleh alasan politik, Majapahit MUNGKIN telah mundur oleh deformasi Delta Brantas akibat rentetan erupsi gununglumpur Jombang-Mojokerto-Bangsal pada kawasan sepanjang 25 km. Mari kita lihat sisik-meliknya.
Perspektif dari selatan

Kita mulai dari panorama sebuah gunung yang dikeramatkan oleh penduduk dan tokoh2 kerajaan sejak Mpu Sindok, Erlangga, dan para pengikutnya : Gunung Penanggungan. Gunung Penanggungan, sebuah gunung setinggi 1659 meter di utara Gunung Arjuno-Welirang, adalah gunung paling dekat ke lokasi semburan LUSI. Gunung ini terletak di sebelah selatan Sungai Porong dan masih ke sebelah selatan dari Gawir Watukosek, sebuah gawir sesar hasil deformasi Sesar Watukosek yang juga membelokkan Sungai Porong , melalui titik2 semburan lumpur panas termasuk LUSI, juga melalui gunung2 lumpur di sekitar Surabaya dan Bangkalan Madura.

sengkala_majapahit_5.JPGDalam sejarah kerajaan2 Hindu di Jawa Timur, Gunung Penanggungan adalah sebuah gunung yang penting (Daldjoeni, 1984; Lombard, 1990). Kerajaan2 yang pernah ada di Jawa Timur, selain berurat nadi Sungai Brantas, kerajaan2 itu mengelilingi Gunung Penanggungan, misalnya Kahuripan, Jenggala, Daha, Majapahit, dan Tumapel (Singhasari). Daerah genangan LUSI sekarang dulunya adalah wilayah Medang atau Kahuripan dari zaman Sindok dan Erlangga, juga termasuk ke dalam wilayah Majapahit. Setiap kali ada kekacauan di wilayah kerajaan2 itu, maka Gunung Penanggungan dijadikan ajang strategi perang. Erlangga pun pada saat pengungsian dari serangan Worawari tahun 1016 yang menewaskan Dharmawangsa mertuanya (Maha Pralaya), bersembunyi di Penanggungan sambil memandang ke utara menuju lembah Porong dan Brantas memikirkan bagaimana membangun kerajaannya yang baru. Penanggungan pun dijadikan tempat2 untuk memuliakan tokoh-tokoh kerajaan. Di lereng timur gunung ini di Belahan terdapat makam Erlangga, makam Sindok di Betra, dan makam ayah Erlangga di Jalatunda. Di Penanggungan pun terdapat ratusan candi, yang saat ini tidak terawat. Makam2 keramat ini ditemukan penduduk Penanggungan pada awal abad ke-20 setelah beratus2 tahun terkubur, saat mereka membakar gelagah yang menutupinya untuk keperluan pembuatan pupuk.

Dari Gunung Penanggungan ke lembah dan delta Brantas pemandangannya permai dan subur lahannya, sehingga banyak kerajaan didirikan di dataran Brantas. Menurut Nash (1932) – “hydrogeologie der Brantas vlakte”, Delta Brantas terbentuk berabad-abad lamanya; dan peranannya penting di dalam percaturan politik kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Jawa Timur. Kemajuan dan kemunduran kerajaan2 ini kelihatannya banyak dipengaruhi oleh segala yang terjadi di Delta Brantas.

sengkala_majapahit_4.JPGMenurut penelitian Nash pada tahun 1930, tanah Delta Brantas itu tidak stabil karena di bawahnya masih terus saja bergerak tujuh jajaran antiklin sebagai sambungan ujung Pegunungan Kendeng yang mengarah ke Selat Madura. Misalnya, pernah terjadi kenaikan tanah di sekitar sambungan (muara) Kali Brantas dengan Kali Mas; palung sungai bergeser ke kiri sehingga airnya mengalir ke barat. Setelah mengisi ledokan yang dinamai Kedunglidah (di sebelah barat Surabaya sekarang), kemudian mengalir menuju laut dan bermuara di dekat Gresik. Menurut catatan sejarah, Kedunglidah itu masih ada pada tahun 1838.

Denys Lombard, ahli sejarah berkebangsaan Prancis yang menulis tiga volume tebal buku sejarah Jawa tahun 1990 “Le Carrefour Javanais – Essai d’Histoire Globale” (sudah diterjemahkan oleh Gramedia sejak 1996 dan cetakan ketiganya diterbitkan Maret 2005) menulis tentang “Prasasti Kelagyan” zaman Erlangga bercandra sengkala 959 Caka (1037 M). Kelagyan adalah nama desa Kelagen sekarang di utara Kali Porong. Prasasti Kelagyan mmenceritakan bahwa pada suatu hari sungai Brantas yang semula mengalir ke utara tiba-tiba mengalir ke timur memutuskan hubungan negeri Jenggala dengan laut, merusak tanaman dan menggenangi rumah2 penduduk. Erlangga bertindak dengan membangun bendungan besar di Waringin Pitu dan memaksa sungai kembali mengalir ke utara. Mungkin, inilah yang disebut sebagai bencana “Banyu Pindah” dalam buku Pararaton. Bencana seperti ini kelihatannya terjadi berulang2, bencana yang sama dicatat di dalam buku Pararaton terjadi lagi tahun 1256 Caka (1334 M) pada zaman Majapahit.

Sejak zaman Kerajaan Medang abad ke-9 dan 10, Delta Brantas yang dibentuk dua sungai (Kali Mas dan Kali Porong) diolah dengan baik, muara Brantas dijadikan pelabuhan untuk perdagangan (Pelabuhan Hujung Galuh). Ibukota kerajaan didirikan dan dinamakan Kahuripan yang letaknya di dekat desa Tulangan, utara Kali Porong, di sebelah barat Tanggulangin, di dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo sekarang (sekitar 10 km ke sebelah utara baratlaut dari lokasi semburan LUSI sekarang). Setelah kerajaan Erlangga pecah menjadi dua pada abad ke-11, yaitu Panjalu (Kediri) dan Jenggala (Kahuripan), dan Kahuripan mundur lalu dianeksasi Kediri, pelabuhan dari Brantas ditarik ke pedalaman di Canggu, dekat Mojokerto sekarang. Kemudian, Kediri digantikan Singhasari, lalu akhirnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 M, pusat kerajaan kembali mendekati laut di Delta Brantas, sehingga Majapahit menjadi kerajaan yang menguasai maritim.

sengkala_majapahit_3.JPGDaldjoeni (1984) menulis bahwa mulai mundurnya Majapahit pada akhir tahun 1300-an mungkin bukan hanya karena sepeninggal patih Gajah Mada (1364 M) atau Raja Hayam Wuruk (1389 M), tetapi juga dapat dihubungkan dengan mundurnya fungsi delta Brantas yang didahului oleh rentetan bencana geomorfologis yang dalam buku-buku sejarah tidak pernah ditulis. Namun, sebagai gejala alami, Kitab Pararaton mencatat hal-hal yang menarik untuk kita perhatikan. Kitab Pararaton menurut Prof. Slamet Muljana ditulis pada tahun 1613 M. Kitab Pararaton menceritakan kronik Singhasari sejak Ken Arok sampai habisnya Kerajaan Majapahit. Pararaton adalah sumber sejarah penting Majapahit di samping Negara Krtagama karangan Mpu Prapanca (Mpu Prapanca hidup sezaman dengan Gajah Mada).

Dalam hubungan dengan kemunduran Majapahit, kitab Pararaton mencatat (Brandes, 1896: “Pararaton” terbit lagi tahun 1920 setelah diedit oleh N.J. Krom) :

  • Bencana yang dalam kitab Pararaton disebut “BANYU PINDAH” (terjadi tahun 1256 Caka atau 1334 M).
  • Bencana yang dalam kitab Pararaton disebut “PAGUNUNG ANYAR” (terjadi tahun 1296 Caka atau 1374 M)

Secara harafiah, Banyu Pindah=Air Pindah, Pagunung Anyar = Gunung Baru.

Penelitian selanjutnya (Nash, 1932) telah menemukan bukti-bukti bahwa telah terjadi berbagai deformasi tanah yang pangkalnya adalah bukit-bukit Tunggorono di sebelah selatan kota Jombang sekarang, kemudian menjalar ke timurlaut ke Jombatan dan Segunung. Akhirnya gerakan deformasi tersebut mengenai lokasi pelabuhan Canggu di sekitar Mojokerto sekarang, lalu makin ke timur menuju Bangsal (sekitar 25 km di sebelah barat lokasi semburan LUSI sekarang). Di dekat Bangsal ada sebuah desa yang namanya GUNUNG ANYAR. Begitu juga di tempat pangkal bencana terjadi di selatan Jombang ada nama desa serupa yaitu DENANYAR yang semula bernama REDIANYAR yang berarti gunung baru.

Perhatikan bahwa nama GUNUNG ANYAR juga dipakai sebagai nama sebuah kawasan di dekat Surabaya yang sekarang menjadi terkenal dalam hubungan dengan kasus semburan LUSI sebab ternyata GUNUNG ANYAR adalah sebuah mud volcano yang membentuk kelurusan dengan LUSI.

Nah, apakah bencana alam yang memundurkan era keemasan Majapahit yang dalam kitab Pararaton disebut bencana “Pagunung Anyar” adalah bencana-bencana terjadinya erupsi jalur gununglumpur dari selatan Jombang-Mojokerto-Bangsal ? Jalur itu membentuk jarak sepanjang sekitar 25 km. Kalau erupsi semua gununglumpur itu sedahsyat seperti semburan LUSI sekarang, bisa dibayangkan bagaimana terganggunya kehidupan di Majapahit pada akhir tahun1300-an dan pada awal 1400-an. Serangan fatal mungkin terjadi karena rusaknya pelabuhan Canggu di dekat Mojokerto, sehingga Majapahit yang merupakan kerajaan maritim menjadi terisolir dan perekonomiannya mundur. Zaman itu, Canggu di Mojokerto masih bisa dilayari dari laut sekitar Surabaya sekarang.

sengkala_majapahit_6.JPGSecara geologi, Jalur Jombang-Mojokerto-Bangsal adalah masih di dalam Jalur Kendeng, sejalur dengan lokasi semburan LUSI, masih di dalam wilayah bersedimentasi labil dan tertekan (elisional), yang menurut Nash (1932) di bawahnya dari selatan ke utara ada jajaran antiklin Jombang, antiklin Nunung-Ngoro, dan antiklin Ngelom-Watudakon yang terus bergerak yang menyebabkan Delta Brantas tidak stabil. Aktivitas deformasi di bagian timur Kendeng ini secara detail digambarkan oleh Duyfjes (1936) yang memetakan lembar peta 109 (Lamongan), 110 (Mojokerto), 115 (Surabaya), dan 116 (Sidoarjo) pada skala 1 : 100.000. Beberapa gambar2-nya dimuat di buku van Bemmelen (1949) yang juga mengatakan bahwa secara struktural deformasi di wilayah Kendeng bagian timur ini terjadi melalui gravitational tectogenesis sebab geosinklin Kendeng timur-Madura Strait masih sedang menurun. Kondisi elisional semacam ini tentu memudahkan piercement structures seperti mud volcano eruption. Dari geosinklin menjadi antiklinorium jelas melibatkan sebuah sistem elisional.

Sepeninggal Hayam Wuruk, raja-raja Majapahit kurang cakap memimpin negara, banyak perang saudara, seperti Paregreg, yang melemahkan negara sampai akhirnya Majapahit musnah pada tahun 1527 M saat diserang kerajaan Islam pertama di Jawa : Demak. Suksesi tidak berjalan dengan baik, one-man show mendominasi pemerintahan selama Gajah Mada dan Hayam Wuruk, tak ada regenerasi ke penerusnya. Sepeninggal pasangan Gajah Mada-Hayam Wuruk, negara melemah. Tetapi, catatan2 tak tertulis di buku sejarah, kecuali Pararaton beserta kondisi geologis-geomorfologis Delta Brantas menunjukkan, bahwa bencana alam erupsi gununglumpur ala semburan LUSI juga patut diperhitungkan sebagai penyebab kemunduran Majapahit.

Cerita rakyat atau dongeng Jawa Timur “Timun Mas (seperti pernah di-posting Pak Dwi-PetroChina dan kita diskusikan tahun lalu dalam hubungannya dengan semburan LUSI) berasal dari sekitar zaman Kahuripan di Delta Brantas sekitar abad ke-11 (James Danandjaja, 1984 : “Folklor Indonesia”). Kemunculan raksasa yang selalu disertai gempa, garam yang dilempar Timun Mas yang menjadi lautan, dan terasi yang dilempar Timun Mas yang menjadi lumpur panas yang akhirnya menenggelamkan sang raksasa, secara samar menggambarkan kondisi bagaimana kalau sebuah mud volcano ala LUSI meletus. Kita melihatnya sekarang, lumpur panas dan genangan seperti laut dengan air asin menengelamkan desa2 Sidoarjo yang dulunya adalah wilayah Kahuripan. Apakah dongeng Timun Mas sebenarnya menggambarkan bahwa dulu pun kasus seperti LUSI pernah terjadi ? Walahualam, tetapi penelusuran buku2 sejarah, geologi, dan folklore Timun Mas rasanya memungkinkan hal itu.

Apakah bencana LUSI sekarang akan memundurkan Jawa Timur atau bahkan Indonesia ? Sekitar 500-600 tahun yang lalu mungkin hal yang sama telah terjadi terhadap Majapahit ! Lima ratus tahun kemudian, mestinya kini kita tak semudah itu patah diterjang bencana bukan ?

Awang H S
Geologist Indonesia

Catetan epiloque

  • 😦 ” Wadduh Dhe ,,, kalau begitu semestinya kita harus melihat ulang sejarah Indonesia. Memasukkan faktor ilmu kebumian kedalam pembelajaran sejarah sangat penting untuk rakyat Indonesia dimasa mendatang. Seperti yang PakDhe tulis dahulu tentang Candi Kedulan, Ya Dhe ?
  • 🙂 “Ya, pelajaran itu mestinya untuk generasimu dan generasi nantinya le, jas merah jangan digantung saja … Jangan Lupakan Sejarah ! “

Tulisan diatas hanya menunjukkan bahwa di daerah ini dahulu pernah terjadi secara alamiah, juga memebrikan pelajaran bahwa MV adalah proses alam yang pernah terjadi sejak dahulu di daerah ini. Artinya daerah Jawa Timur terutama sekitar Porong sangat BERPOTENSI untuk terjadi atau munculnya Mud Volkano.

Sama saja dengan daerah Jakarta yang memang dibentuk oleh endapan banjir. Secara alamiah memang Jakarta tempatnya banjir. Tetapi bukan untuk menyatakan karena sering banjir ya udah kita nerima saja, bukan.

Demikian juga dengan MV di Porong. Kalau anda berbuat sesuatu akhirnya dapat juga “memicu dan memacu” terbentuknya MV. Coba simak Detak-detak kelahiran LUSI.

    127 Tanggapan

    1. yang komen terlalu panjang.
      Orang itu ngk punya otak. Bisanx adu domba antar suku. Jlas orang bejat pollll

    2. hmm

    3. […] Bencana lusi di jaman majapahit (1297 caka) | dongeng geologi […]

    4. terima kasih banget udah shering artikel ini

    5. Coba check dengan citra satelit, puncak G. Anjasmoro di sebelah barat G. Arjuno/G. Welirang yg masih aktif hingga saat ini, tampak sebuah bekas kepundan/gugusan kubah lava yg telah amblas dg diameter yg sangat luas hingga meliputi wilayah Batu, Pujon, Kandangan, Jombang, Wonosalam, Gondang, Pacet dan Bumiaji Cangar. Tampak juga dgn jelas bekas erupsi aliran lahar disisi utara gunung menuju arah utara (Trowulan dan sekitarnya) sehingga ada beberapa penemuan yg berada di kedalaman tanah (candi tikus dll).

    6. anjing emang penulis nya
      kristen kali nih penulis anjing
      anjing kristen !

    7. Salam kenal wahh makasi tulisan nya om…kalo bisa jadikan buku….biar anak cucu kita JASMERAH….

    8. KITAB NEGARA KERTAGAMA ADALAH PITNAH BESAR YANG DILAKUKAN OLEH EMPU PRAPANCA, GAJAHMADA, SUKU JAWA TERHADAP SUNDA, MADURA, LUMAJANG, NUANTARA, ASIA TENGGARA
      jangan lagi dikatakan jaya negara itu adalah kalagemet. kala gemet tidak pernah ada dalam prasasti majapahit. ituhanyalah karan- karangan kitab pararaton dan kitab negara kerta gama.
      PERBEDAAN SERIWIJAYA DENGAN MAJA PAHIT
      Kedua kerajaan ini di kabarkan konon katanya adalah kerajaan besar yang menguasai nusantara.
      Cuman pertannyaan muncul apa benar ? kalau benar apa buktinya?
      Tentu untuk membuktikannya adalah dengan bukti sejarah/ pakta sejarah otentik dan catatan2 asing yang sezaman dengan seriwijaya atau maja pahit yang netral yang tidak ada kepentingan. Kalau catatan belanda semuanya bohong tidak ada yang benar catatan belanda itu karena belanda jelas ada kepentingan untuk memecah belah dan menguasai nusantara. Dan belanda tidak tau zaman majapahit apalagi zaman seriwijaya, mana mungkin orang belanda bisa bercerita tentang majapahit apalagi seriwijaya.
      Sebagai bukti kalau belanda tukang pembohong. Orang belanda menulis sejarah islam pertama disebarkan dinusantara oleh orang gujarat Pada abad 13. Kenyataannya islam disebarkan pertama dinusantara langsung dari pusatnya yakitu mekkah dan madinah pada masa nabi Muhammad SAW. Bahkan Muawiyah pernah datang ke nusantara. Kerajaan islam pertama adalah samudra pasai padahal jauh sebelum samudra pasai sudah ada kerajaan islam perlak yang diserang oleh seriwijaya yang dalam peperangan itu sultan perlak gugur sebagai syuhada. Patahillah adalah syarip hidayatullah adalah sunan gunung jati padahal mereka adalah lain patahillah bukanlah syarif hidayatullah atau sunan gunung jati. Raja nusantara pertama yang beragama islam adalah marah siluh padahal raja islam pertama nusantara adalah seri indrawarman raja seriwijaya. Seriwijaya adalah seratus persen kerajaan budah. Padahal sesungguhnya kerajaan seriwijaya itu adalah kerajan budah, islam, hindu. Yang ketiganya salaing berebut pengaruh dan kekuasaan. Semua sejarah yang ditulis orang belanda tidak ada yang benar
      Kembali ke tantang seriwijaya dan majapahit yang katanya sama sama besar tetapi jika kita perhatikan dan teliti dan kaji lagi dengan koreksi kritis ada perbedaan yang mencolok antara seriwijaya dan maja pahit.
      Perbedaan itu antara lain
      1. Kalau majapahit lebih dulu menceritakan sumpah palapa gajah mada yang menguasai nusantara. Sumpah palapa itu sebenarnya baru rencana gajahmada untuk menyatukan nusantara. Berdasarkan rencana gajahmada itu langsung dimasukkan semua kewilayah majapahit dan peta wilayah majapahit sama persis dengan indonesia sekarang bahkan malaysia dimasukkan kewilayah majapahit. Padahal belum tentu berhasil cita cita gajah mada itu jangan2 gagal total
      2. Sedangkan seriwijaya lebih dulu berdasarkn prasasti dan catatan asing kalau wilayah itu telah dikuasai oleh seriwijaya. Dan peta wilayah seriwijaya hanya sebagian sumatra, jawa barat, sebagian kecil kalimantan barat dan malaysia.
      3. Kalau seriwijaya banyak sekali yang menklaim bahkan semua mengklaim.
      4. Kalau maja pahit satupun tidak ada yang mengklaim. Selain dari jawa timur bahkan madura saja enggan mengklaim majapahit. Padahal berdasarkan sejarah majapahit itu bisa tegak karena madura. Sunda juga malas mengklaim majapahit padahal ayah raden wijaya adalah orng sunda.
      Berdasarkan 4 poin ini mari sama-sama kita teliti lagi dengan koreksi kritis tentang kebesaran seriwijaya dan majapahit atau jangan- jangan bohong semua keduanya.

