Mengenali berita yg menyesatkan tentang bencana alam


Dalam masa kondisi yg agak sedikit “chaos” akibat “lack of trust” di Indonesia saat ini, bahwa masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah, pejabat formal serta instansi2 pemerintah resmi. Salah satu contoh mudah adalah banyaknya info menyesatkan tentang bencana gempa yg akhir2 ini banyak dijumpai. Terutama sejak gempa-tsunami Aceh tahun 2004 lalu yg bersusul-susulan dengan  bencana-bencana kebumian lainnya.

Ketidakadanya kepercayaan ini yg menjadikan masyarakat mencari info-info lain selain dari pemerintah, ataupun selain dari instansi, sehingga banyak sekali info2 yg menyesatkan serta info2 yg salah berkeliaran yg dibuat dan disebarkan baik oleh orang secara disengaja mengacau ataupun sekedar iseng.

Info2 ini menyebar melalui banyak media termasuk internet (web maupun imil/milist), koran tabloid hingga sms.

Dibawah ini beberapa cara untuk memilah serta memilih dan memahami info yg meragukan serta info yg sesuai dengan kaidah ilmiah :

+ Info-info ilmiah biasanya tidak bombastis, nadanya datar tidak mengundang dan seringkali bahkan terasa tawar atau tidak berasa.
– Info-info palsu seringkali dengan bahasa yg vulgar, seperti bahasa koran kuning. Bernada meresahkan atau mengundang kegelisahan.

+ Info science biasanya tidak pernah tegas, ada keragu-raguan didalamnya. Ini merupakan ciri khas sebuah penemuan ilmiah saintifik yg diawali dari sebuah keraguan.
– Issue negatip seringkali menyatakan sesuatu bencana dengan pasti, baik tahun, bulan tanggal bahkan tanggalnya. Info2 dalam sms seringkali menggunakan hari dan tanggal. Ini perlu dicurigai kebenarannya.

+ Info yg benar bersifat netral tidak memihak. Ini sering tidak disukai pembaca karena tidak sesuai yg diinginkan pembaca. Sehingga info seperti ini tidak menyebar secepat info yg menyesatkan.
– Info menyesatkan mengandung keperpihakan terhadap permusuhan yg sudah lama ada. Misal info tambahan ttg perang agama, tentang perang dingin antara science-agama. Seringkali bacaan seperti ini disukai bagi yg merasa dipihak yg sama. Termasuk disini info percobaan nuklir.

+ Info yag benar biasanya diberi info tambahan referensi sebagai bahan cross-check (buku atau link), anda dapat melakukan pengecekan sendiri. Referensi yang baik adalah yg berasal dari lembaga pemerintah resmi maupun lebaga pendidikan. Kalau internet dengan identitas dot gov / dot go (goverment) atau dot edu (education/university).
– Info yg kurang tepat biasanya tidak memiliki info tambahan utk cross check. Bila menggunakan referensi internet biasanya dari dot org atau or (organisation). Walopun tidak semua url ini harus dicurigai. Namun ada juga beberapa dot org cukup bagus dalam penggunaan kaidah saintifiknya.

– info menyesatkan seringkali diimbuhi himbauan untuk meneruskan sebagai bagian dari kepedulian anda.

Nah silahkan gunakan nalar dan logika sebelum mempercayai apa yang anda baca tentang issue bencana.

— Education can’t stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities —

18 Tanggapan

  1. […] Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali ! Website-website yang ditunjukkan ke saya yang ada di comments kebanyakan bukan dari website yg saya anggap secara ilmiah kompeten. Coba baca uraianku tentang memilih website yand sangat ketat mengikuti kaidah ilmiah disini. […]

  2. wah, jadi awan gempa itu hanya suatu kebetulan ya, tidak benar benar ada ya, terimakasih pak rovick

  3. […] Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali ! Website-website yang ditunjukkan ke saya yang ada di comments kebanyakan bukan dari website yg saya anggap secara ilmiah kompeten. Coba baca uraianku tentang memilih website yand sangat ketat mengikuti kaidah ilmiah disini. […]

  4. […] Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali ! Website-website yang ditunjukkan ke saya yang ada di comments kebanyakan bukan dari website yg saya anggap secara ilmiah kompeten. Coba baca uraianku tentang memilih website yand sangat ketat mengikuti kaidah ilmiah disini. […]

  5. Gusti Ingkang Moho Suci kulo nyuwunPANGAPURO dumateng, Gusti Ingkang Moho Suci Kulo Nyuwun Rakyat INDONESIA Selamet, Rahayu,Raharjo…

  6. Gusti ingkang Moho suci kulo nyuwun pangapuro dumateng,Gusti ingkang Moho suci kulo saisine indonesia nyuwun selamet,raharjo,rahayu…

