Salam Duka !, daerah ini wajar ditenggelamkan-ditimbun


Ketika sedang di Pekanbaru semalam, saya sangat kaget ketika semalam ada yang mengirim SMS berita luapan lumpur terbaka. Berita sms dikirim ke HP dari seorang yg tidak aku kenal. Aku pikir ini issue ternyata beberapa saat kemudian saya melihat trail Breakaing news di salah satu TV.

map-lumpur-01-oktober-2006.jpgBerita terakhir menyebutkan sudah mencapai 10 orang tewas akibat ledakan pipa gas ini. Ketika saya diberitahu sebuah pipa saya terus mencari dari peta dasar yang selama ini saya pakai sebagai acuan. ….. BLAIK … pipa-pipa yang katanya berseliweran disekitar lokasi ini tidak ada dalam petaku !

Tetapi saya yakin peta yang dimiliki timnas lebih lengkap. Sehingga dapat dipakai dengan lebih baik.

Dinyatakan sebagai Bencana

Presiden SBY akhirnya sudah menyatakan kasus Lusi sebagai bencana dan memerintahkan daerah seluas 440 ha itu sebagai daerah berbahaya dan tertutup. Persis seperti yang sudah saya sampaikan disini dahulu bahwa satu keputusan yang aku rasa paling logis adalah menutup daerah ini untuk pemukiman.

– “Wah sedih nih, dhe !”
+ “Ya, alam itu pasti punya karep sendiri”

Amblesan tak merata lebih berbahaya ketimbang curah hujan maksimum sekalipun.

diffsubsidence Amblesan yang terjadi pada crater ini memang berbentung kerucut kebawah. Namun ini dalam skala besar degan radius amblesan 2 Km. Namun dalam skala kecil, atau skala konstruksi civil amblesan ini sangat-sangat tidak merata. Seperti yg dulu sudah aku wanti-wanti tentang differential subsidence, penurunan sepotong-sepotong akibat rekahan-rekahan bawah tanah yang sangat kompleks.

Hujan bukan ancaman. Seperti yang dijelaskan Pak Basuki (Timnas), berdasarkan kajian historical (sejarah) curah hujan masa lampau di daerah ini, maka ponds ini masih sangat mungkin untuk menampung curah hujan maksimum sekalipun. Sehingga banjir di musim hujan memang bukan ancaman. Ancaman justru dari amblesan yang sangat tidak merata ini. Dan skali lagi, pengetahuan kondisi bawah permukaan merupakan kunci mengetahui dinamika bumi.

Salam duka

26 Tanggapan

  1. Maaf koreksi maksudnya selamat Ultah atas BLOG
    ini.

  2. Pada waktu bulan July lalu saya sempat melalui
    Jln.Raya Porong dari Surabaya menuju Malang,me
    nyaksikan pond penampung LuSi binti LuLa,pas
    kebetulan minggu lalu kembali mendapatkan tugas
    ke Malang melalui jalan yang sama…..sekarang
    yang kelihatan hanya tanggul setinggi + – 4mtr,
    untuk melindungi Jalan KA dan raya Porong dari
    luapan si LuSi,sedikit merenung bagaimana kalau
    hujan sudah mulai turun,apa malah gak meruntuhkan
    tanggul tsb?????karena hanya terbuat dari tumpukan
    tanah yang dipadatkan,tanpa adanya tulangan pe-
    nyangga tanah tsb????btw selamat ultah atas bog
    ini,salam kompak selalu

  3. Bulan lalu saya ke surabaya melalui tol lapindo. Bau amoniak sangat menyekat sekali dan saya kaget setengah hidup. Selama ini hanya menonton lusi dari TV dan tidak terbayangkan keadaan yang sebenarnya. Salah satu polisi yang bertugas di situ mengalami batuk tiada henti. Setelah dirontgen ketahuan ada benang-benang putih di paru-parunya dan mesti disembuhkan.

    Yang saya bayangkan adalah penduduk di sebelah jalan tol yang “belum” terkena walaupun sudah terkena…mereka sedang menyaksikan kematiannya setiap hari dan kita turut bersalah membiarkan itu.

    Saya tidak tahu dampak serius amoniak, debu dan segala kandungan kimia di lumpur. Saya setuju daerah itu ditutup kayak Chernobyl saya…tidak layak menjadi kuburan masal.