      1. Rencana gajah mada yang terkenal dengan sumpah palapanya yang tidak akan bersenang senang jikalau nusantara belum menjadi wilayah majapahit. Kemudian sertamerta peta wilayah majapahit adalah indonesia sekarang dan malaysia. Sekarang koreksi kritisnya. Tidak ada prasasti majapahit diwilayah itu atau tanda tangan gajah mada diwilayah wilyah yang disebutkan oleh gajah mada dalam sumpah palapanya itu kalau wilayah itu telah di serang atau ditaklukkan oleh gajah mada / majapahit kecuali hanya di bali bagian selatan saja. Itupun adityawarman yang menyerang dan menghabisi orang orang bali itu. Yang pada awalnya aditya warman menyerang bali bagian utara dan gajah mada menyerang bali bagian selatan. Aditya warman lebih dulu kembali kemaja pahit dengan membawa kepala raja bali sedangkan gajahmada gak tuntas tuntas menghadapi perlawanan bali. Bahkan kocar kacir gajah mada. Kemudian aditya warman kembali menyerang bali dan menghabisi raja bali gajahmada bukanlah panglima perang lapangan gajahmada ini lebih cendrung jendral konseptor/ ahli strategi. Sedangkan panglima perang maja pahit adalah aditya warman aditya warmanlah jendral lapangan ahli perang dilapangan. Entah apa jadinya majapahit kalau tidak ada adityawarman. Kemudian adalagi jasa panglima majapahit yaitu laksamana nala. Sebenarnya armada laut majapahit laksamana nala ini yang berperan bukan gajah mada.
      Sepertinya gajahmada ini orang penakut buktinya untuk menaklukkan pajajaran di negri sunda gajah mada membawa pasukkan 15.000 untuk menghadapi rombongan calon penganten yang hanya berjumlah 300 orang sungguh sangat memalukan dan menjijikkan.
      Dan buktinyata pajajaran tidak pernah takluk kepada majapahit. Pajajaran masih eksis .
      Kapan gajahmada menyerang palembang tidak ada prasastinya dipalembang tidak pernah majapahit menyerang palembang. Palembang masuk kewilayah majapahit atas jasa aditya warman/ arya dillah bukan dengan pertumpahan darah tetapi dengan diplomasi hubugan kekeluargaan. Begitu juga dengan dharmasraya atau sumatra barat tidak pernah gajah mada ke situ tetapi jasa adityawarman yang menjadikan sumatra barat menjadi wilayah majapahit. Tidak pernah pasukkan majapahit menghancurkan sumatra barat. Bahkan pasukan maja pahit dibantai habis oleh aditya warman disumatra barat ketika aditya warman mendirikan kerajaan pagarruyung. Dan majapahit mana berani menyerang adityawarman.
      Begitu juga malaysia tidak ada satupun prasasti majapahit dimalaysia kalau malaysia menjadi wilayah maja pahit/ diserang dandihancurkan dan oleh majapahit atu gajah mada.
      Bahkan dilampung saja tidak ada prasasti majapahit kalau lampung di taklukkan majapahit.
      Bahkan dalam catatan naskah jawa dikatakan sijawa raja majapahit sisunda raja pajajaran silampung ratu balaw. Artinya ketiga kerajaan ini ada rajanya masing masing dan bukan wilayah majapahit.
      Dan ditulis dalam sejarah majapahit menyerang pemberontakan palembang. Sebenarnya yang melakukan pembrontakan itu bukan orang palembang tetapi bajak laut cina. Karena palembang telah menjadi sarang bajaklaut cina di asia. Dan yang menumpasnya adalah laksamana cengho dengan membawa seluruh angkatan laut cina yang sangat besar yang terkenal dengan kisah pelayaran laksamana cengho. Sepertinya gajah mada itu tukang pembuwal. Besak mulut saje. Sumpah palapa itu sepertinya gagal.
      Dan dalam catatan luar tidak ada yang mengatakan majapahit itu sebesar yang di buat di peta wilayah majapahit itu.
      Dan dalam akhir hayat gajahmada sepertinya dia hidupnya tersisih dan terasing dan merana dikucilkan orang tidak ada istri, tidak ada keturunan, tidak ada sanak saudara, tidak ada teman. dan itulah sumpah palapa gajahmada yang tidak akan bersenang senang selama hidupnya sebelum wilayah nusantara dipersatukan dan untuk menebus rasa bersalahnya itu gajahmada memenuhi sumpahnya gajah mada mati dengan sangat memalukan dengan minum racun.
      Sekarang kita bandingkan dengan seriwijaya. Yang wilayahnya di gambarkan dipeta sebagian sumatra sebagian kecil kalimantan barat, jawa barat, dan malaysia. Dan ditulis dalam sejarah yang dimaksud bumi jawa yang di taklukkan seriwijaya itu adalah tarumanegara atau jelasnya adalah jawa barat. Tetapi prasasti kekuasaan kerajaan seriwijaya dan dinasti selendranya ada dimana mana. Jelas seluruh jawa adalah wilayah kerajaan seriwijaya dengan penguasa dinasti selendranya. Seluruh prasastinya ada. Jelas yang dimaksud bumi jawa oleh dapunta itu adalah jawa bukan jawa barat. Jaman dulu jawa barat itu adalah tanah sunda / bumi parahyangan/ galuh. Sedangkan yang ditulis oleh dapunta adalah bumi jawa. Bahkan sebenarnya tanah sunda itu mengakui kedaulatan seriwijaya karena dapunta menikah dengan putri raja sunda. Sedangkan yang dihancurkan oleh dapunta adalah kerajaan kaling jawa tengah perasastinya terdapat di kabupaten batang jawa tengah. Kemudian keturunan raja galuh yang bernama sanjaya menyingkir ke jawa tengah karena mendapat desakan dari seriwijaya mendirikan kerajaan mataram hindu kemudian itupun dikuasai oleh dinasti selendra dan sebenarnya sanjaya pun adalah masih keturunan yang berasal dari galuh yang masih keturunan dinasti selendra/ raja raja seriwijaya. Dan gelar gelar raja mataram hindu itu adalah rakai dan mengakui kedaulatan seriwijaya. Dan kerajaan mataram hindu itu dihancurkan oleh seriwijaya. Dan patih kerajan mataram hindu mpu sendok menyingkir ke jawa timur dengan mendirikan kerajaan medang. Jelas sudah musuh bebuyutan jawa adalah seriwijaya prasasti prasasti seriwijaya/ dapunta/ dinasti selendra yang berada dijawa itu berbahasa melayu rumpun pasemah sumatra selatan. Kemudian raja jawa timur ini yang bernama teguh darmawangsa nekat menyerang seriwijaya yang berakibat patal dengan serangan balik seriwijaya yang memusnahkan seluruh jawa timur. Satu satunya yang selamat adalah air langga yakni menantu darmawangsa, yang berasal dari bali. Sebenarnya itu sengaja dibiarkan oleh seriwijaya karena airlangga adalah keturunan seriwijaya juga karena seriwijaya juga menyerang bali dan mendirikan kerajaan bali dan prasastinya ada di bali artinya seluruh jawa dan bali adalah wilayah kerajaan seriwijaya ada prasastinya dan ada catatan dari luar tentang hal itu, kenapa dipeta wilayah seriwijaya hanya jawa barat saja yang dimasukkan.
      Kemudian dalam peta seriwijaya dimasukkan hanya sebagian kecil kalimantan barat. Padahal prasasti di kalimantan selatan menjelaskan kalau seriwijaya menguasai kalimantan selatan dengan kedatangan pasukaan seriwijaya di banjar yang berasimilasi dengan dayak . sedangkan majapahit kapan menyerang kalimantan tidak ada prasasti dikalimantan kalau majapahit pernah menyerang kalimantan.
      Begitu juga dengan sulawesi kapan gajah mada menyerang dan menaklukkan sulawesi di sulawesi satupun tidak ada prasasti kalau majapahit menyerang dan menaklukkan sulawesi. Apalagi maluku dan papua mana ada prasasti majapahit disitu kalau wilayah itu dihancurkan dan ditaklukkan gajahmada/ majapahit. Satu satunya sumber tentang kebesaran wilayah majapahit hanyalah kitab negara kertagama yang mencatat rencana gajahmada yang bersumpah dihadapan maha rani majapahit tribuwana tunggadewi, yang terkenal dengan sumpah palapa. Itu baru rencana. Dan bila melihat akhir kehidupan gajah mada yang merana karena menanggung malu itu sepertinya rencana gajahmada itu gagal total.
      Kitab negara kerta gama dan pararaton itu adalah karangan orang gila orang gak waras orang setres mpu prapanca itu adalah guru sepiritual kerajaan yang dipecat oleh hayam wuruk dan dibuang ke desa terpencil. Kitab itu untuk menjilat untuk mengambil hati hayam wuruk dasar tua bangka keparat mpu prapanca ini yang mengarang kitab semau mau jidat dia saja hal hal yang membesarkan dirinya sendiri ditulis dan hal hal yang mengagung agungkan majapahit tanpa ada bukti sedangkan kisah kisah sejarah perang bubat pemberontakan ranggalawe sedikitpun tidak di sebut sebut. Mpu penjilat ini memasukkan semua wilayah yang disebut oleh gajah mada dalam rencana gajah mada itu kedalam majapahit, Padahal itu baru rencana gajah mada dan rencana itu gagal total. Jangankan menguasai nusantara menguasai jawa timur saja maja pahit tidak bisa. Maja pahit itu dibagi dua sebelah timur adalah kerajaan lumajang dengan rajanya arya wira raja sebagaimana sumpah raden wijaya yang akan membagi dua maja pahit dengan arya wira raja jika berhasil menggulingkan jaya katwang. Karean atas pertolongan dan jasa arya wira raja. Dan sampai majapahit lenyap di bumi, lumajang tetap merdeka. Apa lagi sulawesi, kalimantan, sumatra, maluku, papuas sedikitpun tidak ada hubungannya dengan maja pahit.
      Dassar besar omong saja sigajah mada ini. Kalau sumatra itu adalah wilayah aditya warman/ arya damar. Dan semua orang maja pahit dibantai habis oleh adityawarman bagaimana bisa dikatakan kalau sumatra adalah wilayah majapahit orang orang maja pahit dicincang oleh adityawarman. Bahkan 10 kali lebih besar pagarruyung daripada majapahit. Maja pahit hanyalah seujung kuku pagarruyung , hanya sebagian jawa timur, bali, lombok saja wilayah majapahit itu. Itupun keluarga adityawarman yang menaklukkannya dan menguasainya bukan gajah mada.
      Gajahmada adalah si besarmulut dan penakut dan pengecut dan licik, sedangkan mpu prapanca sipengarang kitab dongeng negara kertagama adalah sipenjilat dan orang setres.karena dipecat dari jabatannya sebagai resi kerajaan.
      Kalau dikatakan majapahit yang menyerang dan menghancurkan seriwijaya itu adlah salah besar ketara betul orng itu bodoh gakpunya otak di zaman maja pahit sudah tidak adalagi kerajaan seriwijaya bodoh. Yang ada dharmasraya dan pagarruyung yang raja rajanya adalah keturunan seriwijaya/ berasal dari seriwijaya. Dan seriwijaya sudah bukan dipalembang lagi pusatnya.

      2. Perbedaan yang mendasar antara seriwijaya dan maja pahit adalah seriwijaya di setiap wilayah kekuasaannya selalu ada prasastinya kalau wilayah itu telh diserang dan ditaklukkan oleh seriwijaya. Dan hampir semua wilayah taklukkan seriwijaya itu di peroleh dengan jalan peperangan hanya sunda saja dengan jalan damai yak ni pernikahan dapunta dengan putri sunda. Sedangkan majapahit gagal memperistri putri sunda akibat ulah gajah mada. Dan pajajaran tidak pernah mengakui kedaulatan majapahit atas tanah sunda. Dan pajajaran masih tetap exis berbarengan dengan majapahit. Sedangkan seriwijaya yang memperistri putri tarumanegara menakibatkan hilangnya kerajaan tarumanegara. Trumanegara tidak pernah ada lagi setelah pernikahan dapunta dengan putri sunda itu. Sedangkan wilayah majapahit sebagian besar diperoleh dengan jalan diplomasi sepertinya hanya bali dan p umbawa saja yang diperoleh dengan jalan peperangan.
      3. Perbedaan ketiga yang mendasar antara seriwijaya dan maja pahit adalah seriwijaya banyak sekalai yang mengklaim bahkan hampir semua wilayah yang ditaklukkan seriwijaya mengklaim seriwijaya. Ini adalah sebagai bukti kalau wilayah itu benar benar menjadi wilayah kerajaan seriwijaya. Semakin banyak yang mengklaim seriwijaya maka semakin luas pula wilayah seriwjaya itu sesungguhnya. Padahal sudah jelas seriwijaya itu terletak dan berasal dari wilayah/ kerajaan yang berada di antara kerajaan melayu ( jambi sekarang) dan kerajaan tulang bawang ( lampung sekarang.) jadi antara kerajaan melayu dan kerajaan tulang bawang/ antara jambi dan lampung itu lah seriwijaya yang sesungguhnya. Tetapi masih banyak yang mengklaimnya membuktikan kalau wilayah itu benar benar wilayah seriwijaya.
      4. Majapahit satupun tidak ada yang mengklaim. Sunda saja tidak mau padahal ayah raden wijaya (raja pertama maja pahit) adalah orang sunda. Kenapa sunda tidak mau mengakui majapahit karena sunda bukan wilayah majapahit sampai maja pahit lenyap sunda tetap ada. Jangankan sunda madura saja tidakmau mengakui maja pahit dan madura sampai majapahit runtuh tetap merdeka bukan wilayah majapahit. Jangankan madura lumajang saja bukan wilayah majapahit apa lagi sulawesi kalimantan sumatra, maluku, papua. Dan bali beserta lombok yang menaklukkan dan menguasainya adalah keluarga aditya warman. Mana gajah mada besar mulut aja. Gajahmada pernah duakali menyerang pajajaran kedua duanya gagal hampir semua pasukkan gajahmada dibantai lari terbirit birit gajah mada. Sebenarnya gajah mada menghadang rombongan penganten diyah pitaloka putri seri baduga yang bejumlah 300 orang sedangkan gajah mada membawa 15.000. bayangkan apa tidak gila dan kalap gajah mada ini. Sebenarnya gajh mada ini adalah dendam dengan pajajaran yang telah meluluh lantahkan pasukkannya dulu.
      Adityawarman datang kepajajaran untuk minta ma’af atas nama majapahit. Aditya warman ini adalah anak dari dara jingga dengan abyabrahman dan aditya warman adik cakra dara cakra dara adalah ayah hayamwuruk jadi aditya warman adalah pak cik nya hayam wuruk. Wajar aditya warman mewakili hayamwuruk selaku keponakannya untuk minta ma’af kepada pajajaran. Dara jingga adalah kakak dara peta k, dara petak adalah istri radenwijaya dan ibu jaya negara. Dara petak dan dara jingga adalah putri kerajaan dharmasraya yang berasal dari keturunan raja raja seriwijaya.
      Ya sumatra ditaklukkan aditya warman/ arya damar/ arya dillah dan nenek moyangnya di dharmasraya dan seriwijaya. Tapi kemudian aditya warman tidak pernah tunduk kepada maja pahit dan mendirikan kerajaan pagarruyung. Jadi sumatra bukanlah wilayah majapahit tetapi wilayah aditya warman dan pagarruyung.
      Jangan pernah lagi jawa mengatakan semua nusantara adalah majapahit semua nusantara ditaklukkan oleh gajah mada sebelum ada prasastinya yang membuktikan kalau wilayah itu telah di taklukan oleh gajah mada atau telah menjadi wilayah maja pahit.
      Jangan dikira kitab negara kertagama itu benar isinya kitab itu adalah kitab penjilat.
      Jangan dikira gajahmada itu berhasil mewujudkan hayalannya dalam ucapan sumpah palapa itu.
      Dan kitab negara kertagama itu karangan siorang gila yang bernama mpu prapanca itu adalah karang- karangan mpu prapanca saja
      Ya sekarang orang jawa bisa banga karena jumalah penduduk terbesar di indonesia. Tetapi jangan lupa jawa secara willayah adalah minoritas, hanya 3 propensi ( jawa tengah, jogja, jawa timur) jawa barat bukan lagi suku jawa tetapi sunda, banten, betawi. Dan madura bukan lagi suku jawa tetapi suku madura. Bandingkan dengan 33 propensi di indonesia. Dan indonesia terbentuk karena persamaan nasib dan harkat martabat Sebagai bangsa yang dijajah oleh belanda, sebagai masyarakat kelas 3/ bumi putra/ kelas paling bawah sebagai bangsa yang tertindas. Atas persamaan nasib itulah indonesia bersatu dan merdeka.
      Indonesia ini bukan jawa, rakyat dari sabang sampai meroke mempunyai hak kewajiban yang sama atas indonesia. Kamu orang suku jawa jangan pernah bepikir presiden harus suku jawa buang jauh- jauh pikiran itu sebab kalau tidak bubar indonesia.
      Timor leste/ timor timur mereka sebenarnya bukan menbenci indonesia, mereka tau kalau mereka adalah bangsa indonesia dan mereka sebenarnya sangat mencintai indonesia. Tetapi orang2 timor leste sebenarnya sangat membeci dan muak dengan suku jawa. Begitu juga papua, maluku/ RMS, sulawesi/ permesta, aceh/ GAM, PRRI, mereka semua sangat mencintai indonesia. Tetapi merka semua sangat membenci dan sangat muak dengan suku jawa. Begitu juga malaysia dan singapura tau mereka darimana asal mereka mereka sangat menghormati indonesia terlebih palembang, minang kabaw, bugis, aceh. Tetapi mereka sangat muak dan jijik dengan suku jawa. Semua orang benci dengan jawa bukan karena iri atau benci dengan orangnya, tetapi semua orang benci dengan suku jawa karena sipatnya yang sangat licik, culas rakus, gila kekuasaan, merasa paling berkuasa, tukang pitnah, tukang adu domba, tukang berzina dengan istri majikan seperti ken arok, tukang MELET perempuan, tukang santet, tukang dukunin orang, itulah sipat watak dan kelakuan suku jawa.

      Menulis sejarah jangan lagi asal tulis saja semau mau pengarang saja. Sekarang orang cerdas semua dan berpikiran kritis semua. Dan akan di buktikan orang betul. Gak akan orang enggiih- enggih aja, Nanti dulu teliti dulu buktikan dulu
      Kitab negara kerta gama Majapahit menguasai asia tenggara adalah suatu fitnah yang terbesar terhadap nusantara dan asia tenggara yang dilakukan oleh mpu prapanca dan gajahmada dan suku jawa.