  7. […] Kalau memang benar di Kobe ada awan sebelum gempa, sangat mungkin itu hanyalah kebetulan saja. Kebetulan ada awan, kebetulan setelah itu ada gempa. Tetapi bahwa awan itu pertanda gempa sama sekali tidak berdasar. Sama halnya ketika saya sedang duduk menghadap ketimur kemudian ada hujan deres setelah itu, tetapi saya yg sedang duduk santai jelas tidak ada hubungan dengan hujan deres disitu kan ? Walopun aku mengalaminya sudah 37 kali ! Website-website yang ditunjukkan ke saya yang ada di comments kebanyakan bukan dari website yg saya anggap secara ilmiah kompeten. Coba baca uraianku tentang memilih website yand sangat ketat mengikuti kaidah ilmiah disini. […]

  8. Jangan membuat orang jadi pesimis lah. Nasib manusia di tangan Tuhan, jangan sia-sia kalau mau tahu lebih dulu. Enjoy aja

  9. info menyesatkan hanya bisa di cegah dengan dua syarat minimal yang harus dipenuhi,1. situasi dan kondisi individu dan maysarakat pada umumnya tidak dalam posisi the down fisis dan komposisi yang the down fisis harus lebih kecil dari yang bernilai konstan the fisis.. 2. adanya sumber informasi yang terakriditasi dan sangat valid didalam penyampaian suatu info, shg disini dituntut didikasi dan profesionalisme yang tinggi terhadap individu/badan2 resmi yang akan memberikan info kepada masyarakat…dan banyaknya info yang salah dan tidak benar yang diberikan pd masyarakat justru akan menimbulkan bumerang yang tidak baik dalam perpektif jangka menengah dan panjang dalam membendung penyebaran isu2 oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab

  10. Benar, info yg ngawur biasanya bersifat enggak logis. Seperti ketika gempa di Yogya. Saat itu saya sedang mudik, kangen Yogya. Sejam setelah gempa, ada info tsunami. Mertua saya yang rumahnya di Deresan (daerah Sleman, utara kota Yogya), panik luar biasa sehingga ninggal rumah begitu saja tanpa dikunci pintu-pintunya. Pada saat itu saya sedang menjemput Ibu saya yg tinggal sendirian di Dipowinatan (Yogya wilayah -relatif- Selatan).

    Saat lagi keluar mobil, tiba-tiba istri nelpon ke hape, katanya ada tsunami, air sudah sampai Tugu (yg posisinya berada di tengah-tengah antara rumah ibu saya dengan mertua). Meski sempat sedikit panik, saya mencoba berpikir logis. Kalau air tsunami sdh sampai Tugu, harusnya rumah ibu saya sdh tenggelam lbh dulu (Topografi DIY dari selatan ke utara semakin meninggi). Lha ini masih kering kerontang, kok. Logika kedua, kalaupun tsunaminya sebesar yg di Aceh, air kemungkinan besar enggak akan sampai Tugu (stasiun Tugu yg posisinya berada di selatan Tugu, kalo enggak salah ketinggiannya 115 meter di atas permukaan laut).

    Yg saya takutkan saat itu cuma oportunis yg lalu menjarah rumah-rumah kosong yg ditinggalkan begitu saja. Isu dan gosip selalu dampaknya negatif.

    Salam,
    Sigit
    NB: RDP, sampeyan anggota KATY, yo?

  11. Mas/Oom/Dik Rovick, saya sdh lebih dulu copy/paste ttg hal ini. Karena, di hari Selasa siang sekitar jam 13.30, istri saya telepon dr kantornya, bilang dia dkk dikantor dapet SMS dr BMG Jepang akan ada gempa di Botabek jam 14.40 hr ini, 8,8SR ???…..wah2–wah2, saya jawab itu MURNI hanya ISU !, meskipun saya coba menenangkan ke khawatirannya, krn saya ada di Gd. Lippo Plaza Lt.9 Sudirman, yg menurut ramalan Mama Lorent JKT 1/3 nya akan hancur oleh gempa/bancana dahsyat…allahu-akbar…semoga kita semua terhindar dr marabahaya….

    Salut…keep-it-up …

  12. dear Crespo ,
    boleh saja dikopi dan dibagi, silahkan saja
    diterbitkan juga boleh asal menyebutkan sumbernya 🙂

  13. mas, tulisannnya boleh ku copy yah….
    makasih….

  14. […] Mengenali berita yg menyesatkan tentang bencana alam […]

  15. setuju juga. tapi menambah komentar ambar, mungkin ‘pengalaman bencana’ ini memang harus dijadikan ingatan kolektif. mungkin ke depan fungsinya mirip seperti konsep pamali, apa yang harus dilakukan ketika ada tanda2 alam tertentu. dan tentu saja pekerjaan tersebut membutuhkan orang2 yang mampu menyederhanakan pengetahuan sesulit ini menjadi bahasa sehari-hari, seperti yang sudah dilakukan oleh pak rovick. salut atas pekerjaannya, semoga tetap semangat menyebarkan pengetahuan ini, pak!

  16. sayang ya ngg ada seperti kampanye pengenalan bencana alam untuk penduduk dengan bahasa yang sederhana dan mudah diikuti.

  17. Setuju pak Rovicky, setelah terjadi gempa, tsunami banyak isu-isu yang kalo di telan mentah2 emang bikin panik. Yang penting kita harus berpikir logis dan cari info yang bener selain tetap waspada.

Tinggalkan komentar