  4. Jika lumpur Lapindo terjadi karena do’anya orang yang teraniaya, tersakiti di negeri ini dikabulkan oleh Allah, maka sia-sia saja do’anya para kiai agar lumpur berhenti mengalir.

    Ingat pesan Nabi, berhati-hatilah dengan do’anya orang yang teraniaya. Karena Allah maha mengabulkan do’a.

    Maka berbuatbaiklah kepada orang-orang yang teraniaya, gembirakan, dan memohon maaf kepada mereka. Kemudian baru zikir akbar dan do’a nasional.

  5. ass.wr.wb
    Semenjak kejadian pipa meledak, memang saya akui suasana panik menjadi bertambah walaupun kita yang jaraknya masih 7 km. Karena malam itu sangat jelas sekali api yang berkobar, seakan-akan api itu ada didesa sebelah saya. Beberapa waktu yang lalu saya menanyakan ke temen tentang lapindo dia bekerja di British oil, dia bilang secara teori lumpur tidak bisa dihentikan. Kemungkinan terburuk surabaya tenggelam. Kecuali Allah menghendaki lain ( kun fa ya kun). Saudaraku jelas lah bahwa kondisi lumpur hanya allah yang bisa menghentikan, jadi kenapa kita tidak mohon kepada allah, tentu allah akan mengabulkan. Mari kita bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Kita mohon kepada allah, semenjak awal bencana lapindo sudah menjadi peringatan dari allah. mari saudaraku masih ada harapan.
    wassalam.

  6. jauh sebelum tragedi 22 nov kemarin, beberapa pihak telah mengemukakan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan karena pengaruh tekanan pada pipa gas pertamina di jalur porong ini, termasuk pada Km17 dan Km19 (skema jalur pipa:www.bpmigas.com/kegiatan-gas.asp), diantaranya dikemukakan oleh Pak Andang pada Juni 2006. selain itu pihak Timnas sebenarnya telah mengagendakan dalam rencana kerjanya (Sep-Des 2006) untuk melakukan evaluasi resiko bahaya pergerakan tanah terhadap pipa gas, termasuk disain teknik untuk pengalihan jalur pipa.. “lalu mengapa tidak juga dipindahkan, sampai2 menimbulkan korban jiwa..? hmm.. tanya kennapa..

  7. Yah…memang alam udah punya karep sendiri di bawah kendali yang maha kuasa ,dengan banyaknya korban mari kita inrospeksi dirikita ..koreksi negara kita,sekarang kita tahu sebetulnya jawaban semua ini Ilmu pengetahuan tak mampu menjawab semua musibah kapan terjadinya ..dsb kalau toh tepat itu hanyalah sebuah kebetulan…semua hanya tuhan yang tahu akan semua ini.Kita tahu di mana mana …bapa memperkosa anak sekarang menjadi berita tiap pagi, Anak memperkosa mboknya menjadi santapan tiapo sore…Belu lagi ibu makan anaknya dll.Oya yang sangat meresahkan ni bung roviky,bukannya mau mengelek2 jogja …coba kita lalar kalau malam kamis ( rabu gaul lah istilahnya …)wah kalau di tropong dari atas berapa banyak perzinaan di jogja dalam waktu semalem , belum lagi yang mendhem ,duh!gusti …dunia iki ko ketoe di tambah dosane tiap hari….
    mungkin itu aja bung …!thanks

  8. udah berantakan….

    kapan selesai ndak tau

    kayaknya kita tinggal tunggu sejarah dari daerah itu 😦

  9. pak rovicky, bisa ngasih penjelasan tentang kejadian di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan….beritane kok sama dg lusi yo? tapi ini kasuse orang ngebor mau bikin sumur air, baru 135m wes muncrat setinggi pohon kelapa…wah berarti emang kudu ngati2 yo yen urusan bor-ngebor, pantes si inul dulu diributin banyak pihak 🙂

    suwun pak infone

  10. Ah nyawa itu tidak berharga di Indonesia 😦
    Kalau nyawa dianggap berharga sejak dulu semua tindakan kita (yah kita semuanya bukan hanya pemerintah) akan selalu dilakukan dengan mempertimbangkan kalau ada bahaya tak terduga bagaimana cara kita menyelematkan diri kita?
    Wajar sajalah kalau korban jiwa akan selalu ada. Paling-paling nanti dianggap musibah, kehendak yang maha kuasa, habis itu yah sudah, selesai.