      Kartu Jawa Kartu Majapahit Yang Pegang Adalah Orang- Orang Yang Menjadi Cikal Bakal Seriwijaya Yaitu Propensi Sumatera Selatan Dan Bengkulu. Apa Mau Dibuka???????????????
      Bukti sejarah yang paling kuat adalah prasasti dibatu dan istana. Kedua dunya tidak ada dinusantara prasasti majapahit kecuali dibali dan lombok saja. Itupun bergandeng dengan aditya warman dan saudara- saudaranya.
      adapun tentang kitab negara kertagama itu adalah buku karangan mpu prapanca. Mengarang buku siapa saja bisa dan mengarang buku bisa sambil tidur sambil mimpi dan sambil menghayal dan semau mau pengarang. Dan bisa hanya berada didalam kamar saja kalau mengarang buku entah benar entah tidak
      sedangkan prasasti di batu tidak bisa asal tulis saja kalau tempat itu belum ditaklukkan . Bunuh orang kalau asal tulis saja, asal ancam, saja, asal kutuk saja tempat orang kalau belum wilayah itu benar- benar telah ditaklukkan.. dan membuat prasasti dibatu tidak bisa sambil tidur, sambil mimpi, sambil menghayal.
      Mana prasasti gajah mada yang menegaskan kalau wilayah wilayah husantara telah ditaklukkan oleh gajah mada gak ada, cuman di Bali dan lombok saja, itu juga aditya warman yang menaklukkan dan menguasainya.
      Gajah mada mati dalam keadaan hina, tidak ada istri, tidak ada keturunan, tidak ada kawan tidak ada pengikut, tidak ada saudara. Itulah akibat orang besar omong hingga akhirnya makan sumpah nya sendiri.
      Mungkin setelah peristiwa bubat kesabaran hayam wuruk habis sehingga gajah mada diusir oleh hayam wuruk. Karena satupun tidak ada yang terbukti sumpah palapa itu ditambah pula dengan peristiwa bubat yang sangat memalukan majapahit.
      Dan untuk mengingatkan hayamwuruk akan jasa gajah mada yang telah menyelamatkan jaya negara dan menumpas pembrontakan rakuti walaupun sumpah palapa itu gagal ditulislah negara kerta gama oleh seorang empu penjilat situa bangka keparat yang bernama prapanca.
      Kalian suku jawa menggung agungkan ken arok, wikramawardana, jakatingkir dan melecehkan tunggul ametung, bre wirabumi, arya penangsang.
      Kalian tau tidak siapa kenarok, wikramawrdan, jaka tingkir
      Ken arok adalah manusia paling bejat didunia, manusia iblis,licik, culas, tak tau balas budi, gila kekuasaan gila pangkat, tukang berzina dengan istri majikan, pembunuh majikan/ suami kendedes, pembunuh kebo ireng dengan pitnah keji, pembunuh mpu gandring gurunya sendiri yang membuatkan keris mpu gandring, tukang pitnah, itu nenek moyang kamu orang suku jawa yang kalian agung agungkan .
      Berhati- hatilah dengan orang jawa yang menjadi pembantu, tukang kebun, sopir, selip sedikit bisa berzina istri dengan pembantu/ pelayan , sopir, tukang kebun orang jawa. Belajarlah dari sejarah ken arok dan kendedes. Sebenarnya raja2 singao sari dan maja pahit itu darah tunggul ametung lebih kental daripada darah kenarok. Kerta negara adalah anak rangga wuni. Ranggawuni adalah anak anusapati, anusa pati adalah anak tunngul ametung. Gayatri adalah anak kerta negara berarti keturunan gayatri adalah keturunan tunggul ametung. Sedangkan raden wijaya ayahnya adalah orang sunda tidak ada sedikitpun hubungan dengan ken arok. Garis keturunan kenarok dari pihak ibu raden wijaya yaitu dyah lembutal. Dyah lembutal anak singamurti singamurti adalah ank mahisa wong ateleng. Mahisa wong ateleng adalah anak ken arok.
      Raden wijaya menikah dengan dara petak putri dharmasraya yang keturunan raja raja seriwijaya. Mempunyai putra bernama jaya negara ( raja kedua maja pahit)
      Kakak dara petak yang bernama darajingga kawin dengan abya brahman berputra cakra dara, arya damar/ aditya warman, arya sentong, cakra dara kawin dengan ratu tribuwana tungga dewi, jadi arya damar/ aditya warman, arya sentong adalah adik ratu/ maha rani tribuwana tungga dewi sekaligus menjadi ipar tribuwana tungg dewi.cakra dara dan tribuwana tunggadewi berputra yang bernama hayam wuruk. Hayam wuruk berputri kusumawardani. Kemudian cakra dara kawin lagi dan berputra yang bernama raden sotor. Raden sotor berputra bernama prameswara yang menjadi raja malaka.
      Hayam wuruk kawin lagi berputra brewirabumi. Jadi brewirabumi, kusumawardani, prameswara adalah bersaudara, kakek mereka sama yaitu cakra dara. Cakra dara anak darajingga, darajingga anak raja dharmas raya. Dharmasraya berasal dari raja raja seriwijaya. Seriwijaya berasal dari rumpun suku bangsa pasemah/ besemah( wilayah gunung dempo, gunung kaba, pagar alam, lahat, musirawas/ lubuk linggau, musi ulu, musi banyu asin, kubu rawas, empat lawang, muara enim, ogan, semendo, kaur, rejang, manak, padang guci/ wilayah propensi sumatera selatan dan Bengkulu).
      Kalau kusumawardani dan wirabumi saudara satu ayah. Kusuma wardani dan wirabumi saudara satu kakek dengan prameswara.
      Brewirabumi dan prameswara tidak mempermasalahkan kusuma wardani. Tetapi yang membuwat brewirabumi dan prameswara naik darah ngapain wikramawardana yang menjadi raja maja pahit.
      Kalau kusumawardani adlah putri hayam wuruk dan cucu cakra dara sama dengan brewirabumi dan prameswara cucu cakra dara. Tapi wikramawardana siapa??? Damarwulan. Gak ada hubungannya sedikitpun dengan majapahit.
      Cakra dara kakek kusumawardani, berewirabumi, prameswara tidak menjadi raja majapahit. Tau diri cakradara. Tetap istrinya yang menjadi maha rani tribuwana tunggadewi. Lah wikramawardana datang datang jadi raja maja pahit sungguh taktau diri taktau malau. WAJAR BRE WIRABUMI DAN PRAMESWARA NAIK DARAH DAN BERSATU MEMERANGI WIKRAMAWARDANA.
      Dan bila melihat garis leluhur prameswara dari cakra dara, darajingga, dharmasraya, seriwijaya, wajar prameswara mengaku keturunan palembang yang berasal dari raja- raja seriwijaya. Ketika prameswara lari ke tumasik/ singapura disana berkuasa gubernur kerajaan siyam yang mana tumasik adalah wilayah kerajaan siyam mana ada tumasik masuk wilayah majapahit palak bapak gajah mada dan mpu prapanca saja gila memasukkan tumasik wilayah majapahit.. Kemudian gubernur kerajaan siyam yang berkuasa di tumasik itu dibunuh oleh prameswara kemudian lari ke malaysia dan mendirikan kerajaan malaka. Adapaun kemudian prmeswara beragama islam karena leluhurnya dari seriwijaya memang sudah banyak yang beragama islam. Arya damar, seri indra warman ( raja kedua seriwijaya) beragama islam. Dan seriwijaya itu sebenarnya adalah kerajaan budah, islam, hindu, yang ketiganya berebut pengaruh dan kekuasaan.
      Sekarang jaka tingkir yang bagi orang jawa diagung- agungkan dan orang jawa melecehkan arya penangsang. Jaka tingkir itu adalah manusia sombong, licik, culas, gila kekuaaan, gila pangkat, taktau malu, taktau diri. Siapa jaka tingkir? Tidak ada sedikitpun mempunyai hubungan darah dengan demak/ raden patah. Jaka tingkir hanyalah menantu terenggono.
      Sedangkan arya penangsang adalah cucu raden patah anak sedainglepen. Setelah wapat pati unus seharusnya yang menjadi raja demak adalah adiknya yang kedua / sedoing lepen/ ayah arya penangsag karena pati unus tidak mempunyai keturunan. Tapi sedoing lepen dibunuh prawoto anak trenggono. Sehingga ayah prawoto/ adik sedoing lepen yang menjadi raja yaitu ternggono. Wajar arya penangsang membunuh prawoto orang yang telah membunuh ayahnya. Arya penangsang tidak membunuh trenggono/ adik ayahnya/ pamannya. Setelah wapat ternggono maka lebih berhak arya penagsang daripada putri trenggono. Wajar arya penangsang yang menjadi raja demak tetapi kenapa jaka tingkir ikut campur. Kenapa jaka tingkir yang ingin menjadi raja/ sultan. Putri ternggono saja/ istri jaka tingkir saja tidak mau menjadi ratu/ sultanah dia tau arya penangsang jauh lebih berhak daripada dia. Lalu kenapa jaka tingkir yang menjadi raja/ sultan, dasar tak tau diri tak tau malau jaka tingkir ini. Wajar arya penangsang naik darah dengan jaka tingkir.
      Kata orang jawa arya penangsang mati kena kerisnya sendiri padahal arya penagsang selamat pergi ke sumatra selatan kedaerah komering dan ogan ilir dan prabu mulih dan keturunanya banyak di prabumulih dan ogan ilir sumatra selatan.
      Pada saat seminar nasional tentang peradaban rumpun suku bangsa pasemah sebagai pendahulu serwijaya yang diadakan di kota pagar alam sumatera selatan raja bali dan seri sultan HBX datang.
      Untung saja sultan jawa ini dan raja bali ini tidak membantah. Seandainya membantah bisa kehilangan muka raja jawa dan raja bali ini. Bisa diungkit semua bagaimana bali dan jawa itu bagaimana hubungannya dengan rumpun pasemah, apa isi prasasti sojomerto batang jawa tengah apa ada bahasa jawa disitu yang menuliskan nama dapunta selendra tulen prasasti itu berbahasa melayu rumpun pasemah . unutung sultan jawa ini baik malah mengadakan silaturahmi dengan tokoh- tokoh rumpun pasemah baik yang berada disumsel dan bengkulu, Malah seri sultan HBX mengatakan kalau dia dan keluarganya berasal dari rumpun pasemah dan datang kepagar alam- sumsel adalah pulang kampung. Adapun tentang asal usul seriwijaya perlu penelitian lagi. Sedangkan raja bali sepertinya sedih dan kecewa karena jejak hindu budah pada masyarakat rumpun pasemah sebagai asal usul dapunta selendra lenyap sama sekali dan telah menjadi masyarakat islam semua. Sedangkan bukti- bukti tentang rumpun pasemah sebagai asal usul seriwijaya dan dapunta selendra sudah sangat jelas kalau masih ingin diteliti lagi tambah bagus. Tapi teliti lagi juga semua seluruh sejarah di Indonesia termsuk teliti lagi juga maja pahit yang katanya menguasai nusantara sedangkan tidak ada bukti kebesaran majapahit, baik itu prasasti gajah mada/ maja pahit ditempat tempat yang disebut dalam hayalan gajah mada dan ditulis mpu prapanca dalam kitab negara kerta gama, istana maja pahit tidak ada, Satu satunya rujukan majapahit hanya kitab dongeng Negara kerta gama saja, yang menulis rencana dan hayalan gajah mada.
      Kalau ada prasastinya mana?????????????????
      Kartu jawa dan majapahit yang pegang orang-orang yang menjadi cikal bakall seriwijaya yaitu orang- orang sumatera selatan dan bengkulu. Apa mau dibuka??????????????????????????????????

      Kamu orang orang suku jawa tidak usah banya tingkah semua kerajaan dijawa itu berasal dari sunda semua . gak ada kerajaan dan raja dijawa apa lagi dijawa timur. Baru ada setelah empu sendok lari kejawa timur baru ada kerajaan dijawatimur itupun dimusnahkan oleh kerajaan seriwijaya. kalau mataram hindu itu berasal dari sunda dari galuh tanah sunda. siapa sanjaya itu?? anak sana raja galuh tanah sunda.
      Gak ada kerjaan gak ada raja dijawa. Semua berasal dari sunda dan seriwijaya semua. Dari arah barat kerajaan2 dijawa itu dari banten, sunda, jawa tengah terakhir jawa timur dan sekarang yang paling akhir jogja dan solo. Kamu suku jawa gak usah gaya. Selendra dijawa itu adalah orng orang seriwijaya yang menikah dengan orang- orang sunda itulah yang menjadi raja- raja dijawa itu paham kalian suku jawa ( jawa tengah, jogja, jawatimur) dinasti selendra berasal dari jawa dari mana dari hongkong. Gak ada kerajaan gak ada raja dijawa itu dulu. Semua berasal dari sunda dan seriwijaya. Kerajaan kaling itu lenyap dihancurkan seriwijaya.
      Kartu jawa dan majapahit yang pegang orang-orang yang menjadi cikal bakall seriwijaya yaitu orang- orang sumatera selatan dan bengkulu. Apa mau dibuka??????????????????????????????????
      putra sumsel | 12 Januari 2014 pada 20.00

      0

      0

      Rate This

      KITAB NEGARA KERTA GAMA ADALAH PITNAH BESAR YANG DILAKUKAN OLEH EMPU PRAPANCA, GAJAH MADA, SUKU JAWA. TERHADAP SUNDA, MADURA, LUMAJANG, NUSANTARA DAN ASIA TENGGARA..

      DIBAWAH INI ADALAH BUKTI KALAU BALI ADALAH WILAYAH SERIWIJAYA.
      Shri Kesari Warmadewa adalah Wangsa Warmadewa yang pernah berkuasa di Pulau Bali, Indonesia dari Tahun 882 M s/d 914 M.
      Dalem Shri Kesari pendiri Dinasti Warmadewa di Bali. Raja dinasti Warmadewa pertama di Bali adalah Shri Kesari Warmadewa [ yang bermakna Yang Mulia Pelindung Kerajaan Singha] yang dikenal juga dengan Dalem Selonding, datang ke Bali pada akhir abad ke-9 atau awal abad ke-10, beliau berasal dari Sriwijaya(Sumatra) di mana sebelumnya pendahulu beliau dari Sriwijaya telah menaklukkan Tarumanegara( tahun 686) dan Kerajaan Kalingga di pesisir utara Jawa Tengah/Semarang sekarang. Persaingan dua kerajaan antara Mataram dengan raja yang berwangsa Sanjaya dan kerajaan Sriwijaya dengan raja berwangsa Syailendra( dinasti Warmadewa) terus berlanjut sampai ke Bali.

      Di dalam sebuah kitab kuna yang bernama “Raja Purana”, tersebutlah seorang raja di Bali yang bernama Shri Wira Dalem Kesari dan keberadaan beliau dapat juga diketahui pada prasati ( piagam ) yang ada di Pura Belanjong di Desa Sanur, Denpasar, Bali. Di pura itu terdapat sebuah batu besar yang kedua belah mukanya terdapat tulisan kuna, sebagian mempergunakan bahasa Bali kuna dan sebagian lagi mempergunakan bahasa Sansekerta. Tulisan-tulisan itu menyebutkan nama seorang raja bernama “Kesari Warmadewa”, beristana di Singhadwala. Tersebut juga di dalam tulisan bilangan tahun Isaka dengan mempergunakan “Candra Sengkala” yang berbunyi : “Kecara Wahni Murti”. Kecara berarti angka 9, Wahni berarti angka 3 dan Murti berarti angka 8. Jadi Candra Sekala itu menunjukan bilangan tahun Isaka 839 ( 917 M ). Ada pula beberapa ahli sejarah yang membaca bahwa Candra Sengkala itu berbunyi “Sara Wahni Murti”, sehingga menunjukkan bilangan tahun Isaka 835 ( 913 M ). Pendapat yang belakangan ini dibenarkan oleh kebanyakan para ahli sejarah.
      Dengan terdapatnya piagam tersebut, dapatlah dipastikan bahwa Shri Wira Dalem Kesari tiada lain adalah Shri Kesari Warmadewa yang terletak di lingkungan Desa Besakih. Beliau memerintah di Bali kira-kira dari tahun 882 M s/d 914 M, seperti tersebut di dalam prasasti-prasasti yang kini masih tersimpan di Desa Sukawana, Bebetin, Terunyan, Bangli (di Pura Kehen), Gobleg dan Angsari. Memperhatikan gelar beliau yang mempergunakan sebutan Warmadewa, para ahli sejarah menyimpulkan bahwa beliau adalah keturunan raja-raja Syailendra di Kerajaan Sriwijaya (Palembang), yang datang ke Bali untuk mengembangkan Agama Budha Mahayana. Sebagaimana diketahui Kerajaan Sriwijaya adalah menjadi pusat Agama Budha Mahayana di Asia Tenggara kala itu.
      Beliau mendirikan istana di lingkungan desa Besakih, yang bernama Singhadwala atau Singhamandawa, Baginda amat tekun beribadat, memuja dewa-dewa yang berkahyangan di Gunung Agung. Tempat pemujaan beliau terdapat di situ bernama “Pemerajan Selonding”. Ada peninggalan beliau sebuah benda besar yang terbuat dari perunggu, yang merupakan “lonceng”, yang didatangkan dari Kamboja. Lonceng itu digunakan untuk memberikan isyarat agar para Biksu-Biksu Budha dapat serentak melakukan kewajibannya beribadat di biaranya masing-masing. Benda itu kini disimpan di Desa Pejeng, Gianyar pada sebuah pura yang bernama “Pura Penataran Sasih”
      Pada zaman pemerintahaan beliau penduduk Pulau Bali merasa aman, damai, dan makmur. Kebudayaan berkembang dengan pesat. Beliau memperbesar dan memperluas Pura Penataran Besakih, yang ketika itu bentuknya masih amat sederhana. Keindahan dan kemegahan Pura Besakih hingga sekarang tetap dikagumi oleh dunia.
      Shri Kesari Warmadewa merupakan tokoh sejarah, ini bisa dibuktikan dari beberapa prasasti yang beliau tinggalkan seperti Prasasti Blanjong di Sanur, Prasasti Panempahan di Tampaksiring dan Prasasti Malatgede yang ketiga-tiganya ditulis pada bagian paro bulan gelap Phalguna 835 S atau bulan Februari 913. Shri Kesari Warmadewa menyatakan dirinya raja Adhipati yang berarti dia merupakan penguasa di Bali mewakili kekuasaan kerajaan lain yaitu Sriwijaya. Kemungkinan beliau adalah keturunan dari Balaputradewa, hal ini berdasarkan kesamaan cara penulisan prasasti , kesamaan dalam menganut agama Budha Mahayana dan kesamaan nama dinasti Warmadewa.
      Raja-raja Dinasti Warmadewa Di Bali
      1. 882M – 914M Shri Kesari Warmadewa
      2. 915M – 942M Shri Ugrasena
      • Setelah pemerintahan Sri Kesari Warmadewa berakhir, tersebutlah seorang raja bernama Sri Ugrasena memerintah di Bali. Walaupun Baginda raja tidak memepergunakan gelar Warmadewa sebagai gelar keturunan, dapatlah dipastikan, bahwa baginda adalah putra Sri Kesari Warmadewa. Hal itu tersebut di dalam prasasti-prasasti (aantara lain Prasasti Srokadan) yang dibuat pada waktu beliau memerintah yakni dari tahun 915 s/d 942, dengan pusat pemerintahan masih tetap di Singha-Mandawa yang terletak di sekitar desa Besakih. Prasasti-Prasasti itu kini disimpan di Desa Babahan, Sembiran, Pengotan, Batunya (dekat Danau Beratan), Dausa, Serai (Kintamani), dan Desa Gobleg.
      3. 943M – 961M Shri Tabanendra Warmadewa
      • Baginda raja Sri Tabanendra Warmadewa yang berkuasa di Bali adalah raja yang ke tiga dari keturunan Sri Kesari Warmadewa. Baginda adalah putra Sri Ugrasena, yang mewarisi kerajaan Singhamandawa. Istri Baginda berasal dari Jawa, adalah seorang putri dari Baginda Raja Mpu Sendok yang menguasai Jawa Timur. Di dalam prasasti yang kini tersimpan di Desa Manikliyu (Kintamani), selain menyebut nama Baginda Sri Tabanendra Warmadewa, dicantumkan pula nama Baginda Putri. Beliau memerintah dari tahun 943 s/d 961.
      4. 961M – 975M Shri Candrabhaya Singha Warmadewa
      5. 975M – 983M Shri Janasadhu Warmadewa
      6. 983M – 989M Shri Maharaja Sriwijaya Mahadewi
      7. 989M – 1011M Shri Udayana Warmadewa (Dharmodayana Warmadewa)- Gunaprya Dharmapatni
      • Shri Udayana Warmadewa, menurunkan tiga putra:
      o 1. Airlangga
      o 2. Marakata
      o 3. Anak Wungsu
      8. 1011M – 1022M Shri Adnyadewi / Dharmawangsa Wardhana
      9. 1022M – 1025M Shri Dharmawangsa Wardhana Marakatapangkaja
      10. 1049M – 1077M Anak Wungsu
      11. 1079M – 1088M Shri Walaprabu
      12. 1088M – 1098M Shri Sakalendukirana
      13. 1115M – 1119M Shri Suradhipa
      Sumber
      • Buku “Riwayat Pulau Bali Dari Djaman Ke Djaman”, Disusun oleh: I Made Subaga, Gianyar – Bali
      • Sejarah Bali. Nyoka, Penerbit & Toko Buku Ria, Denpasar, 1990.
      • Ardana, I Gusti Gede,[1988], Udayana, Peranannya dalam Sejarah Bali pada Abad X, Fakultas Sastra Universitas Udayana, Denpasar
      • Munoz, Paul Michel[2009], Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia, Penerbit Mitra Abadi, Yogyakarta

      KENAPA WILAYAH SERIWIJAYA HANYA JAWA BARAT SAJA????
      BAHASA SERIWIJAYA ( MELAYU RUMPUN PASEMAH) BANYAK YANG TERSISA DI BALI
      SEPERTI ade= ada, juge= juga, au= ya, marge= marga dan semua bahasa bali berujung e.
      Balas
      putra sumsel pada 12 Januari 2014 pada 12:35 berkata:
      Komentar Anda menunggu moderasi

