Yang Ambles Tidak Hanya Jakarta


Batuan sedimen yang ada di beberapa tempat terutama di pantai utara Jawa adalah endapan laut. Bahkan batuan dasar yang berada pada kedalaman lebih dari seratus meter. Artinya dulu tanah itu ada di dasar laut tetapi sekarang sudah turun ambles hingga seratus meter.

Penampang Bawah Permukaan Jakarta

Gambar diatas memperlihatkan lapisan dibawah Jakarta. Perhatikan warna hijau, itu lapisan batuan yang pada saat diendapkan berupa lapisan mendatar, namun terlihat bahwa dibagian utara (kanan) sudah jauh dibawah karena proses ambles. Terlihat di bagian utara (kanan) lebih ambles ketimbang bagian selatan (kiri).

😦 “Wah Pakdhe, kok amblesnya sampai ratusan meter begitu ?”

😀 “Ya, proses amblesan ini kan pelan-pelan. Bisa ribuan bahkan juta tahun digambar itu tertulis Pleistocene artinya diendapkan antara 2.5 juta tahun lalu hingga 12 000 tahun lalu”

Jakarta tidak sendirian.

Dibawah ini gambar penurunan tanah dibeberapa kota di Indonesia. Ini hasil pengamatan dengan citra satelit yang dilakukan oleh team yang salah satunya Pak Hassanudin, salah seorang ahli geodesi ITB. Sudah diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Subsidence_Indonesia

Penurunan tanah di Sumatera dan Jawa. Tidak hanya kota pantai yang ambles

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan menggunakan interferometric synthetic aperture radar (InSAR) analisis ALOS L-band data SAR untuk mengestimasi penurunan tanah di beberapa kota di Indonesia. Citra satelit ini memiliki resolusi spasial dan temporal tinggi.

Data-data dan hasil penelitian ini  menunjukkan penurunan tanah yang signifikan di sembilan daerah, termasuk enam kota besar, dengan harga sampai dengan 22 cm/tahun. Penurunan tanah terdeteksi di dekat Lhokseumawe, Medan, Jakarta, Bandung, Blanakan, Pekalongan, Bungbulang, Semarang, dan di Kabupaten Sidoarjo. Penurunan tercepat terjadi di wilayah pesisir padat penduduk sangat rentan terhadap banjir.

SeubsidenceAceh

Penurunan Tanah di Lhoksumawe

Subsidence_Sidoarjo

Penurunan tanah di Sidoarjo, Jawa Timur

Subsidence_Semarang

Penurunan tanah di Semarang

Subsidence_Pekalongan

Penurunan tanah di Pekalongan

Subsidence_Pamanukan

Penurunan tanah di Pamanukan

Subsidence_Bandung

Penurunan tanah di Bandung

Penurunan tanah di Bandung ini juga pernah diteliti secara detil numerik oleh Pak Lambok, mantan Ketua IAGI. Menurut beliau Kota Bandung terbagi dalam beberapa zona, yakni zona aman, rawan, kritis, dan rusak. Masing-masing zona di Kota Bandung tersebut mengalami penurunan air tanah 40-80%. Sedangakn perluasan zona kritis mencapai 116% dan zona rusak sebesar 57%.

Subsidence_Medan

Penurunan tanah di Medan

Subsidence_Jakarta

Penurunan tanah di Jakarta

Jadi penurunan tanah itu memang ada yg secara alamiah, namun percepatan penurunan tanah seringkali berhubungan dengan aktifitas manusia. Salah satunya pengambilan air tanah yang berlebihan tanpa usaha mengganti air masukannya.

😦 “Lah ambles kalau emang sudah alamiah kenapa takut Pakdhe?”

😀 “Kalau amblesnya serentak barengan ga papa, lah kalau sebagian kan bisa menyebabkan terganggunya drainasi juga membuat gedung miring atau retak-retak bangunan”

Penurunan tanah ini tentusaja akan membahayakan penduduk yang ternyata juga kebanyakan berada didaerah yg ambles ini.

Populasi Jawa Sumatera

Populasi Jawa Sumatera

Tapi jangan kuwatir, penurunan tanah ini bukan amblong seperti yg didongengkan disini.

sumber bacaan : Sinking cities in Indonesia: ALOS PALSAR detects rapid subsidence due to groundwater and gas extraction, Estelle Chaussarda, Falk Amelunga, Hasanudin Abidinb,Sang-Hoon Hongc. Remote Sensing of Environment, Volume 128, 21 January 2013, Pages 150–161.