  11. Ada apa dengan CINTA?
    Saya ngikutin situs Pak Rovicky mulai bulan Juni. Lot’s of knowledge I gained. But what’s wrong with all the people that supposed to learn and make the right decission? Isn’t there no time left to learn and study the case in detailed and more appropriate way? Not just confusing about the money and business anymore???
    Why can’t they pulled together both from the intellectual and economic side review and decide some action that is very reasonable and give benefits to many people rather than rejecting any comments and opinions from the experts.

  12. isadikin Says:
    Di luar negeri operator crane yang operasikan crane tanpa baca manual bisa dipenjara 30 tahun.
    ================================
    Pak Dikin, kalo diterapin begitu di Indonesia, penjara bisa penuh 🙂

  13. Sebenere adanya pipa² ini dah dibahas di tipi beberapa bulan yang lalu dan kalo ndak salah dikatakan aman² saja

  14. entar kalo hujan trus-trusan mengguyur di sana, dan kali porong ngga bisa ngalirin karena endapan lumpurnya terlalu tebal, mungkin ngga arusnya itu balik ke kota SBY (surabaya), BENCANA BANJIR LAGI!!!!!

  15. La dalah piye iki toooo? Satu masalah belum selesai ditangani wis ono maneh !!
    Terus terang aku dadi bingung, karena rumahku ada di daerah sana, lha kalo memang jadi dibiarkan terus nasibku piyee, hayoo?? Lha wong ganti rugi di lokasi aja ga beres-2 opo maneh ditambahi daerah sekitarnya?? mbuh wis bingung aku !!!

  16. sedih..bener2 menyedihkan…human error berakibat fatal. Terima kasih ki Jogelem, paling ngga dengan membaca dongeng ini saya jadi sedikit tahu ttg geologi…maturnuwun ki

  17. Saya berduka atas tewasnya rekan rekan penjaga tanggul lusi, semoga Allah s w t memberikan tempat yang baik untuk mereka semua.Semoga di waktu mendatang semua personil yang bertugas di lusi lebih bersikap hati-hati dalam memprediksi kemungkinan bahaya yang akan terjadi. Pakai segala kepekaan anda dalam bertugas.
    Emang sebaiknya daerah lusi itu direlakan aja jadi areal mud flow yang semakin luas, keliatannya lumpur ndak akan berhenti, manusia ndak usah melawan kekuatan bumi yang dahsyat, biarkan bumi berproses dengan tenang, artinya bumi sudah membatasi bahwa areal mud flow adalah untuk bumi sendiri. Yang penting pemerintah harus tanggap untuk mengatur dan membantu pengungsi korban lumpur lusi. Bayarkan ganti rugi pada masyarakat dengan harga yang bagus, …. pasti susahhhhhhhhhhh, wong bantuan dari LN yang mbludak di Aceh saja sampe hari ini belum bisa tuk hargai ganti rugi tanah para korban tsunami, apalagi jika harus keluar dari kocek sendiri, he he ndak ku ku ya.

  18. Sorry out of topic.
    Lebih baik duit buat jalan-jalan pejabat (pemerintah & dpr) ke luar negeri dibeliin alat penanggulangan bencana yang bagus. Sedih kali liat itu yang dayung rakit buatan, udah nggak pake perlengkapan safety standar, rakit seadanya dst …
    Kasian deh negeri ku 😉

    Soal penenggelaman lokasi, IMO itu solusi yang cepat dan tepat.

  19. Di luar negeri operator crane yang operasikan crane tanpa baca manual bisa dipenjara 30 tahun. Ini yang ngurusin lumpur tanpa baca skema underground pipeline dan bikin celaka manusia harus kita apakan ya? Makin lama makin geram sama para politisi, pengusaha dan LSM yang mementingkan diri sendiri, cari sensasi tapi ga pernah kasih solusi.

    Saya setuju ditenggelamin aja Pakdhe. Tanah sudah ga stabil dan air tanah udah tercemar semua. Para biang kerok: Lapindo yang terlibat langsung, BPMigas yang ngasi izin eksplorasi di daerah padat penduduk, Walhi yang protes ga boleh buang lumpur ke sungai karena sayang ama sungainya, semuanya diminta tanggung jawabnya ngurusin penduduk.