      • pada saat peristiwa pralaya yang mana kerajaan jawa timur beserta raja dan seluruh keturunannya dan pembesar2nya dibantai habis oleh seriwijaya. hanya air langga seorang yang dibiarkan hidup oleh seriwijaya yang menjadi menantu darmawangsa. karena air langga berasal dari darah seriwijaya. yang kemudian air langga menikah dengan putri seriwijaya pula. yang keturunannya menjadi raja2 kahuripan, jenggala, panjalu,dan menjadi kerajaan kediri, yang salah satu keturunan darah kediri adalah tunggul ametung, keturunan tunggul ametung adalah raja raja singa sari dan raja2 maja pahit. paham kamu suku jawa. kamu suku jawa mau kwalat durhaka dengan orang2 sumatra.
      Reply

      putra sumsel on January 11, 2014 at 9:39 pm said:
      Your comment is awaiting moderation.
      pada saat adityawarman dan gajahmada menaklukkan bali aditya warman tidak mau menyerang bali selatan karena raja rajanya adlah keturunan langsung seriwijaya. gajah mada yang sangat bersemangat menyarang bali selatan.
      aditya warman membunuh raja bali utara yang masih wilayah bali selatan. gajah mada kalah oleh orang bali keturunan seriwijaya. gajah mada mundur stelah aditya warman datang aditya warman langsung menyerang bali tanpa sepengetahuan gajah mada. karena sama2 berdarah seriwijaya dengan aditya warman raja bali itu mengakui aditya warman dan diajak kemaja pahit oleh aditya warman. pada saat dibali itu gajah mada sudah kehilangan muka. dan benih2 permusuhan aditya warman denagan gajah mada semakin meruncing.
      karena aditya warman mencurigai kematian jaya negara raja maja pahit kedua yang merupakan sepupu aditya warman ( anak bibi aditya warman) adalah konspirasi gajah mada dan tribuwana tunggadewi. atas ini pula adityawarman kemudian melawan majapahit.
      yang membunuh jaya negara adalah ratanca atas perintah gajah mada. buktinya gajah mada langsung membunuh ratanca tanpa diadili terlebih dahulu untuk menghilangkan jejak.
      paham kamu suku jawa

      kartu jawa yang pegang orang2 yang menjadi cikal bakal seriwijaya yaitu sumsel dan bengkulu apa mau dibuka?????????????????
      Balas
      putra sumsel pada 12 Januari 2014 pada 12:56 berkata:
      Komentar Anda menunggu moderasi

      MUDAH MENGHANCURKAN SUKU JAWA ITU. DAN ITU TELAH DIBUKTIKAN OLEH SERIWIJAYA
      Balas
      putra sumsel berkata:
      Komentar Anda menunggu moderasi
      12 Januari 2014 pada 17:48

      Ya sekarang orang jawa bisa banga karena jumalah penduduk terbesar di indonesia. Tetapi jangan lupa jawa secara willayah adalah minoritas, hanya 3 propensi ( jawa tengah, jogja, jawa timur) jawa barat bukan lagi suku jawa tetapi sunda, banten, betawi. Dan madura bukan lagi suku jawa tetapi suku madura. Bandingkan dengan 33 propensi di indonesia. Dan indonesia terbentuk karena persamaan nasib dan harkat martabat Sebagai bangsa yang dijajah oleh belanda, sebagai masyarakat kelas 3/ bumi putra/ kelas paling bawah sebagai bangsa yang tertindas. Atas persamaan nasib itulah indonesia bersatu dan merdeka.
      Indonesia ini bukan jawa, rakyat dari sabang sampai meroke mempunyai hak kewajiban yang sama atas indonesia. Kamu orang suku jawa jangan pernah bepikir presiden harus suku jawa buang jauh- jauh pikiran itu sebab kalau tidak bubar indonesia.
      Timor leste/ timor timur mereka sebenarnya bukan menbenci indonesia, mereka tau kalau mereka adalah bangsa indonesia dan mereka sebenarnya sangat mencintai indonesia. Tetapi orang2 timor leste sebenarnya sangat membeci dan muak dengan suku jawa. Begitu juga papua, maluku/ RMS, sulawesi/ permesta, aceh/ GAM, PRRI, mereka semua sangat mencintai indonesia. Tetapi merka semua sangat membenci dan sangat muak dengan suku jawa. Begitu juga malaysia dan singapura tau mereka darimana asal mereka mereka sangat menghormati indonesia terlebih palembang, minang kabaw, bugis, aceh. Tetapi mereka sangat muak dan jijik dengan suku jawa. Semua orang benci dengan jawa bukan karena iri atau benci dengan orangnya, tetapi semua orang benci dengan suku jawa karena sipatnya yang sangat licik, culas rakus, gila kekuasaan, merasa paling berkuasa, tukang pitnah, tukang adu domba, tukang berzina dengan istri majikan seperti ken arok, tukang MELET perempuan, tukang santet, tukang dukunin orang, itulah sipat watak dan kelakuan suku jawa.

      Menulis sejarah jangan lagi asal tulis saja semau mau pengarang saja. Sekarang orang cerdas semua dan berpikiran kritis semua. Dan akan di buktikan orang betul. Gak akan orang enggiih- enggih aja, Nanti dulu teliti dulu buktikan dulu
      Kitab negara kerta gama Majapahit menguasai asia tenggara adalah suatu fitnah yang terbesar terhadap nusantara dan asia tenggara yang dilakukan oleh mpu prapanca dan gajahmada dan suku jawa.
      Balas
      putra sumsel berkata:
      Komentar Anda menunggu moderasi
      12 Januari 2014 pada 18:24

      DENGAR KAMU SUKU JAWA ASAL TULISLAH KAMU KALAU KAMU BOHONG KALAU KAMU FITNAH SAJA KALAU TERNYATA MAJAPAHIT ITU TIDAK TERBUKTI TERKUTUK KAMU SUKU JAWA DUNIA AKHERAT MATI HINA LAKNATULLAH.
      KAMU LIHAT DIINDONESIA INI ORANG YANG PALING MISKIN, PALING HINA, PALING SENGSARA ADALAH SUKU JAWA, YANG PALING BANYAK ORANG GILA ADALAH SUKU JAWA.. DIINDONESIA TIDK ADA ORNAG YANG MATI HANYA BEREBUT UANG SEDEKAH ORANG SEPULUH RIBU DUAPAULUH RIBU. TAPI DIJAWA HAL ITU BIASA.
      BAHKAN MATI HANYA BEREBUT GUNUNGAN NASI TUMPENG SAJA BIASA. ITU AKIBAT ELIT POLITIKUS SUKU JAWA YANG MENANGGUNG LAKNATNYA KALIAN SUKU JAWA ITULAH.
      Balas
      putra sumsel | 12 Januari 2014 pada 20.23

      0

      0

      Rate This

      KALAU ORANG JAWA MENYEBAR DIMANA MANA BUKAN KARENA MAJAPAHIT TELAH MENAKLUKANNYA. SEPERTI DIMALAYSIA BANYAK SUKU JAWA BUKAN BERARTI MALAYSIA ITU DITAKLUKKAN OLEH MAJAPAHIT GAK ADA PRASASTI MAJAPAHIT DIMALAYSIA. BEGITU JUGA ORANG JAWA BANYAK DIPAPUA PHILIPINA, ALAIRAN SILAT KALI MAJA PAHIT PHILIPINA ITU BUKAN BERARTI PHILIPINA ITU TELAH DITAKLUKAN MAJAPAHIT OLEH GAJAH MADA SEBAB TIDAK ADA PRASASTI GAJAH MADA ATAU MAJAPAHIT DIPHILIPINA. ALIRAN SILAT KALI MAJAPAHIT ITU ADALAH SILAT YANG BERASAL DARI JAWA YANG DIBAWA KEPHILIPINA BUKAN PADA ZAMAN MAJAPAHIT. SEPERTI ALIRAN2 SILAT LAIN DIMANAPUN TEMPATNYA TETAP MEMBAWA ASALNYA DARIMANA SEPERTI WUSHU DISELURUH DUNIA TETAP WUSHU,BEGITU JUGA TAKWONDO, KUNTAU KUNGFU WINGCUN. ADA DIMANA MANA BUKAN BERARTI TEMPAT ITU TELAH DITAKLUKAN OLEH CINA/ KOREA.
      BEGITUJUGA ORANG JAWA ADA DISURINAME. BUKAN BERARTI SURINAME TELAH DITAKLUKKAN MAJAPAHIT/ GAJAH MADA.. ORANG JAWA DISITU ADALAH BUDAK YANG DIPAKSA OLEH BELANDA. SAMPAI SEKARANG URINAME ITU MASIH JAJAHAN BELANDA.
      MUNGKIN SAMPAI KIAMAT SURINAM ITU TIDAK AKAN MERDEKA. KARENA SEDIKITPUN TIDAK ADA KEKUATANNYA SURINAE. APALAGI ORANG JAWA DISITU. GAK USAH BANGGA KAMU SUKU JAWA ADA DISURINAME.
      Reply
      putra sumsel
      5:39 pm on January 13, 2014
      Your comment is awaiting moderation.

      kini kitab negara kerta gama itu telah diakui oleh unesco PBB. sebagai warisan dunia. jikalau benar kitab negara kerta gama itu untuk apa????
      hanya merupakan kebanngaan sejarah masa lalu suku jawa saja. sebab indonesia bukan negara jawa, bukan pula majapahit.
      tetapi jiaka kitab negara kertagama itu pitnah dan tidak terbukti alias bohong maka DEMI ALLAH TANGGUNGLAH AKIBATNYA OLEH KALIAN SUKU JAWA KENA LAKNAT DIDUNIA DAN AKHERAT TERKUTUK DAN HINA DIDUNIA DAN AKHERAT. KARENA TELAH MENYEBAR PITNAH TERHADAP SELURUH NUSANTARA.
      SEBAIK BAIKNYA MENYIMPAN BANGKAI BAU BUSUKNYA AKAN TERCIUM JUGA.
      KOTORAN TETAP KOTORAN WALAU DI BUNGKUS DENGAN SUTRA
      TIDAK ADA YANG ABADI DIDUNIA INI.
      SUATU SAAT JAWA HANCUR LEBUR LULUH LANTAH. KAMU TUNGGU SAJA MASANYA

    9. Pak dhe tulisan pak Awang Harun Satyana pernah dirilis di media cetak kah?

    10. mulai mengarang cerita bohong untuk menutupi kebusukan di masa lalu,,pemaparannya lumayan menyesatkan bagi orang goblok

    11. Kalau memang zaman dulu pernah terjadi bencana yang sama seperti yang dialami di Sidoarjo sekarang ini maka kita harus semangat dan yakin bisa menanggulanginya ya Pak soalnya orang2 dulu bisa dan kita pun sekarang harus bisa kalau tidak bisa2 kita malah mengalami kemunduran karenanya

    12. luarbiasa, antara cerita dan keilmuan pa,, seolah-olah menggambarkan keadaan yang terjadi lewat cerita-cerita yang membuat antusias,,

    13. banyu pindah dalam visi spiritual berarti=banyu=air=cinta=tuhan. System belief di majapahit saat itu di sinyalkan bahwa akan ada perpindahan dalam sesembahan. Tuhan dari timur tengah.

      gunung baru, gunung dalam masyarakat kuna di nusantara adalah tempat berdirinya tempat pemujaan, ini berarti bisa memuja tuhan atau para dewa. Maka banyak di temukan candi-candi dan budaya tumpeng, menempatkan tuhan di tempat yang tertinggi. Nah ‘gunung’ yang di siratkan adalah tempat pemujaan/ibadah yang baru, yang di maksud adalah berdirinya masjid demak pada tahun 1479. Jadi Tuhannya baru, tuhannya pun punya rumah yang baru pula 🙂

      Bukankah cerita majapahit-demak penuh dengan intrik dan politik 🙂

      Salam tabik

    14. Trimakasih pak kami warga mojokerto sampai sidoarjo bisa belajar dari pemaparan bapak

    15. […] Tidak bisa dipungkiri bahwa proses kelahiran semburan sejenis ini sebenarnya pernah terjadi sebelum terjadinya semburan Mei 2006. Semburan Bledug Kuwu yang fenomenal, juga gunung lumpur di Madura, dan juga Gunung Anyar yang paling berdekatan dengan lokasi Lusi. Bahkan ada kemungkinan sudah pernah direkam sejak jaman Majapahit. […]

    16. waduh matur suwun lo pak dhe meniko pencerahan sanget…

      Kadang yang kita baca di SD, SMP, SMA cuma sekilas… dan kita kurang belajar dr sejarah yang terus berulang dan pelakunya beda. Beda bgt sama Jepang yang selalu bersiap2 karena budaya mereka selalu siap dengan benacana seperti gempa bumi atau sunami

      Saya jadi penasaran pak de, setelah melihat ulasan cerita tentang timun mas.., mungkin mirip seperti situ bagendit pak dhe yang mengeluarkan air membentuk danau setelah dicabutnya tombak/ lidi.. Dan pertanda bahwa sejak zaman dahulu memang banyak luapan kandungan bumi yang meluber ke permukaan seperti lapindo, kalo kancil mencuri timun pak dhe???

      apakah sejak jaman dahulu bangsa kita suka korupsi ya??? heheheh

      Dan saya memiliki artikel menarik juga pak dhe tentang asal usul cerita tangkuban perahu secara geografis. di bandung

      http://chilmyxy.blogspot.com/2011/04/discovery-of-legend-of-lake-sangkuriang.html

    17. […] ingat tulisan Bencana LuSi di Jaman Majapahit (1297 Caka), kan?. Nah di. Berikut adalah ulasan seorang kawan kita Pak Awang, Tulisan beliau juga menyambung […]

    18. wah,

    19. hallo pak dhe, saya tertarik ma tulisan pak dhe..
      kalo boleh saya tanya, untuk posisi detil dari lokasi delta brantas itu dmana ya?? trus, apa hubungannya daerah pesisir dengan delta brantas??? trus,situs pa ja yang kira2 ada didaerah delta brantas???
      makasih,.. ^^

    20. wah kalau begitu ternyata orang jaman dulu itu hebat -hebat juga yah

    21. waduh … comment nya jadi panjang lebar yah …
      kawah / gunung lumpur memang terbukti ada di ja-tim
      si do`i ga akan ke mana2
      kadang naik …. kadang kalem …
      mirip gejala vulcanic dan tektonic
      manusia memang makhluk sempurna
      tapi …. bukan penguasa alam semesta
      mangkanya ….. sesuaikan lah diri dengan lingkungan
      thx …………….

    22. setuju ama pak Edy Dharmono, sy jg pernah baca itu dari terjemahan riwayat majapahit jaman Brawijaya yg mungkin karangan ronggo warsito

    23. tolong ceritakan sblum majapahit berdiri dn sbelum ad majapahit . . Yang lengkap

    24. permisi, ikut share pak….. matur suwun

    25. Nampaknya runtuhnya kerajaan Majapahit masih perlu mengumpulkan data sebanyak mungkin dan analisa yang jitu. Sebab yang tersiar selama ini keruntuhan tersebut akibat serangan dari Kerajaan Islam Demak. Padahal di majapahit sendiri dinyatakan kehiduapn beragama cukup harmonis ( Hindu, Budha, bahkan Islam). Apalagi R. Patah masih anak kandung Brawijaya V, mungkinkan dia menghancurkan kerjaan leluhurnya dan mengganti dengan nama kerajaan lain? ( dalam sopan santun dan budi pekerti sepertinya tidak nalar. Kecuali kerajaan itu memang sudah runtuh ( seperti mataram kuno) lalu berganti dunia baru, atau pertentangan politik yang saling meniadakan garis keturunan seperti Kediri, Singosari, Majapahit. Mohon pencerahan…

    26. saya warga mojokerto pak….setelah menbaca tulisan bapak saya di bisa berfikir bahwa kemunduran 2 kerajaan terbesar dibumi nusantara di antaranya oleh bencana. baik oleh gunung meletus maupun gempa bahkan bencana banjir lumpur…yang sekarang terjadi di porong.
      pak kalau borobudur dulunya terkubur oleh letusan gunung merapi………jadi adakah indikasi bahwa candi-candi yang terkubur dibawah tanah trowulan karna aktifitas gunung welirang….????? mohon dijelaskan pak…..

    27. Bahasan yang menarik dan memperkaya khasanah ilmu, walaupun masih hipotesis yang tentunya perlu penggalian dan pengayaan lebih lanjut.

      Komentar-komentar yang masuk juga tidak kalah menariknya dan menunjukkan beragamnya manusia Indonesia. Dari yang sangat ilmiah sampai yang sangat emosional.

      Bravo untuk penulis.

    28. Bahasan yang menarik dan memperkaya khasanah ilmu, walaupun masih hipotesis yang tentunya perlu penggalian dan pengayaan lebih lanjut.

      Komentar-komentar yang masuk juga tidak kalah menariknya dan menunjukkan beragamnya manusia Indonesia. Dari yang sangat ilmiah sampai yang sangat emosional. Dari yang emas sampai yang sampah.

      Bravo untuk penulis.

    29. Saya sangat setuju dengan semua komentar yang di tulis oleh rekan rekan di web ini, dan saya rasa rekan rekan semua dapat mengetahui sejarah kerajaan yang ada di indonesia. Tetapi saya berharap bapak-bapak, ibu-ibu dan rekan – rekan semua harus tahu agama apakah seebenarnya leluhur / nenek moyang kita terdahulu.

    30. Jangka jaya baya setahu saya tdk menyebutkan kapan waktunya (abad 20)

    31. pak de,…….LuSi yg terjadi pada jaman mojopahit dg ramalan joyo boyo ada hubungannya nggak sih………menurut ramalan joyoboyo bakal timbul gunung di abad 20, ya…………..kira2 di porong itu. ato munculnya anak gunung yg muncul dr kawah gunung kelud di blitar itu pak ddhe………?????????????/

    32. menurut saya memang ada kaitan antara zaman dulu dan sekarang cuma orang gak semuanya orang tahu, maka dari itu perlu di gencarkan pelajaran geografi di sekolah2 supaya generasi muda tahu sejarah…..sehingga dapat di pakai p[edoman bagi generasi muda…

    33. Saya rasa jika kita berfikir utk mengembalikan kejayaan Majapahit adl The Titan Project yg sangat sulit mengingat mental kita yg kualitasnya masih dibawah batas normal akan kesadaran membentuk nasionalisme (baik nasionalisme daerah tempat kita berasal maupun nasionalisme kita sebagai warga Indonesia), yg perlu kita bangun adl semangat majapahit mulai dr dlm diri kita sendiri terlebih dahulu. memang tdk mudah mjd seorg yg bijak spt Kanjeng Prabu Kertarajayasa Jayawardhana atau seorg yg tegas dan berpendirian teguh layaknya Mahapatih Gadjah Mada akan tetapi semangat mereka yg tdk pernah lelah utk mewujudkan suatu tatanan yg teratur, tertib, & sejahtera itulah yg perlu kita kita fikirkan dan wujudkan dr dlm diri kita terlebih dahulu.

      Special Thank’s buat Mas Awang HS utk postingannya, artikel yg Mas tulis itu sangat membantu buat wawasan saya bahwa sebenarnya apapun yg ingin kita lakukan atau perbuat janganlah melupakan SEJARAH, karena dr SEJARAHLAH SEMUANYA BERUJUNG PANGKAL.

      Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih.

    34. Demikian juga dengan keyakinan yang kumiliki, Majapahit akan bangkit kembali dan seorang Raja Majapahit telah dikukuhkan pada tahun 2009 yang lalu, baca beritanya di http://dot-majapahit.blogspot.com/

      Marilah kita songsong jaman keemasan Majapahit ke depan, sehingga seluruh bangsa akan mengalami kemakmuran dan kesejahteraan.

    35. suatu saat saya percaya,,, majapahit akan bangkit kembali untuk memimpin negara ini,,, entah dimana dan bagaimana seseorang raja seperti hayam euruk dan patih gajah mada memulainnya,, semoga negara ini mmpunyai satu visi dan misi!!!

    36. Assalamualaikum Wr, Wb. Salam sejahtera bagi kita semua semoga Alloh SWT. Melimpahkan rahmat taufik serta hidayah kepa kita semua, saya sangat berterimakasih kepada redaksi yang sudah membuat situs ini, mesti saya baru mengenal yang mana nya internet, mohon untuk sekitaran mojopait juga di ceritakan seperti mojosari tempat saya dulu tinggal. apakah masih dalam lingkup mojopait juga, mohon kalo ada cerita tentang mojosari dan sekitar nya kami deberi tahu melaui E-mail. saya ato dimuat di situs ini terimakasih

    37. mud volcano…
      mungkin juga gunung meletus yang mempora-poradakan majapahit
      fact :
      > candi penataran di kaki gunung kelud tempat ritual untuk menyembah giridra atau dewa gunung yang bersifat siwais (penghancur)
      > jika difungsikan sebagai tempat ritual,dalam periode tersebut aktivitas gunung berapi sudah ada sejak dulu
      > candi penataran mulai dibangun sejak jaman kerajaan kediri – hayam wuruk dan difungsikan sama
      > letak candi penataran atau candi palah (gunug) dengan bekas tanggul lahar di desa penataran krang lebih 400 meter

    38. tulisan bagus………… sok atuh lajengkeun

    39. its very nice and amazing projected.