16 Tanggapan

  1. saya ingin bertanya tentang kejadian rob di semarang
    1. ada yang menganggap itu kejadian geologi biasa karena memang semarang utara, demak, kudus bawah, pati selatan, dan rembang barat; dulunya adalah laut yang memisahkan jawa dengan pulau muria.
    2. ada juga dikaitkan dengan banyaknya bangunan dan penyedotan air tanah sehingga subsidence.
    3. bahkan yang terbaru dikaitkan dengan pemanasan global, perubahan iklim dan naiknya muka air laut.

    saya lebih menyakini no 1 ditambah no 2. untuk no 3 saya masih ragu.

    mohon tanggapan

    –> Ketiga-tiganya benar-benar terjadi dan menyebabkan banjir di Semarang. Rob itu sendiri disebabkan karena air pasang. Secara alami akan meningkat karena pemanasan global, juga akibat penurunan tanah serta pengambilan air yg tidak terkontrol. Hanya saja belum diketahui seberapa besar masing2 memberikan kontribusi dalam besarnya atau tingginya air banjir rob ini. Ini perlu penelitian khusus.

  2. Pakde, apakah ada referensi mengenai perhitungan land subsidence berdasarkan pengaruh dari penyedotan muka air tanah di suatu daerah? Terima kasih.

  3. kalau dibiarkan tanah kita ambles bisa jadi air tanah akan lebih rendah dari air laut seperti yang ada di Belanda sehingga akan menimbulkan polemik baru bagi kita semua

  4. Pakdhe…infonya koq lengkap bener…jadi bikin was-was nih. Ibukota kita bakal terancam ya…Untung saja ane tinggal bukan di pesisir pantai utara, setidaknya berdasarkan informasi dari pakdhe, relatif lebih aman.

    Makasih ya pakdhe…

  5. Salam senyum dari saya
    terimakasih banyak atas tulisannya, semoga bermanfaat untuk kita smua yang membacanya, dan menambah pengetahuan kita semua, sekilahnya bisa saling silaturahmi, silahkan kunjung ke blog saya. terimakasih

  6. kalau ada daerah yang ambles, berarti ada daerah yang naik ya pak de, mohon komenternya.

  7. Pak De penyediaan air di jakarta harus dipikirkan. kira2 mata air atau sungai mana yang sanggup dan berkualitas untuk jakarta bekasi tangerang. agar orang tidak memompa air tanah lagi. Trima Kasih

  8. Sepakat dengan Pak R. P. Koesoemadinata..solusi itu menimbulkan masalah baru jika tidak di konsultasikan dengan ahli geologi. semoga mereka mendengar pendapat para ilmuwan tentang kondisi Jakarta.

  9. Terima kasih banyak karena telah memasukkan tulisan saya ke Majalah Berita IAGI. Mudah2an ke depan saya makin bisa mengikuti kemampuan menulis seperti Pak Dhe, simpel, padat, jelas, ringan dan sumber yang banyak. Kalau Pak Dhe berkenan, mungkin beberapa tulisan dari Majalah Berita IAGI bisa dikirimkan ke IAGI Pengda Aceh. Klo bisa hardcopy lebih baik atau softcopy juga boleh pak Dhe.

  10. wah untung kalimantan engga (baca: belum) ada yg ambles ya pak dhe,,

  11. Ibnu, tulisan di Melek Bencana akan saya masukkan di Majalah Berita IAGI. Trimakasih

  12. Iya pak Dhe, Jakarta tidak sendiri di indonesia dan tidak juga satu2 ibu kota negara yg ambles. Dalam Blog Melek Bencana, saya juga pernah menulis tentang Kota-Kota yg Sedang Tenggelam I-IV, namun saya masih merasa bahasa yg saya gunakan tidak sesimpel Pak Dhe… Ulasan Pak Dhe tentang kota2 lain di dunia yg mengalami subsidence sangat saya nantikan…. Terima kasih banyak karena telah mnginspirasi kami yg muda2 ini utk terus menulis….

  13. Bukankah dengan mengingat keadaan lapisan sedimen yang di bawah Jakarta ini lapisan alluvial yang belum terkompaksikan in membuat jalan kereta di bawah tanah atau MRT, cuma car penyakit saja?

  14. Pak Dhe, trus bagaimana dgn jawa bagian selatan khususnya jogja? Ada kenaikan, stabil atau turun? Sehubungan dgn penunjaman lempeng Australia

    Kan sudah didongengkan disini : https://rovicky.wordpress.com/2006/09/23/pantai-selatan-jawa-didongkrak/

  15. Wah makin deg-deg an Pakdhe. Trus apakah ada hubungannya dengan kegempaan Pakdhe, mhn infonya Pakdhe, untuk Penurunan di Sesar Semangko.

  16. syerem pakde

Tinggalkan komentar