  20. Saya hanya bisa megucapkan turut Berduka cita kepada keluarga korban, saya sedih pakdhe !.Kenapa harus ada korban lagi ?

  21. Pak Rovicky, saya baru beberapa hari yang lalu menemukan weblog ini. Terus terang dan juga ini bukan basa basi, saya salut!. Lugas, tuntas dan gampang untuk dimengerti. Sekarang setiap hari saya selalu membuka dan membacanya.
    Tulisan terbaru dari bapak judulnya adalah : Salam Duka !, daerah ini wajar ditenggelamkan-ditimbun. Kenapa demikian pak ? Saya tidak bisa mengerti dengan maksudnya Bapak. Apakah karena orang2 disekitar sana sebegitu durhakanya hingga tidak ingat lagi dengan zat yang menciptakannya atau mungkin ada alasan ilmiahnya pak ?

  22. Eling peta bahaya yang permah saya kirim???
    Zona bahaya 1 ada disekitar kawah LuSi sampai radius sekitar 200 meter (200 m jarak sebaran minimal gas H2S) Daerah ini dikatakan bahaya karena adanya bahaya semburan gas beracun yang keluar tiba-tiba akibat adanya amblesan yang menutup lubang semburan (seperti yang pernah terjadi dan telah mencedarai 2 orang); bahaya karena adanya amblesan tiba-tiba dan cepat; bahaya karena adanya banjir LuSi secara tiba-tiba karena peningkatan volume LuSi.
    Daerah ini diberlakukan sebagai daerah terbatas ketat dan dibuat standar operasional untuk setiap orang yang akan masuk di daerah ini mengingat bahaya yang akan ditimbulkannya. Pemasangan alat-alat detektor gas beracun, penyediaan masker gas beracun, pemasangan alat detektor penurunan otomatis dangan GPS (global posisioning system) yang bisa dipantau dengan satelit (via hand phone), pemasangan tanda bahaya, dan lain-lain yang diperlukan terutama untuk keperluan darurat.
    Ini juga sudah saya kirim ke tim nas sebelum saya masukkan ke blog ini

    Salam
    AW

  23. Sebenarnya informasi piping Pertamina sudah di’warning’ 4 bulan yang lalu..tapi entahlah…
    Saya kebetulan berada di lokasi hingga menjelang shubuh, menemani seorang jurnalis yang langsung menuju lokasi tepat setelah telpon dari Kepala PJR Tol tersiar di satu radio.
    Pak, rasanya sudah habis mengelus dada, sampek dhekok… kenapa pertimbangan sosial tidak bisa di’tekan’kan atau diperkenalkan kepada masyarakat setempat.
    Dan memindahkan begitu banyak orang dalam waktu singkat ?, semoga SBY punya cara yang lebih bijak dalam membuat keputusan.
    Mugi Gusti Alloh paring pengestu..

  24. Saya juga nggak inget tuh, padahal dulu sering benar lewat daerah lusi itu. Hanya, jelas sekali Pemerintah tidak serius menangani lumpur sejak dari awalnya. Meskipun pura-pura serius. Sekarang bencana sudah kian besar dan banyak yang didongengkan di sini menunjukkan kebenaran.
    Sungguh menyesakkan dada, saya lebih suka dongeng itu tidak terjadi. Namun, sesuatu yang diprediksikan terbukti adalah menunjukkan kezaliman dari pemerintah dan penguasanya. Ketidakpedulian itu juga terjadi karena semua saran, kecemasan, hanya dongeng bagi orang di pusat semburan, eh… di pusat kekuasaan.

  25. Pak De,

    Saya juga kaget, kok bisa ada ledakan pipa gas. Lha apa gak ada yang tau sebelumnya ada pipa disitu, atau bagaimana? pipanya persis dibawah tanggul lagi. . . apa orang2 pertamina pada tidur semua??? itu yg maintain pipa gas disitu kudu digantung! Tanah pada ambles disekitar situ, mustinya kan bisa diprediksi akan terjadi sesuatu pada pipa tsb? hopo tumon. . . kalo dah ada kejadian baru pada ribut. . . hiks. . .

    ….

  26. Pak de rovi, saya jg mau mengucapkan salam duka buat para korban, Betul sekali keputusan yang sangat logis adalah menutup daerah tersebut untuk pemukiman, jika tidak ingin ada korban lagi.

Tinggalkan komentar