    40. Hi. Pembaca sejarah Indonesia. Aku dengar Agung * yangkemudian bergelar Sultan Senopati ing Ngalogo Sayidin Panoto-gomo. itu baru umur 30 ( tigapuluh) tahun “masuk” Islam, ditandai dengan “sekatenan”. Apa bener bbegitu aku tak taju past. Yang jelas orang-orang Jawa sejak itu sudah banyak yang menjadi “mislim”, terutama penduduk sepanjang pesisir, dari pulau-pulau di Nusantara. berkat penyebaran agama ISLAM oleh para pedagang
      dari Arab – Gujarat ( India.) Waktu itu bangsa Eropa belum banyak pengaruhnya dieilayah ini. Setelah orang -orang Nusantara dan Raja-Rajanya sudah menjadi : muslim”, barulah menyusul bangsa Eropa, konon Portugis sebagai Kelana ( abru penjajagan daerah.) seperti Vasco De Gama, dan dari Belanda Cornelis de Houtman. Pelaut Inggris “lewat” saja sampai ke Ustrali Jims Cook. Begitulah ceritera kasar dan entah benar entah tidak. Tokoh-tokoh petualang, Potugis, Inggris, Belanda. Orang Perancis yang mewakili negerinya yang pernah menguasai Belanda, naamanya Daendels, dan utusan Inggris yang berkuasa atas Belanda,namanya Raffles dengan kenang-
      kenangannya Bangunan Dep.Keuangan di tepi “lapangan Banteng. Sedang Belanda sendiri sudah sempat membuat gudang-gudang barang dagangannya di Pelabuah Pasar ikan sekarang. bbikin Gedung Kota-Praja di Kota. istana Negara dan istana Merdeka , istana Bogor, Cipanas dll. Raja-raja Jawa dan suku bangsa luar Jawa tidak kuasa menahan perkembangan kekuasaan Belanda, mulai dari V.O.C. nya samapi menjadi badan hukum Nederlands Oost Indie. Berhasil mengkondusifkan Raja-Raja dan Ulama Islam, menetapkan ” surat pengangkatan jabatan, dan menetapkan GAJI mereka. Tokoh bangsa itu menjadi ” Raja gajian” ” Para ulama, gajian.” dan urusan PAJAK ditangani oleh BElanda dengan mengangkat orang pribumi sebagai ” pengumpul pajak” ( kolektur, dan pangkat BESKAL, mungkin dari kata Fiscal? Waaah, pokoknya canggih bangetlah orang Eropa itu menguasai dan mengatur bangsa-bangsa di Nusantara., Konon yang terakhir NURUT ( takluk) kepada kekuasan Belanda ialah bangsa Bugis dan bangsa Aceh. Sedang yang diJawa sudah lama menjadi “kawan” koloniaalis Belanda yang sama-sama Feodalnya. Belanda tidak bernafsu untuk mengKristen-kan orang-orang di Nusantara, karena tujuannya bukan masalah agama, melainka masalah “kekayaan bumi Nusantara, mrica, pala, kelapa (kopra) dan minyaknya, dan hasil perkebunan, tembakau, tebu, indigo, karet, kina dsb. bahkan Belanda membuatkan nesjid-mesjid dihapir setiap sebelah Barat aloon-aloon kabupaten. Kegiatanagama ISLAM yang tidaak militan dibiarkan tumbuh. TYang militang, mengasah golok dan belajar silat ditangani secara keras. Gerakan pangeran Diponegorio dll, dianggap Gerakan Pengacau Keaamanan dan di tumpas, dibantu olegh para priyayi Jawa yang abangan, ngaku muslim ( islam) tetapi tidak militan, bahkan ikut-ikut “menjinakkan” rakyat jelata supaya tunduk krpada Pemangku KLekuasaan, Belanda maupun para bangsawan pribumi. Pokoknya aman terkendali, feodal pribumi dqn penguasa Belanda sama-sama mau menang diatas angin, mengauasa rakyat banyak. O.K. saja pokoknya. Asal cukup bayaran dan fasilitas hidupntya, sedang rakyat.. bagaimana. Rupa-rupanya sama saja sejak dulu sampai sekaarang . Rakyat jelata menjadi ” budak-budak” pengausa Feodal. Barumsetelaj Jepang datang di thn 1942. para feodal kehilangan wibawa dan pamornya, sehingga rakyat mulai beringas…. tetapi tokh akhirnya ditindas juga sampai jaman ini. pERISTIEA PALING TRAGIS SETELAH merdeka ILAH (1.) dIBUBARKANNYA PARTA masyumi. OLEH bUNG kARNO. (2.) Pasarta PKI yang jelas-jelas memihak rakyat jelata,,buruh dan tani dibubarkan oleh Jendral Soeharta. konon karena pesan sponsor Paman Sam.
      Jadi keadaan Nusantara sekarang lebih buruk dari jaman kolonial, lebih buruk dari jaman Mokopahit, lebih kacau dari suasa babi-babi dikandangnya.
      Alolah sudah memperingatkan para Pemangku Kekuasaan dengan FirmanNya di surat al Israaq Q.S. 17: 8, 16.. tanda-tanda kehancuran totaal bagi negeri ini sudah mulai tampak. Pemerintahannya sesuai sinyaleman Allah di s. al A’raaf Q.S. 7: 27. Pejabatnya banyak yang FASIQ dan berani melanggar sumpah jabatan, Tidak takut NERAKA, tujuannya hanya aberkuasa dan uang banyak. Kegiatan agama dijadikan KEDOK, kasmuflaser, topeng, kosmetik, aksoessoris dan kebihiomngan dan pembohongan yang tidak bermoral dan tanpa etika kemnusiaan yang manusiawi, jujur dan trithful Firman Allah di s. an Nahl Q.S. 16: 90 yang adalah inti dari Deklarasi Hak Asasi Manusia…tidak dihiraukan, bahkan tidak dijelaskan secara JUJUR kepada uamat manusia khususnya bangsanya sendiri dan kaumnya. Manejemen “konflik” dijalankan tertaang-terangan. walau diperingatkan Allah tentang istilah “misyriq” di s. ar Ruum Q.S. 30: 30, 31, 32. Kitan suci al Quran sejak berabad-abad ditanfgan para ” penguasa dan pemdesar bangsa-bangsa.”, Firman Allah kehilangan “cahayanya” s. at taubah Q.S. 9: 32; s. az Zukhruf Q.S. 43: 37. Inilqah WACANA kiDipowardoyo, dari mengungkap SEJARAH sampai kerpada HIKMAH dari Allah yangb hanya bisa diterima dan dihayati para ULUL-ALBAB. Selain itu adalah orang yang sudah bersekutu dengan AZAB. s. az Zukhruf Q.S. 43: 39, 78, 88, 89. dan menjurus ke NERAKA menurut ketetapan Allah s. Maryam Q.S. 19: 71. Akhirnya semua HARUS terjadi menurut Rencana Agung Allah. S. al A’raaf Q.S.78, 159, 168, 1B1, 1B2 s. al Mujaadilah Q.S. 58: 22. s.ash Shaff Q.S. 61: 14; dan semua saja tanpa kecuali PAsti KEMBAlI kepada Akkah, karena Allah Maha Besar mencakup semua dan segala-galanya. Innalilahi wa inna illaihi rooji’uun. Mau apa lagi ?
      Bagi manusia tak ada yang BAIK, mBekik ketitik , OLO ketoro… manusia mngalmai TOOTAL-DEPRAVITY. Semua mau selamat atai celaka, abadi atau binasa dengan IZIN- ALLAH. s. at Taugah Q.S. 9: 51. dan pedoman orang yang benar-benar “muslim dan mukmin.” ialah s Aali Imran Q.S. 3: 83 VBukankah mau atau tidak mau orang lahir dan hidup dimuka bumi hanya berakhir dengan MATI? Mau apa lagi? Bagi manusia daging dan tulang ” tot onmacht behoort al he dergelijke.” Kebanyakan manusia memqng KAFIR ( tidak beriman.) al Baqarah Q.S. 2: 99, 100, 101. Anjuran “back to natur” adalah menjadi seperti sapi dan kambing yang tidak kuwatir apa-apa dan tidak tahu apa itu surrga atau neraka. Hewan ternak malah tidak bingung dan terjangkit “neurosis-syndrome.” seperti orang yang buiyayakan tidak karu-karuan, dan gemar bohong tidak ketulungan. Kitan smua tunggu KIAMAAAT , barulah benar-benar MERDEKAAAAAAAAAAAAA Laji saja HO NO CO RO KO abjad jawa dan akhirnya sama-sama bongko. MO GO BO THO NGO. itu saja . Mau apa lagi?

    41. Halo Pak Dhe..
      Belakangan ini saya jadi sering ‘nemplok’ di blog Pak Dhe. Tulisan Pak Dhe ramah buat yang awam dengan geologi dsb seperti saya.
      Dan saya senang juga baca tulisan ini. Menarik sekali. Ternyata ada penjelasan (yang lebih) ‘logis’ di balik semua ‘mitos’ ataupun dongeng atau fakta2 yang belum terungkap dari kerajaan2 di Indonesia, dalam tulisan Pak Dhe khususnya Majapahit.
      Pengetahuan2 tambahan yang disampaikan Ompapang juga sangat membantu memahami lagi sejarah.
      Tapi sayang, kenapa tulisan ini akhirnya banyak yang komentar soal agama2 segala. Saya sih merasa itu gak berhubungan (setidaknya secara langsung). Dan saya tidak merasa perlu untuk meninggalkan komentar soal itu.
      Jadi, Pak Dhe, tetap mendongeng terus. Ternyata dongeng pun telah mencerahkan saya.
      Terima kasih

    42. CANDI SUKUH TEMPAT KEBERADAANNYA DI TAWANG MANGU.TAWANG MANGUN ARTINYA MEMBANGUN KESADARAN.YANG MEMBUAT ELING DAN SADAR PRABU BRAWIJAYA BERDASARKAN PENJELASAN SABDO PALON ATAS AJARAN YANG DIBAWA KALI JAGA DAN YANG DIAGUNG-AGUNGKAN PUTRI CAMPA.ADALAH PRABU BRAWIJAYA MENANYAKAN CIKAL BAKAL DAN HASIL AKHIR PERJALANAN SESEORANG BILA MENGIKUTI AJARAN YANG DIBAWA KALIJAGA.SABDO PALON YANG SEBENARNYA SEMAR TANAH JAWA DENGAN KESAKTIANNYA MENTERJEMAHKAN AJARAN KALI JAGA MENJADI CANDI SUKUH.ALQURAN DI TERJEMAHKAN MENJADI CANDI SUKUH.CANDI SUKUH ADALAH URAIAN ALQURAN YANG DIBAWA KALI JAGA DAN PUTRI CAMPA KE TANAH JAWA.PADA CANDI SUKUH ADA CANDRA SENGKALA.CANDRA SENGKALA ARTINYA JURU PENERANG YANG MENGANTARKAN MANUSIA PADA KEHANCURAN ATAU KESENGSARAA.CANDRA SENGKALA ARTINYA AJARAN YANG MENYESATKAN YANG MENGANTARKAN MANUSIA PADA KEBINASAAN ATAU KIAMAT.BAGI PENGANUT AJARAN INI HANYA MENGANTARKAN MANUSIA MENJADI MAKANAN BUTO/RAKSASA.PADA AJARAN KALI JAGA INI SEMAR MELUKISKAN PERLAKUAN TERHADAP WANITA YANG SEMENA-MENA.WANITA DIRENDAHKAN.DIPERKOSA DAN DILECEHKAN.HINGGA DEWATA TAK BERKENAN HADIR DI DUNIA/TANAH JAWAMEMBERI BERKAT KEMAKMURAN.SUDAH SURATAN TAKDIR BILA PADA SEBUAH NEGERI YANG WANITANYA MENGALAMI PENISTAAN AKAN MENJADI NEGERI LARA.ADALAH DUSTA BILA ADA PEMIMPIN DAPAT MEWUJUDKAN NEGERI MAKMUR BILA WANITANYA DI RENDAHKAN ATU DINISTA.KARENA PADA AJARAN KALIJAGA PELECEHAN TERHADAP WANITA ADALAH SYARAT RITUALNYA.INI PULA YANG MENJADI PANGKAL KERUNTUHAN MAJAPAHIT.DENGAN ADANYA KALIMAT SIRNA ILANG KERTANING BUMI ARTINYA DENGAN AJARAN KALI JAGA SIRNALAH SEBUAH NEGERI YANG MAKMUR YANG BERNAMA MAJAPAHIT.DEWATA TAK SUDI MEMBERI BERKAT KEMAKMURAN BAGI NEGERI YANG MENISTA WANITA.ADALAH AJARAN KALI JAGA TERLAHIR DARI KEDURHAKAAN DEWA KAMAJAYA PADA DEWA SIWA.DEWA KAMAJAYA DURHAKA MENGGANGGU SEMEDI DEWA SIWA YANG KEMUDIAN BERAKIBAT MURKANYA DEWA SIWA DAN MEMBAKAR KAMAJAYA MENJADI ABU.SELANJUTNYA ROH DEWA KAMAJAYA TERUSIR DARI SURGA.ROH KAMAJAYA BERKELANA DI DUNIA MENEMPATI JIWA MAHLUK HIDUP YANG BERCINTA UNTUK MEMPEROLEH KETURUNAN DAN MANUSIA YANG KASMARAN.DEWA KAMAJAYA TAK PERNAH MENCAPAI SURGA.DEMIKIANLAH PEMELUK AGAMA INI TAK PERNAH MENCAPAI SURGA.WONG NABINYA SAJA TAK MENCAPAI SURGA.CANDI SUKUH BERDAMPINGAN ATAU DEKAT DENGAN GROJOGAN SEWU.GROJOGAN SEWU ARTINYA AIR BAH/TSUNAMI.DEMIKIANLAH PARA PENGIKUT AJARAN INI PADA KLIMAKNYA HANYA AKAN MEMPEROLEH KUTUKAN AIR BAH/TSUNAMI.SEPERTI ACEH SEBAGAI CONTOH NYATA DI DUNIA.AJARAN INI SARAT PERKELAMINAN.DAN RASAKANLAH NAPSU BIRAHI YANG MENYERGAP JIWAMU BILA AZAN BERKUMANDANG 5 KALI SEHARI.

    43. buat sejati….anda mengatakan bahasa bahasa kitab suci seperti koran dan surat kabar yang di buat manusia,…saya tanya emang turunya kitab suci dan orang membuat surat kabar itu duluan mana ?

    44. lhuwaaaaaaaarrrr biasaaaaaa…..
      forum seperti inilah yg bs membuat bangsa kita jadi besar…
      lanjuuuuuut maaaannngggg…

    45. BREAKING NEWS: Saat ini sedang dipersiapkan proses produksi Film Kolosal Layar Lebar dan Mega Sinetron dengan judul ‘MAHAPATIH GAJAH MADA’ produksi PT TAWI NUSANTARA FILM (Pamulang) dengan Sutradara Renny Masmada, yang telah mempelajari Sejarah Mahapatih Gajah Mada selama 20 Tahun. Saat ini sudah bisa dilihat pembuatan setting & property-nya di lokasi shooting di Kp. Cogrek Ds. Peusar Kec. Panongan Cikupa-Tangerang. Rencana film ini nantinya akan dipasarkan di seluruh Asia Tenggara. Terima kasih (PT TNF PUBLICATION DEPT)

    46. saya sangat tertarik dengan cerita sejarah , sejarah apaaaaa aja karena sejarah bisa menuntun kita kejalan yang lebih baik , pendek kata buat pelajaran getuu

    47. salam
      menurut saya peristiwa sejarah dulu dengan sekarang sangat berkaitan.cerita yang kita alami sekarang mungkin pernah terjadi dahulu kala.
      karna itu (menurut saya)orang bijak tidak boleh melupakan sejarah.
      karena dengan mempelajari sejarah tsb kita akan dapat menafsirkan apa yang mungkin terjadi di masa yg akan datang.
      yahh..walau hanya nafsir tapi ya bisa lbh hati2 gitulah.ok ga?
      -thanks-

    48. waw.. ternyata sejarah pun mengandung ilmu-ilmu lain. gak sekedar cerita-cerita doang,,
      terima kasih pakdhe,pengetahuan saya jadi nambah.. 🙂

    49. Yth. Bpk. Awang
      Salam kenal,
      Sangat menarik membaca tulisan Anda. Sedikit usul : Bagaimana kalau bekerjasama dengan jurusan sejarah, sastra kuna, dll. sehingga hipothesis tersebut dapat menjadi sebuah penelitian yang dapat memberi informasi baru demi kemajuan bangsa Indonesia.
      Saya optimis Anda akan dapatr menemukan beberapa “orang Gila” lainnya yang akan mendukung hipothesis tersebut.

      Selamat Berjuang
      Jayalah Nusantara.

      Salam,
      Hari

    50. saya sering naik gunung penanggungan, yang saya rasakan waktu itu adalah indahnya karya seni Sang Kuasa dan ciptaanNya. alamnya begitu indah dan candi-candinya berseni tinggi. tapi sayang kurang terawat. dan bahkan ada patung dan situs waktu saya naik pertama kali ada sekarang sudah hilang dan ada yang rusak. mohon pengelola kawasan wisata ini juga memperhatikan situs/candi2 yang ada di atas gunung, jangan candi jolotundo saja yang dirawat. candi2 diatasnya juga perlu. ntar kalau mereka iri terus piye…???? He….

    51. saya peminat geological and cultural landscape, beberapa catatan dan tanggapan disini sungguh menggugah hati saya untuk lebih banyak mendalami kitab-kitab kuno guna mencapatkan dongeng geologi seperti ini. di Korea ada sebuah prestasi para arsitektur disana yang berhasil membangun kembali kuil kuno berdasarkan cerita, hikayat kuno dan dongeng turun temurun. Wah diskusi ini jadi tambah menarik aja. Bravo tuk penggagas blog ini. Gun-jogja.

    52. allah yang karim itulah tuhan kita
      mustinya kita berfikir bahwa kita lah yang sebenarnya berbuat demikian hingga allah menurunkan azabnya

      allahu akbar!!!!!!

    53. wuuuahhh keren lanjut

    54. ompapang,memang okeeeeeeyyyyyyy….tapi kayak dagelan murahan aja klo anda sudah masuk ranah agama?????salam.

      Bukti!!!!!!!!!!!!! agama langit tidak bisa dikutak-katik/dogma

    55. 500 tahun yang lalu ( jaman majapahit )terjadi geger banyu pindah dan pagunung anyar, mungkin istilahnya bisa disebut LAPISAN / bencana yang pertama.Dan yang terjadi sekarang terjadi bencana yang terulang lagi di wilayah majapahit (jawa timur )yang kemudian terkenal dengan istilah LAPINDO / bencana yang kedua.mungkin 500 tahun lagi bukan namanya bencana Lapisan / Lapindo tapi LADALAH metu meneh….he..he..he..he (bukankah begitu pakde????????)

    56. […] Pada awalnya di lokasi Porong tidak terlihat aktifitas mudvolkano sehebat yang kita lihat saat ini. Namun gejala-gejala regional dengan unculnya mudvolkano memang jelas teramati baik disekitar Porong masa purba, maupun juga jaman majapahit seperti yang ditulis disini sebelumnya. […]

    57. APA SIH

    58. ompapang,memang okeeeeeeyyyyyyy….tapi kayak dagelan murahan aja klo anda sudah masuk ranah agama?????salam.

    59. iya juga, bisa dibayangkan keadaan majapahit dulu sewaktu ada lusi. wong sekarang aja di zaman modern kita kelabakan setelah terkena lusi dan semua terganggu. transportasi, ekonomi, dll.

      bisa dibayangkan beratus2 tahun lalu, waktu terkena lusi kayak gni. yang notabene belum ada truck2 pengangkut pasir and kontraktor yang bisa menutup sementara genangan lumpur ini. 🙂

    60. boleh sekalian diterangkan sejarahnya kali porong, sejak jaman mojopahit sampe jaman londo. sebenarnya sejak kapan kali ini ada?

    61. Oya PakDhe Saya mau tanya, kira2 di Arsip Nasional ngijinkan tidak utk mencopy transkip karya sastra jawa yang asli beserta penjelasan asal usul sastra trsbt. Untuk lokasi Arsip Nasional itu dimana ya? Karena sekarang saya ada di Papua. Saya menunggu penjelasannya dari PakDhe. Terima Kasih.

