Mengapa interpretasi geologi bukan harga mati ?


Interpretasi data geologi tidak akan pernah tunggal selalu saja ada kemungkinan lain. Namun demikian tetap dapat diambil sebebrapa mungkin satu interpretasi itu mendekati kebenaran. Di dalam geologi lebih dikenal mana yg lebih logis, dan mana yang kurang logis. Langkah-langkah operasional akan diambil/disesuaikan dengan interpretasi yang lebih logis, tentu saja.interp 1 (klik utk memperbesar)Disebelah ini salah satu cntoh konfigurasi serta geometri batuan yang ada didalam bumi. Interpretasi seimic dalam tulisan sebelumnya dapat menghasilkan bentuk interpretasi geometri seperti disebelah ini. Seandainya ada sebuah sumur referensi disebelah kiri maka bisa diperkirakan apa yang bakalan diketemukan di sumur yg direncanakan disebelah kanan. Dalam beberapa kasus kebalikan kir-kanan akan menghasilkan fenomena yang sama dalam hal ketidakpastian yg dijumpai sebelum dilakukan pengeboran. (klik gambar untuk memperbesar)

interp 2 Interpretasi lain dapat menghasilkan profil yang mirip namun memiliki konsekuensi logis yang nantinya akan berbeda. Coba perhatikan jumlah lapisan yang akan ditembus di sumur disebelah kanan. Akan ada jumlah lapisan yang lebih banyak yang dijumpai ketimbang interpretasi yang diatas. Konsekuensi logis ini tentusaja kan mempengaruhi program drilling yang akan dilakukan. Dan tentusaja perlu dipikirkan pada waktu operasi.
interp 1-2Dengan demikian kedua interpretasi ini menghasilkan ketidak-pastian dalam pengeboran sumur disebelah kanan. Sumur referensi akan tetap sebagai “titik ikat”, namun perencanaan sumur baru tetap harus memperhitungkan ketidakpastian ini.

Jadi program drilling yang baik harus memperhitungkan tidak hanya kedalaman dimana akan dijumpai target-target eksplorasinya namun juga memperhitungkan geologi di daerah yang akan dilakukan pengeboran. Konsekuensi selanjutnya adalah parameter-parameter engineering lainnya juga harus memperhitungkan ketidak pastian ini dengan yang saya tuliskan sebelumnya sebagai adabtable design. Misal: Jenis batuan yang dijumpai, tekanan batuannya, berat lumpur, serta program casing, cementing dll.

3 Tanggapan

  1. salam kenal pak . kami sangat kagum atas ulasan2 pak Rovicky ttg Lapindo brantas, yang sdh melakukan kegagalan explorasi di sidoarjo.Saya sangat setuju dengan adanya pemikiran ketidak pastian tersebut, berarti masdih ada peluang para pemerhati ataupun anggota masyarakat yg prihatin akan musibah tersebut,tapi buta akan teknologi pengeboran minyak, untuk ikut urun pendapat…. yang mungkin tidak terpikirkan oleh para ahli peneboran maupun BPLS.Biasanya pemikiran2 yg tidak biasa ini ada gunanya..Paling tidak memberikan alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi perusahaan,pemerintah dan masyarakat korban Lapindo.Kalau boleh usul nich ,saya punya ide untuk menyumbat sumur tersebut, dengan rancangan yang sdh kami buat dan sdh kami uji coba pada skala lab. ternyata dapat menghentikAn kebocoran alairan air samapi 95%. Saya punya keyakinan alat tsb masmpu menahan bAnjir lumpur LAPINDO TSB. CUMA BAGAIMANA mengkomunokasikan atau mengenalkan alat tsb(PROTOTYPE) kepada pihak2 terkait… mohon bantuanya,… Terimakasih pak.

  2. […] Mengapa interpretasi geologi bukan harga mati […]

  3. om,kondisi geologi daerah di kawasan lumpur sidoarjo tu gimana?termasuk formasi apa?yang lengkap ya om!blh tanya email om rovicky gak?mungkin saya perlu sering – sering konsultasi dengan om rovicky!mksh

Tinggalkan komentar