    62. Sudah jarang ada orang jawa yang memahami adat dan budayanya. Pak Dhe mgkn salah satu dari jutaan org jawa yang tersisa di tanah jawa ini yg akan membuka hati dan pikiran org2 Indonesia pada umumnya dan org jawa pd khususnya bahwa kita adalah bangsa besar bangsa yang beradab berbudi luhur dan bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Ditengah kerasnya Intervensi asing yg semakin mengobrak abrik keutuhan Bangsa ini. Ingat, jiwa Hayam Wuruk dan Gajah Mada akan datang menjayakan bangsa ini persiapkan diri menyambutnya. Jaya Rahayu, Sujud Sembah Setya Marang Ibu Pertiwi. Btw
      kira2 ada yg bisa bantu aq nyari copy-an transkip sastra jawa kuno. Karena itu jadi syarat untuk mempersunting gadis pujaanku. Kalo ada tlg kasih info ke Email :achiles72002@yahoo.com.

    63. dhe, menurut legenda kerajaan kahuripan dipecah jadi dua, yaitu jenggala dan panjalu. pada saat peristiwa pembagian wilayah, mpu sindok menumpahkan air kendi yang kemudian menjadi sungai brantas sebagai pemisah kedua kerajaan. kira-kira ini ada hubungannya dengan ‘banyu pindah’ atau tidak ya?

      –> Kalau melihat kronologis usia Kali Brantas, kayaknya ngga nyambung. Soalnya Kalibrantas ini sudah ada jauuh sebelum manusia purba di Jawa. Ingat Delta Porong (Deltanya Brantas) sudah ada sejak 400 ribu tahun lalu ketika dihuni oleh Manusia Jawa.

    64. sejarahnya dirunut ditorikoh siddiqiyyah Losari,Ploso . Jombang. mulai dari sumpah palapa, sumpah pemuda, hingga kejayaan Indonesia pada akhirnya nanti

    65. Aku jadi narik nafas panjang bacanya ……. mohon ijin untuk nyopas Pak….

      Terima kasih.

    66. dhe… lha yen Lapindo kae,.. keno dihubungke karo, kisah “sangkalaning pararaton” ra’..??

    67. emang gitu kog, pakde dapet data kog 90% valid gitu yah. saat ini rakyat memeang perlu informasi yang seperti begituan lho, jangan hanya kelihatan yang GUMLEGER aja . ada pepetah dan kiasa yang nurut saya bagus bahwa jangan sampai manusia melupakan sejarahnya. Bung Karno saja pernah bilang JASMERAH. kita rakyatnya yang tinggal mangan turu kari enake jnagan sampai lupa, tau. matur nuwun Pakde, HAL INI merupakan pencerahan bagi kami wong awam sing bodoh tapi ngaku pinter,matur suwun .

    68. wah bagus banget ceritanya….. saya mau tanya, di tempat saya (daerah kecamatan taman, sidoarjo) katanya orang2 tua kalo mau buat rumah harus dilihat secara secara gaib (mungkin) berada di sisi manakah rumah tersebut terhadap bengawan, padahal tempat yang akan dibangun rumah tersebut adalah tanah datar tidak ada bengawan.apakah ini ada hubungannya dengan mitos “banyu pindah” yang anda ceritakan. toloooong dong jelaskan secara ilmiah menurut pengetahuan anda dan tolooong dong balas di e-mail saya farid_ckp@plasa.com. trima kasih

    69. menanggapi tentang silsilah hari, sebenarnya nama hari di indonesia juga mengadopsi dari arab. 1 minggu di mulai dari hari ahad. hal ini berdasarkan hitungan 1,2,3,4,5,6,7. (ahad)wahid=1, (senin)isnaini=2 (selasa)salasa=3, (rabu)arbain=4 (kamis)khomsa=5 dst. moga bermanfaat.

    70. Cerita seperti timun emas, kancil nyolong timun dll (cerita jawa kuno) mungkin merupakan gambaran apa-apa yang terjadi pada jaman dulu. Perlu dipahami bahwa orang jawa setiap mau menyampaikan sesuatu sering tidak langsung tetapi menggunakan kiasan. Hanya Tuhan yang Maha Tahu.

    71. Pak Awang…

      Mengenai Cerita DangHyang Nirartha di Desa Beraban.
      Ada hal yang membuat saya bingung dengan pernyataan bapak, mengingat berdasarkan penuturan para leluhur saya yang memang berasal dari Beraban.
      Adapun pernyataan bapak yang membingungkan adalah : “Pada saat itu penduduk Desa Beraban menganut monotheisme. Dalam waktu singkat, ajaran Dang Hyang Nirartha yaitu tentang agama Hindu telah membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. ”

      Saya jelas tidak paham disini, mengenai ajaran Monotheisme yang dimaksud. Disitu disebutkan bahwa penduduk desa Beraban telah menganut monotheisme (monotheisme seperti apa ?….).
      Dan kemudian disebutkan agama Hindu membuat para penduduk meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. Statement ini menggambarkan bawa Agama Hindu bukan monotheisme, dimana hal ini adalah tidak benar.

      Secara singkat, saya sampaikan :
      1. Penduduk desa Beraban telah menganut Agama Hindu sebelum kedatangan Dang Hyang Nirartha, yaitu dimana semenjak agama Hindu disebarkan oleh Rsi Markandeya di Pulau Bali dari Pulau Jawa, yang dimulai pada abad 8 SM.
      2. Agama Hindu adalah agama monotheisme (dengan tetap mengakui monisme, pantheisme. Karena monisme dan pantheisme adalah bagian dari monotheisme).

      Salam damai,
      PanKania

    72. Mas Irawan, dengan menyebut Tuhan dengan sebutan ‘Nya’,’Dia’,’Mu’ atau ‘Engkau’ dan juga menyebut ‘Allah bersabda’, berarti kita sudah memPERSONIFIKASIkan Tuhan. Terus kenapa pada butir 2, mas Irawan menulis “Jangan sekali-kali mempersonifikasikan Tuhan dst. Dalam konteks apa kita tidak boleh mempersonifikasikan Tuhan ?

    73. wah, dongeng geologi ini menarik sekali. menambah pengetahuan saya dalam hal Geologi sebagai mahasiswa di Jurusan Tanah.
      tapi saya agak geli membaca artikel agama. Ada 3 hal yang perlu saya sampaikan, yang mana semuanya berasal dari Qur’an :
      1. Allah bersabda, “Janganlah memikirkan tentang penciptamu, karena kamu tidak akan mampu. tetapi pikirkanlah tentang ciptaan-Nya di alam semesta ini.” itulah kunci untuk mengenal Tuhan
      2. Jangan sekali-kali mempersonifikasikan Tuhan. karena manusia terjebak oleh keterbatasan panca inderanya.
      3. ada dua alasan agama dipermasalahkan : pertama karena kita tidak mengerti tetapi mengambil sepotong-sepotong. kedua karena landasan nafsu kita

      Teruskan dongengnya ya Pak Dhe, karena saya ingin mengenal tuhan saya lebih dekat melalui ciptaan-Nya di alam semesta ini.

    74. kalau memang manusia percaya dengan tuhan maka tidak ada yang namanya manusia makan manusia,, agama dan tuhan tidak pernah mengijinkan manusia untuk saling membunuh, itu sudah merupakan karmanya sendiri.

    75. Tulisan diatas hanya menunjukkan bahwa di daerah ini dahulu pernah terjadi secara alamiah, bahwa MV adalah proses alam yang pernah terjadi dahulu. Artinya daerah Jawa timur sangat BERPOTENSI untuk terjadi atau munculnya Mud Volkano.

      Sama saja dengan daerah Jakarta yang memang dibentuk oleh endapan banjir. Secara alamiah memang Jakarta tempatnya banjir. Tetapi bukan untuk menyatakan karena sering banjir ya udah kita nerima saja, bukan.

      Demikian juga dengan MV di Porong. Kalau anda berbuat sesuatu akhirnya dapat juga “memicu dan memacu” terbentuknya MV.

    76. Apakah tulisan ini untuk mendukung teori ‘mud volcano’ sebagai sebab terjadinya bencana LUSI? Apakah data-data pemboran yang (saya dengar) menyatakan lapisan yg ditembus adalah lapisan keras dan bukan gunungan lumpur bisa mendukung teori ini?

    77. pencerahan sejati yang amat jernih. gampang memahaminya. namun kesombongan para tokoh masih menjerat ras manusia puluhan tahun lagi, malah mungkin masih seratus tahun dengan klaim kebenaran mutlak. kalo nanti sudah terpuruk abis, mungkin banyakan yang jadi sadar, bahwa simbol kuasa abadi yang selalu tersinggung, marah, penuh kebencian dan kekerasan dengan ancaman api neraka itu tidak mungkinlah kebenaran mutlak, apalagi satu2 nya. mohon ngebrentiin lumpur lapindo aja ga digubris.
      uraian diatas menjelaskan dengan cantik, betapa ras manusia akan maju, damai dan makmur, kalo mau belajar dari sejarah, mengutamakan persamaan, kasih sayang dan memakai nalar dalam kebebasan dan realitas.

    78. Artikel ini menarik sekali. Ini situsnya: http://religi.wordpress.com/2007/03/16/agama-langit-dan-agama-bumi/

      AGAMA LANGIT DAN AGAMA BUMI

      Ada berbagai cara menggolongkan agama-agama dunia. Ernst Trults seorang teolog Kristen menggolongkan agama-agama secara vertikal: pada lapisan paling bawah adalah agama-agama suku, pada lapisan kedua adalah agama hukum seperti agama Yahudi dan Islam; pada lapisan ketiga, paling atas adalah agama-agama pembebasan, yaitu Hindu, Buddha dan karena Ernst Trults adalah seorang Kristen, maka agama Kristen adalah puncak dari agama-agama pembebasan ini.

      Ram Swarup, seorang intelektual Hindu dalam bukunya; “Hindu View of Christianity and Islam” menggolongkan agama menjadi agama-agama kenabian (Yahudi, Kristen dan Islam) dan agama-agama spiritualitas Yoga (Hindu dan Buddha) dan mengatakan bahwa agama-agama kenabian bersifat legal dan dogmatik dan dangkal secara spiritual, penuh klaim kebenaran dan yang membawa konflik sepanjang sejarah. Sebaliknya agama-agama Spiritualitas Yoga kaya dan dalam secara spiritualitas dan membawa kedamaian.

      Ada yang menggolongkan agama-agama berdasarkan wilayah dimana agama-agama itu lahir, seperti agama Semitik atau rumpun Yahudi sekarang disebut juga Abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam) dan agama-agama Timur (Hindu, Buddha, Jain, Sikh, Tao, Kong Hu Cu, Sinto).

      Ada pula yang menggolongkan agama sebagai agama langit (Yahudi, Kristen, dan Islam) dan agama bumi (Hindu, Buddha, dll.) Penggolongan ini paling disukai oleh orang-orang Kristen dan Islam, karena secara implisit mengandung makna tinggi rendah, yang satu datang dari langit, agama wahyu, buatan Tuhan, yang lain lahir di bumi, buatan manusia. Penggolongan ini akan dibahas secara singkat di bawah ini.

      Agama bumi dan agama langit.

      Dr. H.M. Rasjidi, dalam bab Ketiga bukunya “Empat Kuliyah Agama Islam Untuk Perguruan tinggi” membagi agama-agama ke dalam dua kategori besar, yaitu agama-agama alamiah dan agama-agama samawi. Agama alamiah adalah agama budaya, agama buatan manusia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Hindu dan Budha. Mengenai agama Hindu Rasjidi mengutip seorang teolog Kristen, Dr. Harun Hadiwiyono, Rektor Sekolah Tinggi Theologia “Duta Wacana” di Yogyakarta sebagai berikut:

      “Sebenarnya agama Hindu itu bukan agama dalam arti yang biasa. Agama Hindu sebenarnya adalah satu bidang keagamaan dan kebudayaan, yang meliputi jaman sejak kira-kira 1500 S.M hingga jaman sekarang. Dalam perjalanannya sepanjang abad-abad itu, agama Hindu berkembang sambil berobah dan terbagi-bagi, sehingga agama ini memiliki ciri yang bermacam-macam, yang oleh penganutnya kadang-kadang diutamakan, tetapi kadang-kadang tidak diindahkan sama sekali. Berhubung karena itu maka Govinda Das mengatakan bahwa agama Hindu itu sesungguhnya adalah satu proses antropologis, yang hanya karena nasib baik yang ironis saja diberi nama agama.” 1)

      Samawi artinya langit. Agama samawi adalah agama yang berasal dari Tuhan (yang duduk di kursinya di langit ketujuh, Sky god, kata Gore Vidal). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam bab Keempat dengan judul “Agama Islam adalah Agama Samawi Terakhir” Rasjidi dengan jelas menunjukkan atau menempatkan Islam sebagai puncak dari agama langit. Hal ini dapat dipahami karena Rasjidi bukan saja seorang guru besar tentang Islam, tetapi juga seorang Muslim yang saleh.

      Bahkan dengan doktrin mansukh, pembatalan, para teolog dan ahli fikih Islam mengklaim, Qur’an sebagai wahyu terakhir telah membatalkan kitab-kitab suci agama-agama sebelumnya (Torah dan Injil).

      Bila Tuhan yang diyakini oleh ketiga agama bersaudara ini adalah satu dan sama, pandangan para teolog Islam adalah logis. Tetapi disini timbul pertanyaan, apakah Tuhan menulis bukunya seperti seorang mahasiswa menulis thesis? Sedikit demi sedikit sesuai dengan informasi yang dikumpulkannya, melalui percobaan dan kesalahan, perbaikan, penambahan pengurangan, buku itu disusun dan disempurnakan secara perlahan-lahan?

      Tetapi ketiga agama ini tidak memuja Tuhan yang satu dan sama. Masing-masing Tuhan ketiga agama ini memiliki asal-usul yang berbeda dan karakter yang berbeda. Yahweh berasal dan ajudan dewa perang, yang kemungkinan berasal dari suku Midian, dan dijadikan satu-satunya Tuhan orang Israel oleh Musa. Jesus salah seorang dari Trinitas, adalah seorang pembaharu agama Yahudi yang diangkat menjadi Tuhan oleh para pendiri Kristen awal. Allah adalah dewa hujan yang setelah digabung dengan dewa-dewa lain orang Arab dijadikan satu-satunya tuhan orang Islam oleh Muhammad. Jadi Yahweh, Trinitas dan Allah adalah tuhan-tuhan yang dibuat manusia. 2) (Lihat Karen Amstrong: A History of God).

      Dan karakter dari masing-masing Tuhan itu sangat berbeda. Ketiganya memang Tuhan pencemburu, tetapi tingkat cemburu mereka berbeda. Yahweh adalah Tuhan pencemburu keras, gampang marah, dan suka menghukumi pengikutnya dengan kejam, tetapi juga suka ikut berperang bersama pengikutnya melawan orang-orang lain, seperti orang Mesir, Philistin dan Canaan. Jesus juga Tuhan pencemburu, tapi berpribadi lembut, ia memiliki banyak rasa kasih, tetapi juga mempunyai neraka yang kejam bagi orang-orang yang tidak percaya padanya. Allah lebih dekat karakternya dengan Yahweh, tetapi bila Yahweh tidak memiliki neraka yang kejam, Allah memilikinya. Di samping itu, bila Yahweh menganggap orang-orang Yahudi sebagai bangsa pilihannya, Allah menganggap orang-orang Yahudi adalah musuh yang paling dibencinya.

      Jadi jelaslah di langit-langit suci agama-agama rumpun Yahudi ini terdapat lima oknum Tuhan yang berbeda-beda, yaitu Yahweh, Trinitas (Roh Kudus, Allah Bapa dan Tuhan Anak atau Jesus) dan Allah Islam. Masing-masing dengan ribuan malaikat dan jinnya.

      Pengakuan terhadap Tuhan yang berbeda-beda tampaknya bisa menyelesaikan masalah soal pembatalan kitab-kitab atau agama-agama sebelumnya oleh agama-agama kemudian atau agama terakhir. Masing-masing Tuhan ini memang menurunkan wahyu yang berbeda, yang hanya berlaku bagi para pengikutnya saja. Satu ajaran atau satu kitab suci tidak perlu membatalkan kitab suci yang lain.

      Tetapi disini timbul masalah lagi. Bagaimana kedudukan bagian-bagian dari Perjanjian Lama yang diterima atau diambil oleh Perjanjian Baru? Bagaimana kedudukan bagian-bagian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdapat di dalam Al-Qur’an? Apakah bagian-bagian itu dipinjam dari Tuhan yang satu oleh Tuhan yang lain, yang ada belakangan? Atau persamaan itu hanya kebetulan? Ataukah para penulis kitab-kitab yang belakangan meminjamnya dari penulis kitab-kitab terdahulu?

      Pembagian agama menjadi agama bumi dan agama langit, dari sudut pandang Hindu sebenarnya tidak menjadi masalah. Ini terkait dengan konsep ketuhanan dari masing-masing agama. Agama-agama Abrahamik atau Rumpun Yahudi (nama yang lebih tepat daripada “agama langit”) memandang Tuhan sebagai sosok berpribadi, seperti manusia, yang berdiam di langit (ke tujuh) duduk di atas kursinya, yang dipikul oleh para malaikat. Dari kursinya di langit itu Dia melakukan segala urusan, termasuk antara lain, tetapi tidak terbatas pada, mengatur terbit dan tenggelannya matahari, “menurunkan” wahyu dan lain sebagainya. Dari segi ini benarlah sebutan “agama langit” itu, karena ajarannya diturunkan oleh Tuhannya yang bermukim nun jauh di langit.

      Dalam pandangan agama Hindu, Tuhan bersifat panteistik, yang melingkupi ciptaan (imanen) dan sekaligus di luar ciptaannya (transenden). Menurut pandangan Hindu Tuhan tidak saja lebih besar dari ciptaannya, tetapi juga dekat dengan ciptaannya. Kalau Tuhan hanya ada di satu tempat di langit ketujuh, berarti Ia ada di satu noktah kecil di dalam ciptaannya. Oleh karena itu Dia tidak Mahabesar. Agak mirip dengan pengertian ini, di dalam agama Hindu, dikenal ajaran tentang Avatara, yaitu Tuhan yang menjelma menjadi mahluk, yang lahir dan hidup di bumi – seperti Rama dan Krishna – menyampaikan ajarannya di bumi langsung kepada manusia tanpa perantara.

      Dari segi ini, dikotomi agama langit dan agama bumi tidak ada masalah. Baru menjadi masalah ketika “truth claim” yang menyertai dikotomi ini. Bahwa agama langit lebih tinggi kedudukannya dari agama bumi; karena agama-agama langit sepenuhnya merupakan bikinan Tuhan, yang tentu saja lebih mulia, lebih benar dari agama-agama bumi yang hanya buatan manusia dan bahwa oleh karenanya kebenaran dan keselamatan hanya ada pada mereka. Sedangkan agama-agama lain di luar mereka adalah palsu dan sesat.

      Pandangan “supremasis” ini membawa serta sikap “triumpalis”, yaitu bahwa agama-agama yang memonopoli kebenaran Tuhan ini harus menjadikan setiap orang sebagai pengikutnya, menjadikan agamanya satu-satunya agama bagi seluruh umat manusia, dengan cara apapun. Di masa lalu “cara apapun” itu berarti kekerasan, perang, penaklukkan, penjarahan, pemerkosaan dan perbudakan atas nama agama.

      Masalah wahyu

      Apakah wahyu? Wahyu adalah kata-kata Tuhan yang disampaikan kepada umat manusia melalui perantara yang disebut nabi, rasul, prophet. Bagaimana proses penyampaian itu? Bisa disampaikan secara langsung, Tuhan langsung berbicara kepada para perantara itu, atau satu perantara lain, seorang malaikat menyampaikan kepada para nabi; atau melalui inspirasi kepada para penulis kitab suci. Demikian pendapat para pengikut agama-agama rumpun Yahudi.

      Benarkah kitab-kitab agama Yahudi, Kristen dan Islam, sepenuhnya merupakan wahyu Tuhan? Bila benar bahwa kitab-kitab ini sepenuhnya wahyu Tuhan, karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Sempurna, maka kitab-kitab ini sepenuhnya sempurna bebas dari kesalahan sekecil apapun. Tetapi Studi kritis terhadap kitab-kitab suci agama-agama Abrahamik menemukan berbagai kesalahan, baik mengenai fakta yang diungkapkan, yang kemudian disebut ilmu pengetahun maupun tata bahasa. Berikut adalah beberapa contoh.

      Pertama, kesalahan mengenai fakta.

      Kitab-suci kitab-suci agama ini, menyatakan bumi ini datar seperti tikar, dan tidak stabil. Supaya bumi tidak goyang atau pergi ke sana kemari, Tuhan memasang tujuh gunung sebagai pasak. Kenyataannya bumi ini bulat seperti bola. Dan sekalipun ada banyak gunung, lebih dari tujuh, bumi tetap saja bergoyang, karena gempat.

      Kedua, kontradiksi-kontradiksi.

      Banyak terdapat kontradiksi-kontradiksi intra maupun antar kitab suci-kitab suci agama-agama ini. Satu contoh tentang anak Abraham yang dikorbankan sebagai bukti ketaatannya kepada Tuhan (Yahweh atau Allah). Bible mengatakan yang hendak dikorbankan adalah Isak, anak Abraham dengan Sarah, istrinya yang sesama Yahudi. Sedangkan Qur’an mengatakan bukan Isak, tetapi Ismail, anak Ibrahamin dengan Hagar, budak Ibrahim yang asal Mesir

      Contoh lain. Bible menganggap Jesus sebagai Tuhan (Putra), sedangkan Al-Qur’an menganggap Jesus (Isa) hanya sebagai nabi, dan bukan pula nabi terakhir yang menyempurnakan wahyu Tuhan.

      Ketiga, kesalahan struktur kalimat atau tata bahasa.

      Di dalam kitab-kitab suci ini terdapat doa-doa, kisah-kisah, berita-berita tentang kegiatan Tuhan, mirip seperti berita surat kabar, yang ditulis oleh seseorang (wartawan) atas seseorang yang lain (dari obyek berita, dalam hal ini Tuhan). Lalu ada kalimat yang merujuk Tuhan sebagai “Aku, Kami, Dia, atau nama-namanya sendiri, seperti Allah, Yahweh, dll”. Mengapa Tuhan menunjukkan diriNya dengan Dia, kata ganti ketiga? Kata-kata atau kalimat-kalimat pejoratif seperti Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Mengetahui ini pastilah dibuat oleh manusia, sebab mustahil rasanya Tuhan memuji-muji dirinya sendiri.

      Keempat, ajaran tentang kekerasan dan kebencian.

      Di dalam kitab-suci kitab-suci agama-agama langit ini banyak terdapat ajaran-ajaran tentang kebencian terhadap komunitas lain, baik karena kebangsaan maupun keyakinan. Di dalam Perjanjian Lama terdapat kebencian terhadap orang Mesir, Philistin, Canaan dll. Di dalam Perjanjian Baru terdapat ajaran kebencian terhadap orang Yahudi dan Roma. Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat kebencian terhadap orang-orang Yahudi, Kristen dan pemeluk agama-agama lain yang dicap kafir secara sepihak. Pertanyaan atas soal ini, betulkah Tuhan menurunkan wahyu kebencian terhadap sekelompok orang yang memujanya dengan cara berbeda-beda, yang mungkin sama baiknya atau bahkan lebih baik secara spiritual? Bukankah akhirnya ajaran-ajaran kebencian ini menjadi sumber kekerasan sepanjang massa?

      Bagaimana mungkin Tuhan yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang menurunkan wahyu kebencian dan kekerasan semacam itu? Di dalam agama Hindu kebencian dan kekerasan adalah sifat-sifat para raksasa, asura dan daitya (demon, devil, atau syaitan).

      Di samping hal-hal tersebut di atas, agama-agama rumpun Yahudi banyak meminjam dogma dari agama-agama lain, bahkan dari komunitas yang mereka sebut penyembah berhala atau kafir. Dogma utama mereka tentang eskatologi seperti hari kiamat, kebangkitan tubuh dan pengadilan terakhir dipinjam oleh agama Yahudi dari agama Zoroaster Persia, lalu diteruskan kepada agama Kristen dan Islam. Legenda tentang penciptaan Adam dipinjam dari leganda tentang penciptaan Promotheus dalam agama Yunani kuno. Bagaimana mungkin tuhan agama langit meminjam ajaran dari agama-agama atau tradisi buatan manusia?

      Swami Dayananda Saraswati (1824-1883), pendiri Arya Samaj, sebuah gerakan pembaruan Hindu, dalam bukunya Satyarth Prakash (Cahaya Kebenaran) membahas Al Kitab dan AI-Qur’an masing-masing di dalam bab XI II dan XIV, dan sampai kepada kesimpulan yang negatif mengenai kedua kitab suci ini. Bahwa kedua kitab suci ini mengandung hal-hal yang patut dikutuk karena mengajarkan kekerasan, ketahyulan dan kesalahan. Ia meningkatkan penderitaan ras manusia dengan membuat manusia menjadi binatang buas, dan mengganggu kedamaian dunia dengan mempropagandakan perang dan dengan menanam bibit perselisihan.

      Apa yang dilakukan oleh Swami Dayananda Saraswati adalah kounter kritik terhadap agama lain atas penghinaan terhadap Hindu yang dilakukan sejak berabad-abad sebelumnya oleh para teolog dan penyebar agama lainnya.

      Kesimpulan.

      Tidak ada kriteria yang disepakati bersama di dalam penggolongan agama-agama. Setiap orang membuat kriterianya sendiri secara semena-mena untuk tujuan meninggikan agamanya dan merendahkan agama orang lain. Hal ini sangat kentara di dalam agama-agama missi yang agresif seperti Kristen dan Islam dimana segala sesuatu dimaksudkan sebagai senjata psikologis bagi upaya-upaya konversi dan proselitasi mereka.

      Di samping itu tidak ada saksi dan bukti untuk memverifikasi dan memfalsifikasi apakah isi suatu kitab suci betul-betul wahyu dari Tuhan atau bukan? Yang dapat dikaji secara obyektif adalah isi atau ajaran yang dikandung kitab suci-kitab suci itu apakah ia sesuai dengan dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti cinta kasih, kesetiaan, ketabahan, rajin bekerja, kejujuran, kebaikan hati atau mengajarkan kebencian dan kekerasan?

      Penggolongan agama-agama menjadi agama langit dan agama bumi, jelas menunjukkan sikap arogansi, sikap merendahkan pihak lain, dan bahkan sikap kebencian yang akhirnya menimbulkan kekerasan bagi pihak yang dipandangnya sesat, menjijikan dan tidak bernilai. Di lain pihak penggolongan ini menimbulkan rasa tersinggung, kemarahan, dan akhirnya kebencian. Bila kebencian bertemu kebencian, hasilnya adalah kekerasan.

      Melihat berbagai cacat dari kitab suci-kitab suci mereka, khususnya ajarannya yang penuh kebencian dan kekerasan, maka isi kitab suci itu tidak datang dari Tuhan, tetapi dari manusia yang belum tercerahkan, apalagi Tuhan-Tuhan mereka adalah buatan manusia.

      Berdasarkan hal-hal tersebut di atas disarankan agar dikotomi agama langit dan agama bumi ini tidak dipergunakan di dalam baik buku pelajaran, wacana keagamaan maupun ilmiah. Dianjurkan agar dipergunakan istilah yang lebih netral, yaitu agama Abrahamik dan agama Timur.

      (Ngakan Putu Putra sebagaian bahan dari SATS ; “Semua Agama Tidak Sama” ).

      Catatan kaki:
      I). Prof . DR. H.M. Rasjidi : “Empat Kuliyah Agama Islam pada Perguruan Tinggi” penerbit Bulan Bintang, Jakarta, cetakan pertama, 1974. hal 10) H.M Rasjidi hal 53
      2). Lihat Karen Amstrong : A History of God
      3). Swami Dayananda Saraswati Satyarth Prakash (Light of Truth), hal 648.
      4). Ibid hal 720.

    79. Makasih omPapang! Anda benar, saya juga sudah dapat
      konfirmasi dari teman (lewat media lain).
      Katanya urut-urutan hari itu, diubah pada abad (sekian)
      oleh Gereja Romawi (Paus kesekian) dan dokumennya
      masih tersimpan rapi di Roma sana.
      Kuncinya ada pada kata: “sabtu/sabbath/sapta” yang berarti = Hari yang ke-7 dalam satu minngu. Thanks.

    80. Betul pak Usil,aslinya satu minggu mulai hari Ahad,senin …dan hari ketujuh adalah Saptu (Sabat,Sapta = 7). Urutan itu katanya sudah dipakai pada kalender Yunani yang diadopsi Yulius Caesar kemudian dipakai dalam kalender Gregorian sampai sekarang.Sedang kalender Hijrah, tetap menggunakan 7 hari untuk satu minggu (satu pekan ) dimulai hari Ahad, namun untuk setahun mendasarkan peredaran bulan.
      Tetapi bangsa kita biasa menyebut 1 minggu mulai hari senin sebagai hari pertama dan minggu sebagai hari terakhir (ketujuh). Ingat nggak, nyanyian yang diajarkan Ibu Guru TK : “Senin Selasa….Rabu Kamis…Jumat Saptu Minggu itulah nama hari”. Jadi budaya kita memang demikian, sejak kanak-kanak kita menyebut 1 minggu itu mulai dari hari Senin, bukan Ahad. Tetapi kalau menyebut akhir pekan (week end) tetap saptu sore atau malam minggu bukan minggu sore. Orang Jawa menyebutnya salah kaprah, artinya ungkapan yang salah namun dapat diterima oleh khalayak ramai (umum).

    81. Ompapang! kalau begitu apa bisa disimpulkan bahwa
      urutan hari yang benar adalah sbb?:
      Hari ke-satu, ke-dua………ke-tujuh adalah:
      Ahad, senin……..Sabtu

      Ini penting om, masaalahnya waktu saya kecil dulu
      dikampung, urutan harinya sbb:
      Senin=hari ke-satu, Selasa=hari ke-dua dst.

    82. wah sebagai orang mojokerto saya baru tahu kalo dulu juga ada bencana lumpur di jaman mojopahit….alias lusi.

      tapi menurut keterangan seorang temen yg kerja di museum trowulan emang ada betulnya kalo mojopahit dulu luluh lantak
      dengan letusan gunung welirang juga dan sedimentasi sungai brantas

    83. Hm, bagus tulisannya pakdhe, biar yg muda2 tau dan suka belajar sejarah. Ngomong2 bukunya Denys Lombard bagus lho…

    84. Ya … apa ini sama sejarahnya
      tapi ada selisih 52 tahun mendahului

      Ramalan Lumpur Mama Lauren Diam-Diam Diseriusi Gubernur

    85. Betul sekalee Mas Paijo 🙂
      Memang begitulah ‘mekanisme-nya’. Hanya saja skalanya yang lebih besar dari delta dirumah anda.

    86. Kalau saya tidak salah, delta itu kan daratan yang terbentuk dari endapan/sedimen lumpur di muara sungai to pak De. Di danau dekat rumah saya ada muara sungai kecil dan juga terbentuk delta semacam itu. Yang unik, delta tersebut bagian atasnya sudah mengeras tapi bagian bawahnya masih berupa lumpur halus yang sangat lembek meskipun telah terbentuk selama lebih dari 10 tahun.
      Kalau begitu, apakah mungkin LUSI itu merupakan endapan lumpur di bagian bawah delta yang tetap lembek selama ribuan tahun yang karena mendapat tekanan dari atas lalu keluar lewat celah yang ada ? ( mecothot seperti klepon diinjak ). Terimakasih dan salam eksperimen.

    87. Wah.. banyak kisah sejarah toh di daerah sini, ya udah di jadiin daerah wisata aja tuh, Wahana Wisata Lusi heheheh… Niru2 Yellowstone kalo di Amrik yg terkenal dgn geyser dan hotmudnya. terus sungai porong bisa jadi tmpt pemadian air hangat. Just my imagination..

    88. mohon izin menyebarkan tulisan yang menyegarkan dan membuka wawasan ini, terutama soal kaitan ilmu bumi dengan sejarah (yang selama ini jarang diulas, kecuali sebagai fakta belaka tanpa mencoba dicari kaitannya). nuhun

    89. Wah ternyata cerita masa lalu terulang kembali, sejak dulu ternyata leluhur kita memang pinter2 yah, salut… semoga apapun itu membawa berkah kelak.

    90. agar lebih lengkap ‘dongeng’ yang benar-benar dongeng berlanjut ke Bali.
      Pada Masa Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, tersebutlah seorang Bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan ajaran Agama Hindu dengan nama “Dharma Yatra”. Di Lombok Beliau disebut “Tuan Semeru” atau guru dari Semeru, nama sebuah gunung di Jawa Timur.
      dengan mata batin, beliau sudah dapat melihat benih-benih keruntuhan kerajaan Hindu di tanah Jawa, maksud hati hendak melerai pihak-pihak yang bertikai tapi apa daya menyadari keterbatsan kemampuan yang dimiliki untuk melawan kehendak Sang Pencipta, ditandai dengan berbagai bencana alam yang ditengarai turut ambil kontribusi dalam runtuhnya kerajaan Hindu terbesar dan terakhir yaitu Majapahit, akhirnya Beliau mendapat petunjuk untuk hijrah ke sebuah pulau yang masih di bawah kekuasaan Majapahit dan terkenal indah pemandangan alamnya : Bali.
      Pada waktu Beliau datang ke Bali untuk menjalankan misinya, yang berkuasa pada saat itu adalah Raja Dalem Waturenggong yang menyambut Beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran Dharma sampai ke pelosok-pelosok pulau Bali dan banyak membangun tempat-tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam ajaran-ajaran agama Hindu. Perjalanan Beliau bukannya tidak menghalangi hambatan, tetapi karena kepiawaian beliau untuk menyerap kebiasaan orang setempat dalam mempraktekan ajaran yang disebarkan, Beliau yang awalnya ditolak bahkan dimusuhi, berbalik menjadi disegani.
      Disebutkan pada saat Beliau menjalankan “Dharma Yatra” di Rambut Siwi, Beliau melihat sinar suci dari arah Tenggara dan mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, Beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut “Gili Beo” ( Gili artinya batu karang, Beo artinya burung) jadi itu adalah sebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah Beliau membangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada Dewa Penguasa Laut.
      Dalam mata batin, Beliau melihat bahwa di tempat ini akan menjadi sebuah tempat layaknya bak sebuah nirwana, dan akan menjadi terkenal seantero jagat sehingga orang berbondong-bondong datang untuk melihat, bukan hanya orang dari pulau ini saja tetapi dari luar pulau dan juga negeri seberang. Karena dalam penglihatan Beliau, orang yang datang bukan yang berambut hitam saja, tetapi juga orang-orang jangkung berambut pirang. Banyak juga orang-orang bermata sipit dan berkulit putih, dan tidak ketinggalan orang-orang berkulit hitam bak sehitam jelaga. Penglihatan lain adalah setiap cangkul yang diayun menghasilkan gemerincing emas, bukan padi (aneh), tapi Beliau sudah tidak terpikat lagi dengan hal-hal duniawi semacam itu, toh emas-pun kalau Tuhan mau bisa berkarat dan termakan ngengat.
      Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaitu yang berada di Desa Beraban dimana desa tersebut di kepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut “Bendesa Beraban Sakti”.
      Pada saat itu penduduk Desa Beraban menganut monotheisme. Dalam waktu singkat, ajaran Dang Hyang Nirartha yaitu tentang agama Hindu telah membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. Begitu pula sebagian kecil pengikut Bendesa Beraban mulai meninggalkannya, dan dia menyalahkan Dang Hyang Nirartha atas hal tersebut. Kemudian dia mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk mengusir Dang Hyang Nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh Dang Hyang Nirartha, Beliau melindungi diri dari serangan Bendesa Beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat Beliau bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya di sekitar batukarang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian Beliau memberi nama “Tengah Lod” yang berarti Tanah di Tengah Lautan.
      Akhirnya Bendesa Beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spritual dari Dang Hyang Nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran itu kepada para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut.
      Sebelum pergi, Beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama “KI BARU GAJAH (Jaramerana)” kepada Bendesa Beraban yang mempunyai kesaktian untuk menaklukan segala macam hama penyakit di persawahan dan juga mampu menghilangkan segala macam wabahpenyakit di Pulau bali. Saat ini keris tersebut distanakan di Puri Kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dan diupacarai setiap hari Raya Kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergi menuju Pura Luhur Pakendungan yang berlokasi 300 meter dari Pura Luhur Tanah Lot.
      Konon sang Pandita ini, menghilang gaib (ada yang menuliskan mencapai moksa) di Pura Uluwatu. (Moksa = bersatunya atman dengan Brahman/Sang Hyang Widhi Wasa, meninggal dunia tanpa meninggalkan jasad).
      Berabad-abad kemudian, Tanah Lot menjadi salah satu obyek wisata yang dikunjungi bukan hanya penduduk Bali dan Indonesia, tetapi juga wisatawan manca-negara. Tanah Lot menjadi terkenal sebagai salah satu ‘icon’ obyek wisata di Bali. Kalau ke Bali, harus sempat mampir ke Tanah Lot ! Terus bagaimana penglihatan mengenai cangkul yang menghasilan emas ? yang ada sih menghasilkan padi, yang berbulir beras (bukan emas).

      sekitar tahun 1993, keheningan Tanah Lot terusik oleh rencana pembangunan sebuah resort dan lapangan golf bertaraf internasional di atas lahan 120 hektar. sebagian besar masyarakat Bali tidak menyetujui pembangunan tersebut, karena akan mengganggu ke’sakral’an Pura Tanah Lot, sehingga berbagai upaya penolakan damai dilakukan, tetapi tidak mendapat tanggapan berarti. upaya penolakan mencapai klimaks sekitar bulan januari 1994, dengan adanya demo yang melibatkan berbagai kalangan mencapai 5000 an orang ke DPRD, aksi yang berhasil menunda pelaksanaan proyek sd bulan september 1994. dan menjadi antiklimaks ketika sebulan kemudian gubernur mengeluarkan ijin kelanjutan proyek yang kemudian dikenal dengan Bali Nirwana Resort (BNR yang sebelumnya bernama Bakrie Nirwana Resort), yang resmi beroperasi mulai 14/11/97.

      Memang benar kemudian di depan pura Tanah Lot, dibangun sebuah nirwana, dengan lapangan golf 18 hole karya maestro “Greg Norman”. Ternyata cangkul yang dilihat Sang Bhagawan bukan cangkul besi bergagang kayu biasa yang lazimnya digunakan para petani, tetapi cangkul ‘titanium’ stick golf dengan type kayu (wood) dan besi (iron) yang dipakai para ‘Jack-ies’. Dan memang ayunan cangkul titanium menghasilkan gemerincing US$ (yang kestabilan nilai tukarnya setara emas), bagi pengelola dan pekerja. Konon untuk bisa main golf di sana, green-fee dipatok di US$ 150/orang , belum termasuk vat 10% (setara dengan dua kuintal beras atau satu gram emas 22 karat).

      Dan sembilan tahun kemudian, pada tanggal 29/5/06 terjadi musibah lumpur sidoardjo yang digarap LAPINDO cs, yang melibatkan Group Bakrie.

      kalau Grup Bakrie yang berjasa membangun sebuah ‘nirwana’ yang sangat menawan menurut pandangan manusia, kok rasanya ‘impossible’ Grup yang sama, dengan sengaja membuat musibah ‘bleduk kuwu anyar’ yang menyengsarakan penduduk sekitar porong (sidoardjo). Mungkin itu Bakrie yang lain … walahualam.

      Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar …
      Allah Maha Besar …
      Ternyata di bawah kedalaman samudra yang dingin, nun jauh di bawah sana bergejolak suatu panas api yang membara ? inikah ejawantah neraka ?
      Bebagai kerajaan telah Engkau ijinkan berkuasa di negeri ini, adakah kerajaan lain yang Engkau berkenan untuk menyelamatkan bangsa ini ?
      Manusia boleh berencana, tetapi Engkau yang berkuasa, Tuhan.
      Terjadilah menurut kehendakMu.

      sumber : http://www.tanahlot.net, google earth, kliping berita bali post.

    91. Bahannya bagus kerana belum dibahaskan di berita berita dan forum forum.

    92. pak de rov…tulisan tentang lusi dikumpulin bisa jadi buku tuh
      semoga sebentar lagi disatuin & dipajang versi PDF nya xixixi…

    93. Wah matursuwun banget Ompapang,
      info yang sangat berguna, juga mungkin bagi temen-temin lain yang memerlukan, paling tidak membantu harus ke mana.
      Trims.

    94. Pak Dhe, nanya nih,…..keluar konteks dari pembahasan Si Lusi. Aku nonton Discovery,……yg bahas super volcano,……kamsud’te super volcano iku opo sih Dhe, terus apa setiap volcano bisa dadi super volcano, ………lek iso dibahas dalam bentuk tulisan yo Dhe,….please.
      Matursuwon sadherenge Pak Guru.

      Salam
      Mutiara aini

    95. Buat Mawari,
      Coba buka-buka situs di Internet, telusuri dengan Google,misal Kerajaan Majapahit, Mataram,Melayu lalu serat Centini, Wulang Reh, Weda Tama dsb. Weda tama yang diterjemahkan ke Indonesia juga sudah ada .
      Ompapang pernah buka silsilah raja-raja seluruh dunia ,kalau gak salah yang buat web orang Inggris.
      Saya rasa sekarang ARSIP NASIONAL juga melayani umum untuk mendapatkan copy dalam bentuk CD (atau bawa flash disc sendiri) dari buku-buku kerajaan jaman dulu atau dokumen termasuk foto dan film yang diarsipkan disana.
      Yang menjadi Kepala sekarang Drs.DJOKO UTOMO,MA
      Terakhir saya ketemu beliau pas pengukuhan Prof.Dr.Suhartono sebagai guru besar sejarah Fak. Sastra dan Budaya UGM ( Pak Suhartono masih famili dekat Pak Djoko Utomo ). datang saja ke Arsip Nasional atau buka situsnya (kalau ada,aku belum pernah nelusuri)
      Di Perpustakaan Nasional mungkin banyak buku-buku kerajaan yang sudah diterjemahkan soalnya ada kewajiban bagi penerbit untuk menyerahkan satu buku tiap judul terbitannya , kunjungi saja situsnya, kalau gak salah juga melayani soft copy dalam bentuk CD. Coba hubungi Ibu DINA atau Ibu PRITA WULANDARI selaku Kepala Bidang yang ngurusin E-LIBRARY , gimana caranya memperoleh soft copy. Selamat berburu buku !

    96. Puasa sunnat lain (yg mandiri) juga sebaiknya jangan mulai pada hari jum’at kan? untuk hormati hari raya. Bahkan di hari raya Ad’ha & Fitri gak boleh puasa lho (diharamkan). Correct?

      Kitab-kitab dari jaman kerajan2 dulu itu yg aslinya sekarang di simpen di mana ya? Aku minat koleksi gitu lho, tapi yg udah terjemahan aja. Termasuk jaman kerajaan Jawa, kerajaan2 Melayu doeloe, dan lain-lainnya se indonesia.
      Ompapang ni ‘kali yang punya banyak simpenan ?? Ok. Thanks.

    97. Buat IM,
      Kalender Jawa bukan untuk menandai Sultan Agung naik tahta ( jumeneng Nata ). Sultan Agung sebagai Raja Mataram -Islam, bertahta 1613 – 1645 M. Keratonnya di Plered sebelah selatan Kotagede Yogyakarta. Beliau menggabungkan tahun Saka dengan tahun Hijriah. Tahun Saka yang tadinya tahun Matahari diteruskan menjadi tahun Jawa sebagai tahun komar/lunar. ( Jadi Tahun Jawa 1 tidak ada). Tahun Jawa ada yang mengatakan mulai 1555 Saka ( 1633 M),sumber lain mengatakan 1547 Saka ( 1625 ). Jang jelas dalam kurun waktu Sultan Agung menjadi raja. Mungkin Sultan Agung meniru pembentukan tahun Hijriah yang dimulai tahun 622 M (?). Sebelum ada tahun Hijriah di Arab dipakai tahun Julian ( dari Yulius Caesar yang mengadopsi tahun Yunani), yang berdasar peredaran matahari,lalu dilanjutkan dengan tahun bulan menjadi tahun Hijriah. Seperti tahun Jawa, tahun Hijriah 1 sepengetahuanku tidak ada. Diperkirakan,tahun Saka juga berasal dari Yunani lewat Azerbaijan dan Afganistan lalu India terus ke Jawa.
      Kembali ke Sultan Agung, apa iya beliau tiru-tiru Yulius Caesar atau Paus Gregorius, saya kira tidak. Ide itu muncul sebagai bentuk usaha syiar agama Islam lewat akulturasi seperti dilakukan Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus.
      (ctt.Sunan Kalijaga dengan Sekatennya, Sunan Kudus dengan penyembelihan kerbau, bukan sapi didaerah Kudus, untuk akulturasi dengan umat Hindu dan bahkan Mesjid Kudus dibangun dng arsitektur Hindu yang sampai sekarang masih ada.Sampai sekarang menyembelih sapi di daerah Kudus masih tabu )
      Kebiasaan orang Jawa ,walaupun bukan muslim berpuasa Senin – Kemis mungkin juga sebagai bukti keberhasilan akulturasi syiar agama Islam oleh ulama-ulama tempo dulu.
      Paling tidak Sultan Agung sudah menciptakan kalender untuk orang Jawa setara Yulius Caesar, itu yang patut dikagumi.

    98. Kalender jawa, apa dikembangkan saat jumeneng Sultan Agung (Mataram-Islam) dulu ya om? Maap ga pati ngerti sejarahe.
      Soal puasa sunnah senin-kamis, puasa Daud (sehari puasa sehari tdK) itu juga tuntunan islam. Tapi puasa Daud disarankan tidak dimulai hari sabtu atau minggu, karena itu hari raya umatnya Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS.
      Ada lagi jenis puasa lain, sing iso sak geleme dw, yi “puasa-anak-kos” …. ben irit! (Duh, dadi kelingan jaman biye’).
      Piye to ki, dadi ngrembuk poso, ngko didukani om Web Mastere lho! Nuwun.

    99. gur comot sana ,comot sini kok IM, kaya orang jual gado-gado gitu lho.( anggere ora salah comot ae! )

    100. Saluut deh Ompapang, lha popo kok enjoh wae lho.
      Enake dak juluki “the generalist” ae yo om. Siip.
      Ahad=1, so hari-hari islami dimulai ahad sampai sabtu (=7). Liburan sekolah islam dulu banyak yg Jum’at (krn hari raya-mingguan). Tapi karena mensinkronkan kondisi umum, kepentingan komunikasi dan hal-hal administratif (nasional & internasional) akhirnya sebagian besar sudah menyesuaikan diri. Mbok menawi mekaten lho om.
      Salam, IM.

    101. Selain mengambil dari Pararaton 1296 Caka, ada baikna juga melihat kitab Ramalan Gaib Sabdo Palon. Bukana banyak sunber akan lebih baik?? Pis

    102. Pak Dedi,
      Menurut sejarahnya sih nama hari dari kalender yang umum kita pakai sekarang berasal dari Yunani,kemudian diadopsi oleh Yulius Caesar menjadi kalender Yulian. Kemudian oleh Paus Gregorius XII , diubah menjadi kalender Gregorian atau Masehi seperti sekarang. Namanya ya menurut bahasa masing-masing bangsa yang menggunakannya. Setahu saya, nama 7 hari dalam seminggu kita berasal dari bahasa Arab,yaitu:Isnin,Selasa,Arba’a,Khamis,Jum’at,Sabtu,Ahad .
      Kita biasa menyebut Senin sebagai awal mingguan,berbeda dengan orang Barat yang menyebut Sunday (Minggu) sebagai awal mingguan.
      Yang aneh lagi adalah hari-hari suci yang dipilih oleh agama/kepercayaan seperti berikut:
      Agama Yahudi menentukan Sabat (Sabtu )sebagai hari suci, agama Kristen menentukan Minggu,sedang Islam menentukan hari Jum’at sebagai hari suci dan yang terachir Kejawen menentukan hari Senin dan Kamis yang dijalani dengan puasa Senin-Kemis.( Bernafaspun Senin-Kemis !)
      Jadi hari Selasa dan Rabu berarti bukan hari suci tiap minggunya. Mungkin besok ada agama baru yang memilih hari Selasa dan Rabu sebagai hari Suci.
      Kalau mau dongeng yang lebih banyak tentang Kalender Gregorian,Kalender Saka,kalender Jawa,kalender Hijriah dll cari pakai Google,tinggal pilih mana yang disuka. Salam!

    103. Pak Dhe, sebaiknya artikel-artikel bagus ini dikirimkan saja ke media cetak. Misalnya http://www.republika.co.id yang punya fasilitas untuk menampung artikel dari pengguna internet untuk dimuat di koran. Jadi banyak orang bisa baca dan bisa juga sekalian memperkenalkan situsnya Pak Dhe. Siapa tahu ada yang menawarkan pasang iklan.

    104. Ompapang, dari mana ya nama-nama hari itu berasal. Apakah di Cina, Jepang, India, Majapahit juga menggunakan nama-nama hari.

    105. buat Mawari, diluar konteks topik, tak tambahi dongengnya.

      Penanggalan Cina dan Jepang juga berdasar peredaran Matahari. Penanggalan Jepang lebih tua berselisih 660 tahun,maka teks asli proklamasi kemerdekaan Indonesia ditulis tgl 17 bulan ke-8 tahun 05 (maksudnya 2605 th Jepang)
      Ada juga ajaran moral pada penanggalan Jawa lho!
      Kita kenal peribahasa berakit rakit kehulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu,bersenang senang kemudian.
      Makna kata- kata tersebut juga terdapat dalam
      penanggalan Jawa, untuk menyebut hari,kita sebut malamnya dahulu,misal MALAM JUMAT Kliwon untuk menyebut hari Jumat Kliwon yang akan dijalani esok hari dalam aktifitas kehidupan insan Jawa, bukan menyebut dengan KAMIS Wage MALAM. Berbeda kan dengan kalender Nasional?!
      Artinya insan Jawa menjalani malam dahulu yang gelap (tidak nyaman) kemudian baru siang yang cerah(nyaman).
      Habis Gelap Terbitlah Terang, begitulah kira-kira,senada dengan judul buku yang ditulis Abandonen berisi kumpulan surat-surat R.A. KARTINI.

    106. Begitu banyak sistem penandaan waktu ya om, baik dulu, kini, lokal, regional – int’l. Bisa-bisa orang salah comot dokumen, untuk nyortir kronologi sejarahnya.
      Nggih, maturnuwun om (lali aku), … tambah ngelmuku.

      Posting tentang MV-jaman Majapahit ini kayaknya belum pernah disinggung sebelumnya, jadi bahan diskusi yg fresh!
      (gatau, apa Lapindo & timnas juga punya acuan ini sebelumnya?). Syukur bisa bawa wacana atau pemikiran baru yang positif ke depan bagi penanganan eh pengelolaan Lusi.
      Lusi jok kon tangani loo reek, … mesakke.

    107. Ompapang, paling bisa aja dongeng yasono-yosini, hueran aku, tambah mumet … ^*>?!@#+-)&(!!, ngelmune kulak ngendi om?
      Kang Robert, …. i-c i-c, piiis & thk.

    108. Pak Dhe, Sirna Ilang Kertaning Bumi merupakan kata-kata bersayap,bisa saja diartikan HILANGNYA KEMAKMURAN, dalam arti hilangnya kesuburan tanah karena tertutup lumpur.
      buat Mawari,saya mau ndongeng !
      kala artinya waktu. Sengkalan =hal mengenai sengkala. Sengkala singkatan dari sangkakala, penanda waktu. Sebagai gambaran di barak militer, tiap jam 6 pagi dan jam 10 malam,dibunyikan sangkakala dengan mengunakan terompet dengan nada/lagu tertentu sebagai tanda bangun pagi dan tidur malam.Di Kerajaan – kerajaan Jawa, untuk menandai tahun(waktu) selesai dibuatnya bangunan, pada bangunan ybs ditandai dengan sengkalan,dapat berupa ornamen pada bangunan itu atau bentuk bangunan itu sendiri atau kalimat berupa sandi yang mengandung makna dari masing-masing kata penyusunnya.Bila berupa gambar atau bentuk bangunan disebut sengkalan memed,artinya sukar dan rumit.(ctt: bukan sukandar rumidi yang gurunya pak dhe lho! )
      Di Kraton Yogya maupun Surakarta banyak dijumpai sengkalan memed ini.Datang saja di Pagelaran Kraton Yogya,ada candrasengkala berupa relief/gambar biawak(salira) dikerumuni lebah (gana), didalam Kraton ada candra sengkala berupa patung ular naga ekornya saling membelit,maksudnya Dwi Naga Rasa Tunggal dan masih banyak lagi,silahkan mengunjungi kraton Yogya.
      Kalau orang Belanda menandai waktu selesainya bangunan meniru orang Roma yaitu dengan tulisan,misal ANNO 1909, artinya selesai dibuat tahun 1909 M (Kalender Gregorian).
      Apakah Candrasengkala dan suryasengkala penanggalan ?
      Candrasengkala dan Suryasengkala bukan penanggalan atau kalender.
      Candrasengkala adalah penanda waktu (tahun) kapan terjadinya peristiwa (misal selesainya bangunan) yang ditunjukkan dengan kalender berdasar peredaran bulan ( tahun komariyah, komar=bulan).Candrasengkala ini umumnya dipakai dikerajaan Mataram Islam dan pecahan-pecahannya sesudah tahun 1633 M atau 1555 Saka saat mana Sultan Agung meresmikan kalender Jawa ( Sultan Agungan) sebagai “gabungan” tahun Hidjriah dan tahun Saka, yaitu bahwa mulai tahun 1555 Saka, perhitungan penanggalan diubah dari berdasar peredaran matahari (tahun samsiyah) menjadi berdasar peredaran bulan (komariyah) seperti tahun Hidjriah.Adapun siklus hariannya nya adalah 35 hari ( Senen Pon, Selasa Wage, Rebo Kliwon,Kemis Legi, Jemuah Paing,Setu Pon, Ngahad wage dst sampai 35 hari kembali ke Senen Pon lagi).
      Siklus tahunannya 8 tahun atau satu windu dimulai tahun Alip.
      Kalau tidak salah didaerah Jogja dianut aliran ASAPON, artinya pada tanggal 1 Suro (permulaan Tahun Baru Jawa ) jatuh hari Selasa Pon (Alip,selaSA,PON). Di daerah Surakarta menganut faham ABOGE, yaitu bahwa tgl 1 Suro tahun Alip,jatuh pada hari RaBO WaGE ( Alip,reBO,waGE).Perbedaan ini bisa terjadi karena pergantian dari Pon ke Wage tidak terjadi pada jam 24.00 atau jam 12 malam,tetapi pada jam 16.00 (4 sore).
      Sebelum berlaku tahun Jawa, atau sebelum tahun 1633 M,dapat dipastikan sengkalan yang dibuat adalah menunjukkan tahun Saka(Caka), jadi Suryasengkala.
      Jaman merdeka sekarang,masyarakat umum kalau membuat sengkalan cenderung menggunakan Suryasengkala,dalam arti tahun yang ditunjukkan adalah tahun Masehi (Tarich Umum),Misal Jalma Obah Anggatra Negara,artinya Umat (manusia) Bergerak Membentuk Negara,maksudnya menunjuk tahun 1961 M.
      Dalam suryasengkala tersebut kenapa Obah (bergerak) dilambangkan angka 6, tidak lain karena gerakan itu punya sifat 6,yaitu dapat berarah maju, mundur, kekiri, kekanan, keatas dan kebawah,6 jurusan seperti yang ditunjukkan oleh sumbu Cartesian ( X,Y,Z ) dalam matematika.
      Cara membaca sengkalan,yaitu setelah diketahui makna masing-masing kata,kemudian dibaca dari belakang ( dari kanan kekiri ).
      Jadi Sirna Ilang Kertaning Bumi, ditulis 0041,dibaca 1400.
      Sekian dulu ya Mawari dongengnya ompapang !

    109. Mbak, Mas Mawari ??
      Tulisan Pak Dhe bisa lebih menggigit, klu dilampiri dg data-data umur lapisan tanah misalnya, kan dari situ bisa dilihat umur endapan tanahnya, contohnya mengapa di india ada endapan lapisan vulkanik, juga di malaysia, dari situ para geolog mungkin bisa memprediksi mengapa hal ini bisa terjadi (prediksi karena letusan toba), so….bagaimana impack-nya thd kehidupan manusia pada saat tsb. Umur endapan MV pada jaman majapahit juga bisa diambil sampelnya u/ di-compare dg endapan lumpur Lusi, di analisa lalu dibuat semacam enginering memorandumnya. Itu dari sisi geloginya, dari sisi legenda,cerita rakyat, tulisan ….etc kan bisa digali lagi…….yaaaah semacam itulah semuanya, itu sih pendapat daku,…..mbe’e onok pakar sing gelem nyumbang datane kan orak popo,……iyo nggak Pak Dhe……..

      Salam

    110. Saya jadi banyak tahu setelah membaca tulisan ini ! Mungkin ini akan berguna buat cerita anak cucu kelak !

    111. Mantap benar tulisan di atas. Selama ini kita gak pernah belajar dari sejarah. Bahkan bencana yang merenggut nyawa ratusan orang-pun akan cepat dilupakan. Ato memang kita ini bangsa pelupa?

    112. –> Mas Dedi Ganedi ,
      Saya tidak melihatnya begitu, saya melihatnya adanya potensi semburan lumpur didaerah Jawa Timur ini. Kita harus membedakan antara Trigger/Pemicu dan Potensi Bahaya.
      Yang saya dilihat pada tulisan itu adalah sangat tingginya potensi semburan lumpur yang ada di daerah JaTim ini.

      Soal trigger itu soal lain. Ini seolah-olah hanya menyatakan adanya bensin di daerah ini tetapi tidak berbicara apa yang menjadi pemantik dari kebakaran..

    113. Jadi maksudnya, semburan lumpur itu bukan karena akibat pemboran berdasarkan catatan sejarah. Bukan begitu?

    114. Kang Robert VDR
      Wah lebih menggigit gimana, di jaman Majapahit kan belum ada jurnal2 geologi, c/beritanya aja didapat dari bukunya empu-empu atau dari tulisan di candi-candi yg gak semua orang bisa baca dan udah langka :)>-

    115. Posting bung Awang Harun bagus banget tu Kang.
      Geologi kan memang sejarahnya bumi, so kaitan dengan sejarah manusia ya setali bolak balik aja kalee. Di mana ya bisa baca buku-buku sejarah kuno kayak gitu? Dari prasasti2 laloe itu mestinya banyak info penting geologi, natural disaster dan riwayat2 laen, seperti meletupnya krakatau, kapan lagi tuh …

    116. Suryasengkala, condrosengkolo = sistem penanggalan (penahunan?). “sirna-ilang-kertaning-bumi” = tahun 1400. Begitulah/kah kira-kira?
      MW

    117. –> aath
      Pengaruh gempa terhadap tumbuhan aku rasa ga ada pengaruh langsungnya … lah wong gempa itu getaran yg dirasakan pohon lebih kecil dari angin berhembus je. Gempa jogja itu getarannya hanya sekitar selama satu menit …saja

    118. Analisa mud volcano jaman mojopahit boleh juga Pak Dhe, apalagi kalo data-datanya lebih lengkap dan akurat, maka akan menjadi kajian ilmiah yang menarik, jadi temans bisa bantu untuk mengoreksi, menambahkan sehingga kajian Pak Dhe bisa lebih mengigit.

      Salam

    119. pak dhe, mo nanya neeh apa seeh pengaruh gempa terhadap tumbuhan? mohon dijawab yahh penting banget

    120. di SMA dulu guru saya sejarah bilang runtuhnya Majapahit tahun 1478 M atau 1400 Caka,ditandai dengan suryasengkala Sirna Ilang Kertaning Bumi ( artinya 0041,dibaca 1400), dengan raja terakhir bernama Kertabumi. dalam dongeng ini kok 1527 M, mana yang benar ?

    121. Prasasti Kelagyan di zaman Erlangga dipakai tahun Caka yang berdasar peredaran matahari, jadi sengkalannya bukan candrasangkala tetapi suryasengkala.( candra =bulan, surya = matahari ),selisih tahun Caka dan Masehi selalu tetap =78 tahun.

    122. Bencana banjir di zaman Nabi Nuh, juga adanya semburan air dari bawah tanah. Namun, diduga sumber air berasal dari limpahan air danau karena hujan lebat yang berada di atasnya yang mengalir melalui rekahan bawah tanah.

      Menurut yang saya teliti, melalui google earth, luas genangan banjir Nuh pada level +1530 sekitar 5 juta ha, panjang 550 km (hampir sepertiga pulau Jawa) dan hanya ada satu outlet (celah sempit keluarnya air) menuju laut Kaspia. Genangan maksimum pada level 1980 dengan luas datar 9-10 juta ha.

      Sedangkan bekas cetakan perahu Nuh, berupa tanah menyerupai perahu raksasa, ditemukan pada ketinggian 1480-1500. Lihat http://www.noahsark-naxuan.com

    123. Sirna Ilang Kertaning Bumi –> mungkin ngga diterjemahkan hilang ambles ditelan bumi ? maksudnya ketutup semburan lumpur seperti pabrik-pabrik disekitar BPJ-1 kmaren itu ?

    Tinggalkan komentar